Kehilangan

430 101 21
                                    

Author POV

Beberapa saat yang lalu Rara baru aja terlelap. Kedua matanya kelihatan sembab, selama beberapa hari terakhir Rara selalu menangis setiap malam, karena Midam yang telah mendiamkannya selama beberapa hari ini.

Midam kelihatan masih marah.
Dia sama sekali tak pernah mengajak Rara bicara, bahkan tak sekalipun dia merespon ucapan Rara.

Di tengah tidur nyenyaknya, nafas Rara tiba-tiba tercekat. Kedua matanya terbuka seketika, begitu dia rasa lehernya dicekik oleh seseorang.

Kedua mata Rara membulat sempurna, bukan hanya karena lehernya dicekik, tapi juga karena seseorang yang mencekik lehernya itu ternyata adalah Si Penyihir.

Si Penyihir yang beberapa tahun lalu membuat kesepakatannya dengannya.

"BERANINYA KAMU KEMBALI KE RUMAH INI!!" Ucap si penyihir masih sambil mecekik leher Rara dengan sekuat tenaga,

"Ahhhkkk kkkk to-long, Chhhhi-chhu ... Ahhhkkkkk." Dengan susah payah Rara berusaha untuk bernafas dan mengucapkan sepatah dua patah kata,

Dengan sekuat tenaga, Rara berusaha melepas kedua tangan si penyihir dari lehernya.

Brakk!

"RARA!!"

Teriak Chichu yang muncul di pintu, dengan Midam di belakangnya.

Chichu berlari ke arah si penyihir, dan ...

Duaghhhhh!!

Si penyihir terpental begitu Chichu melemparkan sesuatu ke arahnya.

Chichu berdiri di samping Rara dan melindungi Rara dari si penyihir. Sementara Midam langsung menghampiri Rara dan menarik Rara ke dalam pelukannya.

"BERANINYA KAMU MENCAMPURI URUSANKU!" Ucap si Penyihir penuh amarah,

"BERANINYA KAMU MENGGANGGU TEMANKU!" Balas Chichu,

"KAMU HARUS BERHENTI MENCAMPURI URUSAN MANUSIA. APA YANG KAMU DAPAT DARI INI SEMUA?" Tanya Chichu,

Si Penyihir mengembangkan senyumnya yang terlihat menyeramkan, "Dengan mencampuri urusan manusia, aku akan jadi jauh lebih kuat. TAPI TEMANMU YANG TAK TAHU DIRI ITU MELANGGAR PERJANJIAN YANG DIA BUAT DENGANKU!"

Si Penyihir menatap tajam ke arah Rara yang masih meringkuk penuh ketakutan di pelukan Midam.

Setelahnya dia mendekat ke arah Rara lagi dengan secepat kilat, dia berusaha menyerang Rara lagi, tapi untungnya Chichu tak kalah cepat untuk mencegahnya menyentuh Rara.

Mereka berdua pun terlibat pertarungan sengit.

Pertarungan sengit antara si Peri dan si Penyihir.

Rara khawatir setengah mati, dia takut Chichu terluka.

Di tengah pertarungan sengit itu, si penyihir melayang keluar dari kamar Rara. Buru-buru Chichu menyusulnya.

"Chichu ..." Panggil Rara lirih, dia bahkan berniat mengejar Chichu,

Tapi Midam menahannya.
Midam menangkup kedua pipi Rara, juga menatap wajah Rara dengan raut wajah khawatir bukan main.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Midam,

Rara bisa merasakan kekhawatiran besar dari tatapan dan nada bicara Midam.

Rara mengangguk. Padahal kedua tangannya masih gemetar, dia masih ketakutan, karena ulah si Penyihir tadi.

"Chichu ..." Ucap Rara lagi,

Midam langsung memapah Rara untuk keluar dari kamar.

Seluruh pelayan di rumah ini juga mama Midam terlihat berkumpul di lantai bawah dengan raut wajah panik. Mereka semua menatap ke arah taman belakang serempak.

The Fairy And The Witch || Lee Midam✔Where stories live. Discover now