28

907 117 29
                                    


5 bulan kemudian.

5 bulan bukan lah waktu yang singkat bagi dua orang gadis dan satu goblin yang terperangkap dan tidak bisa keluar dari sebuah penjara yang mengancam keselamatan hidup nya.

Griphook juga di penjara setelah Luna dan Liana, mereka bertiga terjebak kurang lebih 5 bulan di sebuah penjara Malfoy Manor yang berada di bawah tanah. Selama ini mereka semua hanya memakan makanan basi atau sisa, untung saja, luna selalu membawa roti rotian kemana pun ia pergi jauh.

"Dimana Harry?" Lirih gadis yang bernama Liana. Luna terkekeh dan melempar gadis itu dengan kerikil kecil. "Di mana mana" jawab Luna.

"Dia akan datang, tenang lah" jawab Griphook.

Griphook pergi meninggalkan ruangan kecil itu dan pergi ke ruangan lain untuk beristirahat.

Liana hanya menatap nya sinis dan kembali memegang perut nya. "Luna,"

"Tubuh mu sudah sangat kurus, seperti tengkorak halloween" kata Liana. Luna menatap nya dengan tatapan bingung "apa itu tengkorak Halloween!?" Liana tertawa keras saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Luna.

"Never mind"

"Menurutmu, ini sudah jam berapa?" Tanya Luna

Liana mengangkat kedua bahu nya tanda tidak tahu. "Mungkin sudah tengah malam, kau tidur duluan saja"

Luna berbaring di sebuah lantai yang dingin. Liana berjalan menuju jeruji besi yang hanya bisa dibuka oleh penjaga rumah ini. Ia memegang jeruji itu dan meremas nya dengan kuat. "Dad," lirih Liana dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Tiba tiba sebuah bayangan hitam terlihat di atas sana. Bayangan itu semakin besar dan sepertinya orang itu ingin menghampiri ruangan terkutuk ini. "Liana," lirih orang itu.

Liana tahu persis suara siapa itu, dia membalik kan tubuh nya dan menjauhi pembatas itu. "Liana wait!"

Gadis itu berhenti tanpa membalikkan tubuh nya. "Aku membawakan mu dan teman mu makanan. Makan lah"

"Biarkan aku dan Luna mati kelaparan disini," sinis Liana

"Untung saja Luna membawa tas nya yang berisi makanan, aku tidak sudi jika dikasih makan oleh penghuni disini, meskipun itu enak sekali pun. Aku sudah bilang jika aku lebih baik memakan rumput daripada aku harus memakan makanan yang mungkin saja ada racun nya di dalam. Who knows Draco"

"Liana,"

Draco menaruh makanan itu di lantai dan mencoba memasuki makanan itu melewati celah celah jeruji. "Apa itu sebuah hidangan basi lagi?" Tanya Liana. Draco menghela napas kasar, ia sangat frustasi dan mengkhawatirkan Liana saat ini. Dipikiran nya, bagaimana bisa Liana tertangkap dan terjebak di tahanan rumah nya sendiri.

"Liana, kemarilah" kata Draco. "Kumohon,"

Liana dengan berat melangkahkan kaki nya dan menghampiri Draco. Saat ini ia memberanikan diri menatap Mata abu abu Draco agar tidak terlihat lemah. "What?"

Draco mengarahkan tangannya melewati jeruji besi, ia menggapai pipi Liana yang terdapat bekas luka yang telah dibuat oleh bibi nya sendiri. "Apa ini menyakitkan?" Liana menggeleng dan menatap Draco tanpa ada rasa takut atau sedih. Namun, justru Draco lah yang menatap Liana dengan penuh kesedihan, mata nya pun mulai berkaca kaca saat menatap mata Liana lebih dalam.

"Kau wanita yang kuat" kata Draco diiringi debgan senyuman nya. "I am" jawab Liana dengan wajah yang sangat datar.

Kedua nya hening dalam lamunan. Ntah apa yang harus dibicarakan. Draco terus mengelus pipi Liana dengan sangat lembut. Ia tersenyum senang ketika dapat melakukan kontak fisik selama kurang lebih satu tahun. Meskipun ini hanya sesaat, bahkan jika mereka besok akan saling membunuh satu sama lain, tapi Draco tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah detik detik yang ia nikmati ketika bisa bersama Liana.

MALFOYजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें