Chapter 18

226 25 8
                                    

Sudah sebulan Seungcheol dirawat dan sudah hampir dua minggu Seungcheol sadar dan mengingat semua yang telah terjadi. Masa lalu dan masa kini nya telah ia ingat semua, ia mengingat siapa dirinya, apa yang terjadi pada dirinya dan bahkan ia mengingat Jihoon dan semua tentang dirinya.

Namun hal itu mengakibatkan Seungcheol lebih banyak diam dan bahkan tak ingin menyentuh makanannya, yang ia pikirkan hanya Jihoon yang dia harapkan untuk kembali dan berada dihadapannya. Berat badan Seungcheol semakin turun dan terpaksa dokter memasukkan suplemen makanan ke dalam infusannya.

Mingyu, Jeonghan dan bahkan Joshua bergantian untuk menjaga Seungcheol dirumah sakit. Seungcheol masuk dalam tahap penyanyi solo yang dalam masa hiatus dan berita mengenai Seungcheol tetap menjadi urutan pertama sejak sebulan ini mengenai kondisinya. Kerana tak ada satupun dari suengcheol maupun Mingyu ataupun Jeonghan sekalipun yang memberikan pernyataan kepada media tentang Seungcheol dan penyakitnya.

"Seungcheol, hari ini aku tidak ada jadwal, tapi aku akan pergi ke kantor untuk membantu Bumzu membereskan beberapa berkas untuk lagu debut para trainee. Jeonghan dan Joshua yang akan menemanimu. Kau...baik-baik saja kan?" ucap Mingyu sambil membereskan tas nya dan pakaian kotor Seungcheol. Seungcheol hanya mengangguk tanpa menatap Mingyu dan pandangannya tertuju pada televisi yang sedang menayangkan film kartun.

Mingyu menghela nafasnya perlahan dan duduk di samping Seungcheol, "Seungcheol, mau sampai kapan kau seperti ini? Aku masih belum bisa menghubungi nya, bahkan nomor nya sudah ganti. Aku akan tetap berusaha untuk mencari tahu tentang dia dan membawanya kembali, kau juga harus kembali sehat dan makan dengan baik."

Seungcheol hanya memijat pelipis nya dan menatap keluar jendela, semenjak Jihoon pergi, Seungcheol benar-benar jarang bicara dan bahkan tidak semangat seperti biasanya. Hubungannya dengan Jeonghan pun berakhir semenjak Seungcheol sadar dan memanggil-manggil Jihoon setiap waktu.

Jeonghan dan Joshua masuk ke dalam ruangan, tepat saat Mingyu akan keluar dari kamar. Seungcheol menoleh dengan seketika berharap bahwa itu adalah Jihoon akan tetapi ia kembali menatap keluar jendela saat ia tahu bahwa bukan Jihoon yang datang.

"Ah Jeonghan, Joshua. Kalian sudah datang. Baiklah aku akan pergi. Besok pagi aku akan kembali, kalian akan tinggal atau akan pulang malam ini?" Tanya Mingyu. Joshua duduk di samping Seungcheol sedangkan Jeonghan langsung membuka lemari Seungcheol dan menyimpan beberapa pakaian.

"Kami tidak akan tinggal untuk malam ini, besok Joshua ada jadwal dan aku harus menemaninya." Ucap Jeonghan. Joshua mengangguk kemudian menepuk pundak Seungcheol beberapa kali.

"Bagaimana kabarmu, Coups?" Seungcheol hanya mengangguk dan mengangkat ibu jarinya. Mingyu menghela nafasnya berat kemudian berpamitan dan pergi keluar dari ruangan tersebut.

-========+++++++=========-

"Ailee Noona, apa ini?"

Ailee menoleh dan mengambil kertas yang berikan padanya.

"Ah! Dia tertarik dengan lagu ini, Park Chanyeol pasti menyukainya. Dia memintamu untuk datang. Bagaimana? Kau akan datang kan?" Ucap Ailee sambil tersenyum kearahnya.

"Kau yakin? Aku belum tahu kapan jadwal ku kosong. Walaupun aku sudah menyelesaikan semuanya."

Ailee tersenyum dan merogoh tas nya dan memberikan tiket ketangannya. "Ini, Perjalananmu satu minggu lagi. Aku sudah perbincangkan itu dengan Mr.Punch. dia memintamu untuk mengambil tawarannya.

Dia terkejut dengan tiket yang sodorkan oleh Ailee, ia tak menyangka bahawa akan secepat ini kembali walaupun bukan untuknya. Tapi kembali untuk hal lain. Ia mengangguk dan memberikan senyuman kecil pada Ailee sebelum matanya menatap lekat pada tiket yang ada di tangannya.

'Selamat datang kembali ke Korea, Lee Jihoon'.




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hallo, lagi ga ada ide untuk update, sorry for short update. thank you for your comment. i hope you like it.

IT'S YOU - JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang