30. Kerasukan ular ganjen

Start from the beginning
                                    

Yi Jian mengangkat obor itu ke atas, hingga cahaya api obor itu menerangi tempatnya.

"Oh tidak!" kagetnya saat cahaya itu membuat ia melihat para pra yang terkapar tak jauh dengannya. Yi Jian berlari ke arah para pria itu, betapa terkejutnya saat ia mengetahui bahwa para pria itu adalah keempat pangeran setendanya.

"Apa yang terjadi pada kalian? Pangeran Jiazhen!" teriaknya saat melihat pangeran Jiazhen yang dililit ular yang lumayan besar. Pikirannya hanya pada Jiazhen hingg ia tak sadar bahwa ketiga pangeran yang lain menatapnya dengan kesakitan yang sama.

"XIAO'ER ...!" teriaknya menyerukan nama Niura untuk meminta pertolongan. Ia sadar hanya Niura yang dapat diandalkan. Oh tidak, bagaimana keadaan Niura yang sedang bertarung dengan seekor ular juga?

Sementara di tempat lain, Niura baru saja berhasil membanting kepala ular tersebut hingga menghantam permukaan lantai yang keras hingga tengkoraknya retak. Pedangnya ia gunakan untuk memotong lidah ular tersebut yang menjadi kebanggaannya. Dengan ini, semuanya aman.

"Xiao Li, aa yang kau lakukan?" tanya Liwei yang tiba-tiba datang dengan Yihua.

Yihua yang sama terkejutnya segera menghampiri Niura yang sedang melempar lidah ular tersebut ke arah lain.

"Dimana Yi Jian?" tanya Yihua penasaran, pasalny ia tidak melihat keberadaan Yi Jian sedari tadi.

Niura menunjuk batu besar di sebelah kiri, "Di san--" matanya membelak saat melihat kosongnya tempat itu. Dimana Yi Jian?

Niura menggelengkan kepalanya, ia berlari ke arah batu itu diikuti Liwei dan Yihua. Mereka dibingungkan kembali dengan jalanan yang dipenuhi dengan darah, apalagi Niura yang mendengar jeritan dari arah lain.

"Kalian, lihat. Tempat itu bercahaya," gumam Liwei saat melihat penerangan di tempat lain.

"Aku juga mendengar suara," jawab Niura. Tanpa basa-basi segera ia langkahkan kakinya menuju lebih dalam. Setibanya di tempat, ia melihat Yi Jian yang sedang menangis memeluk pangeran Jiazhen yang terkapar. Matanya menatap ke penjuru lain, melihat ada orang selain mereka, ternyata itu ketiga pangeran yang lain, yang tak kalah parah lukanya.

"Xiao Li ... mereka diserang ular yang kau serang," lirih Yi Jian yang lega akan kedatangan teman-temannya terlebih kepada Niura.

Niura langsung menghampiri ketiga pangeran itu, melihat Xiuhuan yang lebih terluka membuatnya memutuskan untuk menolongny terlebuh dahulu. Begitupun Yihua dan Liwei yang laingung menghampiri pangeran Minghao dan pangeran Kangjian.

"Bagaimana bisa seperti ini?" tanya Niura tak habis pikir.

Xiuhuan menatap Niura jengah. Lagi-lagi ia yang terlihat lemah, dan selalu saja wanita itu yang menolongnya, apakah tidak memalukan? Saat Niura ingin membantu, tiba-tiba tangannya ditepis oleh Xiuhuan.

"Bisa sendiri," gumam Xiuhuan menolak. Ia mencoba untuk duduk, namun tidak bisa, sepertinya kakinya terluka parah.

"Baiklah," jawab Niura datar. Bersukur diberi hati, mengapa minta jantung? Niura hanya memperhatikan Xiuhuan yang keras kepala, ia menolong ketiga pangeran lain bersama dengan yang lainnya.

Saat Niura ingin memegang luka milik pangeran Kangjian, tiba-tiba Xiuhuan mengealkan tangannya. "Bantu aku!" ucapnya sedikit berteriak membuat yang lainnya memandangnya.

"Apa?" tanya Xiuhuan risih saat dipandang seerti itu. Mereka akhirnya sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Xiao'er, bagaimana ini?" tanya Yi Jian habis akal. Apalagi saat melihat pangeran Jiazhen yang terus memegang perutnya yang bersimbah darah.

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now