Izin

1.1K 134 15
                                    

Happy reading!



Sudah beberapa hari waktu terlewati semenjak kejadian dimana Ijekiel Alpheus berkunjung ke istananya.

Rasanya waktu itu terasa bagai neraka untuk Athanasia sendiri.

Kenapa? Ya, karena tingkah dua pemuda tidak jelas itu!

Mereka terus-terusan saling tatap dengan pandangan yang menurut Athanasia bagai menatap penuh asmara karena saking jengkelnya dengan mereka berdua.

Ia bersyukur dengan sangat saat Felix datang dan mengabari bahwa kereta kediaman Alpheus datang sehingga Ijekiel harus kembali ke kediamannya.

Lucas sendiri hanya menyeringai penuh kemenangan saat mendengar ucapan tersebut.

Mengingat kejadian itu, membuat Athanasia menghela napas lelah.

Dan jika kalian ingin tahu Athanasia saat ini ada dimana, ia berada di perpustakaan kerajaan.
Ia merasa bosan ok. Hanya berdiam diri di istana itu terasa menyesakkan untuk Athanasia.
Ingin keluar istana pun, belum tentu Claude mengizinkannya.

Ayahnya terlalu overprotektif semenjak ia berubah dalam satu malam.

Dan itu jujur saja agak menyebalkan untuk Athanasia karena ia muak berada disangkar emas ini!

Rasanya seperti kau itu burung yang dikurung. Batinnya merengut.

Kini langkah kakinya mrmbawanya ke tempat dimana buku-buku tentang sejarah Obelia berada.

Penasaran, Athanasia pun melihat-lihat judul-judul buku di rak.

Satu buku menarik perhatian Athanasia. Buku yang bertuliskan Oberon Crux Academy.

Diambilnya buku itu. Buku dengan sampul hitam legam dengan tulisan emas itu membuat tertarik Athanasia.

Ia pun duduk dikursi yang disediakan di perpustakaan tersebut, lalu dibukanya lah buku itu.



Hingga Athanasia pun menghabiskan separuh waktunya membaca buku tersebut.

***

"Tuan putri, anda ingin memakai dress yang mana?" tanya Lily pada Athanasia.

Saat ini ia bingung memilih pakaian sang princess.

Tuan putrinya selalu cocok mengenakan pakaian apapun sehingga ia bingung sendiri memilihnya.

Athanasia sendiri memutar bola matanya jengah-tentu saja tanpa sepengetahuan Lily- ia memakai pakaian apapun juga tak masalah. Lagipula ia hanya akan makan malam dengan ayahnya. Jadi tak perlu memakai pakaian mewah bak ingin pergi ke pesta.

"Apa saja Lily."

Mendengar ucapan Athanasia, Lily pun memilih dress bewarna biru langit yang cantik. Dengan aksesoris pita di belakangnya, menambah kesan manis pada dress tersebut.

"Lily?" gumam Athanasia seraya menatap Lily melalui cermin.

Lily yang sedang menghias rambut sang princess menatap Athanasia melalui cermin itu. Tersenyum lembut, "Ya tuan putri?" tanyanya dengan penuh kasih.

Berkedip, Athanasia pun membuka mulutnya, "Oberon Crux Academy itu sekolah yang berada di Obelia kan? Letaknya dibagian barat Obelia."

Mendengar ucapan Athanasia, Lily pun mengehentikan kegiatannya mengikat rambut Athanasia. "Iya tuan putri. Itu adalah sekolah yang bukan hanya melatih penyihir berbakat, tetapi juga kesatria terbaik berasal dari sana. Sebenarnya bukan hanya itu saja. Oberon Crux Academy atau biasa disingkat OCA, adalah sekolah tempat dimana para jenius dari berbagai negara dibenua ini masuk kesana. Selama kau jenius, maka kau bisa masuk kesana." ucap Lily menjelaskan dengan lembut.

Un Autre FuturWhere stories live. Discover now