Positions 정재현

Chapter 05. | kak Doyoung.

"mama kan belom tau aku pacaran"

"kenapa ga lo kasih tau?"

"kan mama bilang aku boleh pacaran kalo udah umur 20, sekarang belom. Jadi aku ga berani kasih tau mama"

Doyoung memutar bola matanya jengah "ya kenapa juga lo mau pacaran?"

"ya abis kak jaehyun baik"

"jaehyun?" beo doyoung dengan alis menyatu.

"iya jaehyun, nama pacar aku jaehyun"

"dia sekolah dimana?"

"kak jaehyun udah ga sekolah, kak jaehyun udah kerja umurnya 25 tahun"

"ohh udah kerja--APA!?"

Pemuda kim itu sangat terkejut mendengar pengakuan zea tentang kekasihnya yang selama ini doyoung pikir adalah pelajar sepertinya.

"kok kak Doyoung kaget gitu sih?" tanya zea dengan polosnya.

Gadis itu mengambil satu bantal kepala lalu memeluknya "aku pikir kak Doyoung udah tau" lanjutnya.

"mana ada! Gue pikir selama ini dia juga pelajar kayak lo"

"hehe enggak"

"kenal sama om om dari mana?"

Zea melotot kaget "heh sembarangan! Kak jaehyun bukan om om tau! Dia masih muda"

"ya ya ya terserah lo aja" sahut doyoung malas.

Pemuda berwajah kelinci itu memutar kursi komputernya lalu melanjutkan kegiatannya tadi yaitu mengedit sebuah ppt entah milik siapa.

"kenal dari mana ze? Jawab" tanyanya lagi.

"dia magang di sekolah aku dulu, pas aku kelas 10"

"oh ya? Terus?" doyoung berusaha sebisa mungkin agar suaranya terdengar sangat tertarik membahas tentang lelaki itu.

Seperti miliknya zea merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur doyoung "dia minta nomor telpon aku, awalnya aku tolak eh taunya dia minta nomorku sama mark, inget mark kan? Temenku yang aku bilang setengah bule itu"

Doyoung memang tau sebagian teman teman zea. Mereka berdua tetanggaan sejak zea masih kecil dan mereka cukup dekat. Zea pun tau siapa teman teman doyoung dan dimana tempat doyoung biasa main.

"he'em inget, kenapa dia?"

"ya itu kak jaehyun minta nomorku ke mark, mark kasih. Yaudah kenal"

Sreeet

Doyoung memutar kursi putarnya lalu mendekat kearah zea yang masih berbaring. Merasa tak nyaman zea pun akhirnya terduduk.

"kenapa?"

Doyoung menghela nafas "tetep harus hati hati ya ze. Bagaimanapun juga dia jauh lebih tua dari lo, kita ga tau pikiran lelaki dewasa itu seperti apa"

"kak doyoung kan laki laki dewasa"

Doyoung menggeleng pelan "tetap beda ze. Apa lagi lo masih muda banget, lelaki dewasa itu lebih 'peka' sama lawan jenis yang lebih muda darinya"

Gadis naif ini berusaha mencerna setiap tutur kata yang keluar dari mulut doyoung. Namun sialnya otak minimnya tak sampai.

Doyoung meraih kedua tangan zea lalu menggenggam nya "kita udah kenal lama, lo udah kayak adek sendiri buat gue. Jadi gue ga mau lo kenapa kenapa" cicitnya.

Zea merasakan getaran aneh saat doyoung meremat lembut kedua tangannya "lo tetep harus hati hati, mau dia baik kek, Dia sayang lo kek. Pikiran jahat itu tetap akan ada ze, percaya sama gue"

"gue takut lo disakitin, gue takut lo di apa apain sama pacar lo itu"

"tapi kak jaehyun sayang aku kak"

"gue ga bilang dia ga sayang sama lo, gue cuma mau lo hati hati dan waspada sama dia"

Mata bulat doyoung menatap dalam kemata indah milik zea, menyalurkan energi positif agar zea bisa menyerap semua penjelasannya yang mungkin terlalu susah dimengerti.

"lo bisa kan janji sama gue untuk ga kemakan segala bujuk rayu pacar lo?"

Zea diam.

"lo bisa kan ze?" ulangnya lagi.

"gue mohon, janji sama gue untuk ga kemakan sama omongan manis seorang laki laki" lirih doyoung.

"i-iya kak, aku janji"

Doyoung tersenyum lega lalu menarik zea masuk kedalam pelukan hangatnya "lo udah kayak adek sendiri buat gue ze, gue sayang sama lo"

"aku juga sayang kak Doyoung"

Vote comments lah, kalo ga gue balik ke dunia per-AU-an di twitter aja nih ya? Wkwk