CHAPTER 10

306 30 1
                                    


Seungcheol dan Jeonghan sedang menikmati makan siangnya bersama. Ini adalah hari minggu, mereka sengaja menghabiskan waktu bersama dengan bersantai dan makan di luar.Namun pikiran Seungcheol terbagi dengan pekerjaannya dan tentang Jihoon, kejadian di ruang latihan itu tak dapat dia lupakan begitu saja.

"bagaimana? Kau mau kan?" tanya Jeonghan. Seungcheol menatap Jeonghan, mengerjapkan matanya.

"apa? Tadi kau bicara apa?" tanya Seungcheol yang tidak memperhatikan ucapan Jeonghan. Jeonghan menyipitkan matanya.

"ada apa denganmu? Haaah.... aku bilang bagaimana kalau selasa ini kita pergi nonton, kebetulan akan ada film bagus dan aku sudah dapat dua tiket gratis untuk premiernya. Kau mau kan?" ucap Jeonghan sambil meminum jusnya. Seungcheol berfikir sejenak kemudian tersenyum sambil memegang tangan Jeonghan.

"aku ingin sekali pergi Jeonghan, tapi minggu depan jadwalku full untuk mempersiapkan comeback ku. Lagunya harus segera ku selesaikan Jeonghan. Maafkan aku." Ucap Seungcheol pelan. Jeonghan menarik nafas kemudian menarik tangannya dari genggaman Seungcheol.

"akhir-akhir ini kita jarang menghabiskan waktu bersama karna alasan kau menyelesaikan lagumu, kau tahu itu kan Seungcheol?" tanya Jeonghan pelan. Seungcheol mengerutkan dahinya.

"Jeonghan, ada apa denganmu? Kau tahu ketika aku sibuk atau kau yang sibuk, kita akan jarang menghabiskan waktu bersama kan? Bukankah kita sudah membicarakan ini sebelumnya?"

Jeonghan melipat tangannya didada, menatap Seungcheol dengan tatapan menyelidik, "sebelumnya kau selalu bisa meluangkan waktu untukku ketika kau sedang menyelesaikan albummu dengan Bumzu hyung, apa ini karna composer baru itu sampai kau tak bisa meluangkan waktu untukku?"

Seungcheol mengerjapkan matanya, menatap dalam Jeonghan dengan tatapan tidak suka. "Jeonghan, kenapa kau membawa-bawa Woozi? Dia produser laguku, antara kita dan dia tidak ada permasalahan apapun."

"kenapa kau sekarang membelanya? Bukannya awalnya kau tidak menyukainya hah?!"

"aku tidak membelanya Jeonghan!, dia memang tidak ada hubungannya dengan ini. Dia adalah komposer sekaligus produser untuk laguku. Jika aku menghabiskan waktu dengannya, itu tidak lain hanya untuk menyelesaikan laguku. Jeonghan, aku tidak suka jika kau menuduh orang lain sebagai penyebab ini."

"see? Lihat Seungcheol, kau membelanya. Dari awal aku memang tidak suka dengannya! Dari dulu aku tidak suka dengannya! Dari awal aku memang membencinya! Aku hanya ingin bersamamu Seungcheol!" ucap Jeonghan sambil menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"apa maksudmu?" tanya Seungcheol kebingungan. Jeonghan terdiam, menyadari bahwa dirinya hampir saja kelepasan berbicara tentang masa lalu Seungcheol.

Jeonghan menggeleng, "sudahlah, aku ingin pulang. Ayo Seungcheol...aku ingin mempersiapkan pekerjaanku untuk besok." Ucap Jeonghan sambil berdiri. Seungcheol mengikutinya kemudian berjalan dengan Jeonghan keluar restaurant dan mengantarkannya pulang tanpa sepatah katapun keluar dari mulut mereka.

===========++++++++++++====================

Ini hari minggu, Jihoon memutuskan untuk pergi ke kantornya untuk segera merancang konsep video klip untuk Seungcheol dan beberapa hal yang perlu ia selesaikan untuk pekerjaannya. Ia terhenti sebentar, mengulet dan menggosok matanya yang lelah karna menatap komputer yang terlalu lama. Pandangan Jihoon tertuju pada ruangan dipojok yang pernah ditanyakan oleh Seungcheol, perlahan ia berdiri kemudian menghampiri pintu yang tertutup rapat itu.

IT'S YOU - JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang