#8

1.2K 138 1
                                    

#keesokan harinya

" nona ayo bangun, kita harus menyapa permaisuri Xu " kata jinxi

" jinxi ,jangan ganggu tidur ku, kenapa aku harus menyapa nya lagi pula aku tidak mengenal wanita itu " tolak Tan Er

" tentu saja nona akan segera mengenalnya, dia adalah istri pertama dari pangeran Li " jelas jinxi sambil menarik tangan Tan Er

Akhirnya Tan Er bangun dan bersiap siap ,setelah itu mereka pergi ke kediaman permaisuri xu

" salam kepada permaisuri Xu " kata Tan Er

Tapi permaisuri Xu tampak tidak merespon perkataan Tan Er

" jinxi sepertinya dia tidak menyukai ku " bisik Tan er

" aku hanya ingin mengingatkan mu, sebagai seorang selir kau harus tau batas batas yang kau miliki, di rumah ini Li Xiao Zhan adalah milik ku ,

jadi tidak perlu bertingkah seolah olah kau adalah istri Xiao Zhan, seorang selir tetap lah seorang selir, dan tidak bisa melewati batas itu " kata permaisuri xu sambil meminum teh
Mendengar itu Tan Er menjadi kesal

" tentu saja , aku hanya seorang selir. Aku tidak mungkin disamakan dengan permaisuri yang cantik seperti anda , tapi aku rasa bahwa permaisuri xu harus lebih rileks, jika terlalu tegang seperti itu, maka akan cepat muncul kerutan di wajah permaisuri xu " kata Tan Er sambil tersenyum

" kau! " kata permaisuri xu dengan kesal

" kalau begitu aku akan kembali sekarang " pamit Tan Er
Setelah Tan Er pergi, seorang pelayan mengahadap permaisuri xu

" tadi malam pangeran Li berada di kediaman selir Tan Er cukup lama, tapi setelah itu pangeran Li segera kembali ke kediamannya " kata seorang pelayan itu
Permaisuri xu mendengar itu menjadi sangat kesal.

setelah itu  Tan Er pun pergi memberi salam kepada  Selir wei  ibu kandung pangeran Li Xiao Zhan

" salam kepada selir wei " sapa Tan Er sambil memberi hormat

" berdiri lah " kata selir wei, lalu Tan Er berdiri

" kemarilah dan duduk disamping ku "  kata selir wei, Tan Er pun segera duduk tepat di samping selir wei

" pelayan " selir wei memanggil salah satu pelayan nya, dan pelayan itu datang dengan membawa sebuah kotak, selir wei mengambil kotak itu lalu memberikannya kepada Tan Er

" aku tau tidak akan tidak mudah bagi mu untuk menjadi seorang selir, yang bisa aku berikan hanyalah sebuah tusuk rambut",

" tusuk konde itu sangat berarti bagi ku, yang mulia raja, ayah Xiao zhan yang memberikan tusuk konde itu untuk ku " jelas selir wei

" Terima kasih yang mulia, barang yang begitu berharga, akan Tan Er simpan dengan baik " kata Tan Er

Mendengar itu selir wei tersenyum

" mulai sekarang panggillah aku ibu "

" apa boleh ?" tanya Tan Er yang langsung di balas senyuman oleh selir wei

Setelah sedikit berbincang dengan selir wei, akhirnya Tan Er memutuskan untuk berjalan jalan sebentar di halaman rumah xiao zhan

#dihalaman rumah kediaman pangeran Li

" hei, kau tau tidak tadi malam pangeran Xiao zhan pergi ke kamar selir Tan Er, padahal waktu menikah dengan permaisuri xu, pangeran Xiao zhan tidak pergi di malam pernikahan mereka " kata seorang pelayan kepada pelayan lainnya

" dasar,pagi pagi sudah bergosip " kata Tan Er yang tidak sengaja lewat

" sepertinya pangeran Xiao zhan sama sekali tidak tertarik dengan permaisuri xu " kata jinxi

" hush, jangan bicara seperti itu, bagaimana jika ada yang mendengar " tegur Tan Er

" maaf " kata jinxi lalu sambil menundukkan kepalanya

" tapi nona , bukan kah nona juga harus  memberi salam kepada pangeran xiao zhan ?" kata jinxi

" apa itu harus ?" tanya Tan Er " tapi sepertinya dia masih kesal karena aku memanggilnya pria tua " lanjut Tan Er

" bagaimana jika kita membawakan teh dan kue untuk pangeran xiao zhan, mungkin dia akan memaafkan nona " kata jinxi

" baiklah kalau begitu cepat persiapkan semuanya " kata Tan er

Perjalanan Waktu (END)Where stories live. Discover now