Awal Dari Perubahan

2.5K 241 14
                                    


Happy reading all!
.
.
.

Besok.

Besok adalah hari eksekusi Athanasia De Alger Obelia.

Semua berawal dari Jeannet yang batuk darah akibat meminum teh yang dibuat Athanasia-yang entah mengapa berisi racun. Hingga para tabib penyihir yang menyatakan bahwa sang putri Jeannet terkena racun.

Dan semua bukti mengarah kepadanya.

Sang ayah yang mendengar itu pun murka dan menjebloskannya kepenjara bawah tanah yang sempit, kotor, dan dingin ini.

Kenapa? Kenapa ia harus berakhir seperti ini? Padahal ia tak salah apapun. Hanya karena bukti yang tak jelas itu, ia dipenjara dan akan dieksekusi seperti ini.

Ia lelah.

Lelah dengan semua ini. Ia merasa telah melakukan hal yang sia-sia selama 8 tahun ini. Melakukan segala hal hanya untuk membuat sang ayah menyayanginya.

Pada akhirnya sang ayah masih saja tak peduli padanya.

Malah, sang ayah berbalik menyayangi gadis yang diperkenalkan dalam acara debutnya waktu itu oleh duke Alpheus.

Athanasia tak membencinya. Ia justru senang karena memiliki saudara.

Ia hanya iri. Iri akan cinta yang diberikan oleh semua orang padanya, termasuk sang ayah.

'memuakkan. Mungkin aku terlalu naif karena berpikir aku akan dicintai jika seperti Jeannet. Aku sudah tak peduli lagi sekarang. ' pikirnya disertai air mata yang meleleh.

Dia mengingat lagi kejadian tempo hari. Dimana sang ayah telah dengan kejamnya mengesekusi dirinya dengan tuduhan mencoba membunuh Jeannet.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

FLASHBACK

"Bagaimana keadaannya?" tanya Claude pada sang tabib istana. "Mohon maaf Yang Mulia, tapi sepertinya sang putri diracuni. Saya menemukan racun ditubuhnya. Dan sumber racun berasal dari teh yang diminumnya." jawab sang tabib dengan gemetar.

Bagaimana tidak? Kini sang raja tengah mengeluarkan aura mencekam yang membuat semua orang disana bergidik.

"Bawa gadis itu kemari!" perintah Claude.
Mendengar hal itu, para kesatria pun menyeret Athanasia kehadapan sang raja.

Kini penampilannya begitu mengenaskan. Dengan rambut acak-acakan, dan mata bengkak akibat menangis sedari tadi.

"A-ayah, itu bukan aku. Itu benar-benar bukan aku yang melakukannya." ucapnya dengan suara parau.

Claude hanya diam tak berkutik. Tatapanya begitu dingin dan menusuk,membuat Athanasia menggigil karena ditatap seperti itu.

"masukkan dia kepenjara. 3 hari lagi dia akan dieksekusi." ucapnya datar tanpa emosi sedikit pun.

Terkejut mendengar pernyataan kejam itu, membuat Athanasia jatuh berlutut di lantai marmer yang dingin.

Bukan hanya dia, semua yang ada disana pun terkejut mendengar kata Sang Raja.

Un Autre FuturWhere stories live. Discover now