Menahan atau Ikhlaskan?

438 52 12
                                    

Assalamualaikum

💜💜💜

"Aku tau ini sepihak, tetapi hasilnya membuat semua orang merasa senang. Semoga"

°°°
Semenjak melihat RM di depan pintu, aku masih tetap menundukkan kepala. Bahkan, tiga orang yang ada di sampingku pun tetap diam. Aku nggak sanggup kalo harus bertatapan dengannya lagi.

"Kalian berkumpul? Tanpa kami?"

Mungkin karena aku terlalu gelisah sampai terkejut saat RM bersuara. "Eh, Aniyo.."

"Kalian membicarakan apa malam-malam begini?"tanyanya sekali lagi.

"Hyung kenapa belum tidur?"ucap Jungkook, sebenarnya aku tahu itu hanya untuk mengalihkan pembicaraan saja.

Tapi ini Kim Namjoon leader yang mempunyai IQ di atas rata-rata, yang berarti ia orang pandai bukan. Tentu saja ia tahu maksud Jungkook.

Lalu RM mendesah, "aku memberi mu pertanyaan untuk di jawab bukan untuk berbalik tanya, Jungkook."

Tuh kan, Ya Allah aku hanya pasrah sekarang. Apa nanti mereka akan memberi tahu yang sebenarnya?

"Tidak ada pembicaraan yang penting, hyung. Sungguh,"akhirnya V mengeluarkan suaranya.

"Jinjjayo?"

Sontak kami kompak menganggukkan kepala secara bersamaan. Untung lah mereka tak berbicara tentang gelang ini. Terimakasih tuhan.

"Kalau begitu aku ke kamar dulu, Hyung. Dah semuanya..."

Setelah mengatakan itu Jimin langsung bergegas ke kamar, dasar. Sendari tadi dia hanya diam dan setelah situasi agak membaik dia pergi kekamar, atau lebih tepatnya kabur, dan di susul dengan Jungkook. Tinggalah kami bertiga saja.

"Oke, aku akan kembali ke kamar."

Sepeninggalan RM kini hanya ada aku dan V saja. Bukanya ikut pergi ke kamar seperti yang lain, aku malah tak mau beranjak dari situ.

Kaki seolah enggan melangkah, mulut pun seperti di lem supaya tak bersuara. Dan suasana pun mendadak menjadi canggung,

"Kau tak pergi ke kamar mu?"

Aku menoleh ke arah V, "ah, iya aku akan... "

Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, V sudah berlari masuk ke dalam kamarnya, "cepat masuk ke kamarmu, sebelum orang yang berada di depan kamarku keluar."

Aku yang masih dalam mode bingung berbalik menatap kamar yang V maksud.

Dan yah, sepertinya akan ada orang keluar. Namun, kaki ku pun tak mau berjalan masuk ke kamar, seperti apa yang di ucapkan V.

Aku juga merasa penasaran, memang siapa yang ada di dalam? Jin? Sepertinya bukan, j-hope? Tidak mungkin, RM? Kamarnya berada di sebelah kanan V.

Astaghfirullah, aku tahu siapa. Suga!

Alhamdulillah, otak ku berproses dengan cepat sehingga langsung menyuruh kaki ini berjalan ke kamar.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Where stories live. Discover now