Chapter 20

269 25 11
                                    

'dug dug dug dug'

"CHOI SEUNGCHEOL BANGUN!!"

Mingyu menggedor-gedor kamar Seungcheol, jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, namun Seungcheol belum juga bangun, padahal hari ini adalah jadwal untuknya dan Mingyu untuk belanja ke supermarket untuk makan malam mereka.

Seungcheol kembali menarik selimutnya dan menenggelamkan kepalanya di bawah bantal, matanya masih menolak untuk terbuka, badannya masih lemah dan menolak untuk berenergi, dan dirinya memang tidak ingin untuk bangun dari tidurnya.

Pintu di dobrak, Mingyu masuk dan menindih tubuh Seungcheol, Seungcheol terkejut dan melonjak dari tempat tidurnya hingga Mingyu terjatuh kelantai.

"APA YANG KAU LAKUKAN DIKAMARKU?!" Teriak Seungcheol sambil melihat Mingyu yang sedang mengusap-usap bokongnya yang sakit karena terjatuh.

"Sudah kubilang hari ini waktunya kita untuk belanja! Apa kau berusaha untuk melupakan kewajibanmu itu hah? Tidak ada lagi alasan untuk istirahat atau apapun itu. Ayo bangun!" Mingyu berdiri dan menarik selimut yang sedang dipakai Seungcheol kemudian menarik lengan Seungcheol untuk bangun. Seungcheol duduk dan mengangguk malas dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Ya ya ya ya, tunggu aku bersiap-siap dulu, haaah kenapa kau bawel sekali!" Seungcheol bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke kamar mandi dan bersiap siap.

Hampir setengah jam Seungcheol bersiap-siap kemudian mereka mulai pergi ke supermarket terdekat, tidak lupa topi dan masker yang digunakan oleh keduanya agar tidak menarik perhatian banyak orang karena seorang idol dan managernya yang cukup terkenal itu berbelanja di supermarket tanpa didampingi siapapun.

"Apa yang akan kita beli?" Tanya Seungcheol malas. Mingyu mengambil daftar belanjaan mereka dan berjalan mengelilingi supermarket.

"Hmm...lumayan banyak untuk persediaan kita selama tiga hari, setelah tiga hari, Jeonghan dan Joshua yang akan berbelanja untuk keperluan rumah kita." Mingyu mengangguk. Seungcheol hanya mengangkat bahunya dan tetap berjalan disamping Mingyu.

Setelah Seungcheol sadar dan mengingat semuanya, hubungan Jeonghan dan Seungcheol pun berakhir. Jeonghan juga memikirkan ini adalah yang terbaik untuk mereka berdua, Jeonghan dan Joshua kembali dekat, namun sejauh ini belum ada hal lain yang terjadi diantara mereka berdua karena Jeonghan masih memiliki perasaan terhadap Seungcheol. Joshua masih sedikit menghindari Seungkwan dan hubungannya dengan Vernon tidak begitu baik karena Vernon merasa bahwa Joshua akan kembali merebut Seungkwan darinya, sedangkan Joshua hanya merasa bersalah karena meninggalkan Seungkwan begitu saja karena kecerobohan dirinya seundiri.

Seungcheol, Mingyu, Jeonghan, Joshua, dan Wonwoo sekarang tinggal dalam satu apartment, untuk sementara ini mereka semua akan tinggal dalam satu gedung apartment yang disewa oleh Mingyu (tentu saja dengan uang perusahaan dan black card milik Seungcheol) untuk membuat Seungcheol pulih total dan bisa beraktifitas kembali seperti biasanya.

"Apa kita akan belanja sebanyak ini?" Tanya Seungcheol. Mingyu hanya mengangguk dan tersenyum lebar sambil mengeluarkan belanjaan mereka dikasir.

"Total seluruhnya 115.000 Won." Ucap kasir itu dengan wajah lelahnya pada mereka. Mingyu mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu kreditnya. Sang kasir tersebut dengan segera memproses pembayaran dan matanya langsung terbelalak.

"Oh....a..anda S.Coups?!" ucapnya terkejut dan menatap ke arah Mingyu.

Seungcheol melirik tajam ke arah Mingyu dan mendekatkan wajahnya ke telinga Mingyu. "Apa kau membayarnya dengan kartu kreditku lagi?!"

Mingyu hanya tersenyum lebar sambil mendekatkan dirinya ke kasir. "Jangan bilang siapapun, aku akan memberikan tiket konser S.coups untuk konser yang akan datang, Okay?" Mingyu segera mengambil belanjaannya dibantu oleh Seungcheol dan mereka berjalan menuju food court.

"Kau akan memberikan tiket gratis pada kasir tadi?!" Tanya Seungcheol saat mereka telah sampai di foodcourt and memesan makanan ringan.

Mingyu tersenyum lebar, "Ya mungkin dia tidak akan ingat, konsermu di akhir tahun dan ini masih bulan Juni. Serahkan semuanya padaku."

Seungcheol menggelengkan kepalanya saat dia ingat mengenai kartu kredit yang digunakan Mingyu.

"sudah berapa kali kau menggunakan kartu kreditku dan berapa tagihannya?!" Seungcheol bersandar pada kursi dan melipat tangannya.

"Umm..hanya beberapa kali, tagihannya juga tidak banyak. Tenang saja heeehe. Joshua lebih kaya darimu, kita lebih sering menggunakan kartu kreditnya dibanding milikmu. Sama-sama black card tapi tingkat kekayaannya cukup jauh. Kau ketinggalan jauh!" Mingyu terkekeh pelan, Seungcheol berlagak akan memukul Mingyu.

Ice cream mereka tiba, mereka bercakap-cakap mengenai semua planning mereka untuk solo konser Seungcheol dan mengenai comeback Seungcheol setelah beristirahat. Namun, mata Mingyu teralihkan oleh dua sosok pria yang masuk kedalam kedai ice cram tersebut, matanya membulat lebar, dia melihat Chanyeol yang sedang berjalan bersama...

Jihoon

Mingyu kembali melirik Seungcheol yang sedang sibuk dengan ponselnya dan menelepon Jeonghan. Dia kembali memperhatikan Chanyeol dan Jihoon yang sedang memesan ice cream sambil tertawa kecil.

-======+++++========-

"Bagaimana kalau rasa taro dicampur dengan mint?" Tanya Chanyeol dengan candanya. Jihoon tertawa kecil dan menggeleng.

"Itu akan sangat aneh tentu saja. Aku ingin rasa Vanilla dan Strawberry, dengan beberapa topping diatasnya." Ucap Jihoon. Chanyeol mengangguk dan memesan ice creamnya pada kasir.

"Aku akan membawa ini, kau cari saja tempat duduk okay?" Ucap Chanyeol. Jihoon mengangguk dan membalikkan tubuhnya, matanya mencari-cari kursi yang kosong.

Namun pencariannya terhenti saat matanya bertatap langsung dengan Mingyu yang juga menatap lurus kearahnya. Tubuh Jihoon seketika membeku dan pandangannya lurus tepat pada Mingyu yang juga terlihat shock dengan kehadiran Jihoon.

"Jeonghan bilang, dia dan Joshua akan mengambil beberapa barang milik Joshua di butik, mereka akan pulang terlambat. Jadi kata mereka tak apa jika kita makan lebih dulu. Bagaimana?" ucap Seungcheol setelah menutup teleponnya, dia menatap Mingyu yang sedang focus kearah lain seolah terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Mingyu? Hei!" Seungcheol mengerutkan keningnya dan berbalik mengikuti arah pandangan Mingyu. Saat pandangannya tertuju pada seseorang yang tepat berdiri dekat kasir tak jauh dari belakangnya, ia terkejut dan jantungnya terasa berhenti ketika ia melihat sosok mungil yang berdiri dengan pandangan yang sama terkejutnya.

"Jihoon, kenapa kau masih berdiri disitu? Apa kau belum menemukan tempat duduk?... Jihoon?" Chanyeol berbalik dengan membawa nampan berisi dua cup ice cream dan berdiri disamping Jihoon, menatap bingung ke arahnya kemudian mengikuti pandangan Jihoon yang tertuju pada Mingyu dan Seungcheol.

"Ah? Mereka......."
"Mingyu dan.... Seungcheol...." Ucap Jihoon pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari mereka yang sama terkejutnya.



--------------
hmmmm sad ending? happy ending? hehe

IT'S YOU - JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang