Chapter 25

1K 83 0
                                    

Beberapa hari ini Ethan merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada kekasihnya, karena terlihat kekasihnya itu lebih banyak diam dan sering tidak fokus saat bersama dengannya

Seperti saat ini Olvyn dalam diamnya dan matanya yang seperti tidak fokus saat dia membantu Ethan membereskan semua berkasnya

Ethan menggenggam lengan Olvyn membuat tubuhnya tersentak sedikit, Olvyn menatapnya dengan tatapan bingung

Ethan memberikan senyuman kecilnya, "Kau hampir saja membuang berkas itu." 

Mata Olvyn mengerjab kemudian melihat kertas digenggaman tangannya yang kini dicekal Ethan
"Oh... Maafkan aku yang tidak memperhatikan."

Ethan menghela nafasnya kemudian mengambil berkas digenggaman tangan Olvyn, kemudian menariknya menuju sofa yang berada diruangan tersebut

Kini Olvyn berada dipangkuannya dengan ia yang mengusap pipi Olvyn dengan lembut

"Apa kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Ethan menatap Olvyn

"Apa yang kau katakan? Tidak ada yang ingin aku katakan." Olvyn membuang wajahnya kesamping

"Apakah seperti itu? Tapi aku lihat akhir-akhir ini kau sering melamun, tidak fokus pada apapun dan seperti ada yang kau pikirkan dengan berat, katakan padaku, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Ethan menatap dalam manik hijau tersebut

Olvyn menghela nafasnya dengan kasar
"Tidak ada yang aku pikirkan, aku tidak memikirkan apapun."

"Kau tidak pandai berbohong."

"Apa kau bilang?"

"Aku hanya mengatakan bahwa kau tidak bisa menyembunyikan suatu hal dariku... Bukankah kau sudah berjanji agar tidak ada rahasia di antara kita berdua lagi?"

"Aku tidak menyembunyikan apapun darimu.. Mungkin aku hanya lelah.. Aku akan beristirahat." Olvyn mengecup sekilas pipi Ethan, kemudian dia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan

Ethan sebenarnya ingin mengejarnya dan ingin membuat kekasihnya itu mengatakan semuanya.. Tapi dia tidak boleh bertindak gegabah dan memaksanya, karena itu akan menyakiti sang pujaan, jadi dia memutuskan untuk membiarkan Olvyn menenangkan pikirannya hingga dia sendiri yang akan langsung berbicara padanya

Walaupun begitu, tetap saja didalam hatinya dia merasa begitu khawatir, maka dari itu dia juga perlahan membujuk kekasihnya itu dengan caranya sendiri

Olvyn kini memasuki sebuah taman yang luas, taman yang memiliki sebuah danau kecil dengan di aliri air terjun buatan, sangat hijau dan rindang dengan pohon yang tidak terlalu menjulang tinggi, taman ini berada di halaman belakang istana yang memiliki kesejukan yang menenangkan dan itu cukup membuat Olvyn merasa tenang

Di saat dia duduk dibawah pohon yang sedikit lebat, seseorang dengan surai kecoklatan menghampirinya

"Kau terlihat menikmati lamunanmu Olvyn." sebuah suara lembut yang tidak asing menyapa telinga Olvyn

Olvyn langsung tersadar dan refleks menoleh kesamping kirinya dan menemukan Zello menatapnya dengan tersenyum

"Oohh.... Maafkan aku tidak menyadari kehadiranmu." ujar Olvyn setelah Zello duduk disampingnya

Zello tertawa kecil
"Ahaha.... Tidak apa.. Seharusnya aku yang meminta maaf karena datang tiba-tiba, tapi saat aku ingin ke ruangan pangeran, aku malah melihatmu disini.. Jadi aku memutuskam menghampirimu." 

"Begitukah? Apakah kau mempunyai urusan dengannya?" tanya Olvyn menatap Zello

Zello memasang pose berpikir
"Eum... Ada yang harus ku berikan padanya."

Olvyn menganggukkan kepalanya
"Sepertinya beberapa hari ini aku tidak melihatmu, begitupula dengan Ernest, apakah ada sesuatu yang harus kalian kerjakan?"

Zello menganggukkan kepalanya kemudian berujar, "Yaa begitulah... Tapi pekerjaan kami hanya mengawasi dan melatih Axel begitu pula dengan Alfie,"

Menatap dengan bingung kemudian Olvyn berujar, "Apakah Axel dan Alfie diberikan kesempatan dengan menjadikan mereka kstria di kerajaan ini?"

"Eum... Kesalahan mereka memang dimaafkan tapi mereka harus menebus semuanya... Jadi ini permintaan langsung dari pangeran untuk melatih dan merubah sifat mereka berdua.. Dan perkembangan mereka bagus, karena aku pikir mereka tidak seburuk itu, walaupun Ernest dan mereka berdua tidak pernah akur."  ujar Zello

Olvyn hanya menganggukkan kepalanya, kemudian tidak lama Olvyn melihat seperti surat yang didepannya terdapat pita bewarna kemerahan, dengan rasa penasarannya Olvyn segera bertanya

"Zello.... Itu surat apa yang ada ditanganmu?" tunjuk Olvyn

Zello langsung melihat dan ber oh ria
"Ooh... Ini sebuah design surat pernikahan."

Olvyn mengerutkan dahinya
"Surat pernikahan? Pernikahan siapa?"

Zello terkekeh kecil
"Tentu saja milikmu dan pangeran, bukankah dalam seminggu lagi pernikahan kalian akan dilaksanakan?"

Olvyn mengalihkan pandangannya sejenak membuat Zello menatapnya dengan heran

"Bukankah kau seharusnya senang?" tanya Zello pada Olvyn

"Tentu aku senang.... Tapi rasanya aku tidak bisa melakukan pernikahan itu." ujar Olvyn menumpukan kepalanya diantara kedua lututnya

"Kenapa tidak bisa? Apakah ada sesuatu yang membuatmu ragu?" tanya Zello lagi

"Eum...." gumam Olvyn

"Apa itu?"

"Kau masih ingat bukan dengan diskusi beberapa hari yang lalu? Banyak mentri dan penjabat istana yang menentang pernikahan ini... Aku pikir mereka benar, seharusnya aku tidak pantas menikah dengan Ethan, dia seharusnya menikahi seorang putri cantik diluar sana dan tidak menikahi seorang lelaki yang tidak akan pernah bisa memberinya seorang keturunan, kalau dia menikahiku, maka dia akan dicap buruk oleh kerajaan lain karena pernikahan tabu ini." ujar Olvyn, tapi kenapa dia yang berbicara dia yang merasakan sakit, dia tidak bisa membayangkan kalau dia akan melepaskan semuanya

"Aku pikir kau tidak perlu memikirkannya.... Karena inilah pilihan Ethan.. Kau tidak perlu khawatir akan hal itu, banyak yang menginginkan pernikahan ini, bahkan seluruh penghuni istana, aku, Ernest, Axel dan Alfie, mereka semua menginginkanmu menjadi seorang ratu di istana ini, kau membawa kebahagiaan dan ketenangan di kerajaan ini, kau sudah mengubah kehidupan Ethan dan menjadikannya lebih baik, kau seorang yang berharga dan banyak dicintai oleh orang... Mereka hanyalah seorang mentri dan penjabat, dan mereka tidak berhak mengatur segala kehidupan diistana, satu hal yang harus kamu tau bahwa penduduk Melodious sangat mencintaimu dan mereka merasa gembira atas pernikahan ini, untuk itu kau tidak akan merasa kesepian, kami selalu berada dipihakmu apapun yang terjadi." Zello menggenggam tangan Olvyn dengan lembut berusaha menyalurkan kepercayaan padanya

"Mn... Aku sangat senang kalian sudah mau menerimaku didalam kehidupan kalian... Aku pikir aku sudah memutuskan semuanya." ujar Olvyn tersenyum lembut dan dibalas dengam amggukan kecil

Tanpa mereka sadari, Ethan dan Ernest bersama dua orang lainnya sedang menguping dibalik pohon besar yang berada ditaman tersebut, dengan ekspresi yang berbeda-beda
.
.
.
.
.
Bersambung....

Maaf yaa aku baru bisa update ❤
Nanti malam klw bisa aku akan kembali update lagi ❤
Yang ingin berminat berteman denganku, kalian bisa langsung ke tele dengan id nya di profil aku

[ BL ] MA LOVELY PRINCEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن