Chapter 27. | tired.

Start from the beginning
                                    

Mata jaehyun terus memperhatikan zea yang kini mengambil gelas lalu menuang air dan meneguk beberapa butir obat, mata jaehyun menyipit memperhatikan obat apa yang di minumnya, namun tidak terlihat jelas karna posisinya jauh.



"zea, ada om jaehyun datang" kata luna setelah selesai mengaduk teh untuk calon suami nya itu.



Zea menoleh ke ruang tamu, pandangannya bertemu dengan jaehyun. Tapi gadis itu hanya menatapnya tanpa ekspresi.




"om jaehyun bawa brownies panggang sama bolu sponge, kesukaan kamu" ucap luna dengan senyum lebarnya.



"kamu mau mama--"




"aku mau ke rumah kak doyoung, aku ada janji mau ikut main sama anak anak yang lain di lapangan belakang" zea memotong ucapan luna yang di yakin menawarkan untuk memotong kue yang jaehyun bawa.




"kamu udah selesai belajarnya emang?"




"udah" jawabnya singkat sambil meletakkan gelas bekasnya di washtafel cuci piring.




Dari ruang tamu jaehyun mendengarkan baik baik percakapan ibu dan anak itu. Dalam hatinya ada perasaan tak suka saat mendengar zea akan berkunjung ke rumah seorang laki laki.




"itu lebam di kening kamu mama liat tiap abis sembuh ada terus, kenapa sih?" pertanyaan luna menghentikan langkah kaki zea.



"kamu ga kenapa kenapa kan?"




Zea diam beberapa saat. Sebelum akhirnya memutuskan untuk mengangguk "gapapa, aku ke rumah kak doyoung dulu"



"zea itu om jaehyun nya sapa dul--"




Brak





Zea sudah lebih dulu menutup pintu rumah.




Jendela kaca besar yang ada di ruang tamu tembus pandang, dengan jelas jaehyun dapat melihat calon anak tirinya itu menyebrang dan masuk kerumah di depan sana. Zea terlihat beberapa kali mengetuk pintu sebelum pria jangkung keluar dari dalam dengan pakaian santainya.



Mereka terlihat seperti sedang membincangkan sesuatu yang entah apa tapi sungguh membuat jaehyun panasaran sampai harus mengumpat kesal. Pria jangkung itu mendongak, matanya seperti melihat sesuatu ke arah halaman rumah zea lalu langsung menarik zea masuk ke dalam dan menutup pintunya.




"tck sialan" jaehyun mengumpat kesal.





Luna datang membawa segelas teh dingin untuk jaehyun "itu zea sering main kerumah depan emang?" tanya nya.



"iya sering, memang doyoung doang temen nya" jawab luna lalu duduk dihadapan jaehyun.



"apa tetangga kamu itu punya anak perempuan?"



Luna memberi gelengan "enggak, doyoung anak tunggal juga kayak zea"



Jaehyun mengeram kesal dalam diam "jangan terlalu sering ijinin zea main ke sana lagi, ga baik kalo hanya mereka berdua didalam rumah"




Heiiiii apa maksudmu, jung jaehyun? Tentu doyoung tidak mungkin berani melakukan sesuatu seberani yang di lakukan dirimu. Doyoung masih mau hidup, tidak mungkin berani menyentuh anak kesayangan dari bos nya itu.




"iya, nanti aku bilangin ke anaknya"




Mata jaehyun kembali terfokus ke rumah di depan sana, di lantai atas jaehyun dapat melihat sebuah pintu masih terbuka lebar labar. Pria jangkung tadi masuk dari pintu yang satunya di susul oleh zea lalu gadis itu menutup pintu kamar dan tak lupa memutar kunci.




Positions 정재현Where stories live. Discover now