Tawaran Wanita Paruh Baya

1.1K 156 32
                                    

Author POV

Rara langsung menoleh saat seorang wanita paruh baya tiba-tiba duduk di sampingnya dan memberinya roti.

Kebetulan, Rara tengah kelaparan.
Dia bahkan tak ingat kapan terakhir kali mengisi perutnya dengan makanan.

Dia hanyalah gadis sebatang kara berusia 17 tahun yang hidup di jalanan sebagai pemulung.

"Terimakasih." Ucap Rara sambil mengambil roti dari si wanita paruh baya,

Wanita itu mengangguk. "Nama?"

Rara mengurungkan niatnya untuk menggigit pinggiran roti, "Rara."

"Akhirnya ..." Senyum si wanita paruh baya mengembang, sementara Rara dibuatnya mengerutkan dahi karena bingung. Sebab dia berkata Akhirnya ... Setelah menyebutkan nama barusan.

"Apa kamu mau menikahi putra tunggal saya yang telah di diagnosa buta seumur hidup?" Tanya wanita paruh baya itu tiba-tiba,

Rara menoleh kaget, walaupun akhirnya dia mengangguk dan mengatakan ... "Mau."

"Tapi saya bukan orang kaya. Saya adalah seorang ibu tunggal, mendiang suami saya yang wafat tiga tahun lalu meninggalkan banyak hutang, anak saya tidak tampan dan divonis buta seumur hidupnya. Apa kamu tetap mau?"

Wanita itu kira, Rara akan langsung menolak. Tapi ternyata Rara tetap mengangguk tanpa keraguan sedikitpun.

"Apa kamu yakin? Mungkin setelah menikahi anak saya ... Hidup kamu akan jauh lebih sulit dari sekarang."

"Apa ada kehidupan yang jauh lebih sulit dari kehidupan saya ini?" Tanya Rara kaget,

Karena kehidupan yang telah dia jalani selama dua tahun terakhir memang terasa sulit bukan main.

"Ada. Apa kamu tetap mau menikahi anak saya?" Tanya wanita itu lagi,

Rara tetap mengangguk.

"Alasannya?"

Rara terdiam sejenak, "Saya ... Rindu bagaimana rasanya punya keluarga. Rindu bagaimana rasanya punya tempat untuk pulang yang disebut rumah." Jawabnya seraya tersenyum sedih,

Wanita paruh baya itu langsung berdiri dan mengulurkan tangan kanannya pada Rara, "Ayo, kita pulang ke rumah." Ajaknya dengan senyum secerah matahari,

Kedua mata indah Rara berair seketika.
Sambil tersenyum dia meraih tangan wanita itu dan berdiri.

"Apa boleh saya mengajak dia?" Tanya Rara sambil menunjuk kucing kurus yang selalu menemaninya hidup di jalanan selama beberapa bulan terakhir,

Wanita itu mengangguk, membuat Rara tersenyum lebar dan langsung menggendong kucing jalanan bernama Chichu itu.

Selanjutnya wanita itu membawa Rara pergi ke rumahnya.

~

Rara mematung tepat di depan pagar begitu sampai di sebuah rumah yang kelihatan luar biasa megah.

"Ayo masuk." Ajak si wanita paruh baya,

Tapi Rara tak bergerak sedikitpun.
Dia masih mencerna apa yang terjadi.

Wanita paruh baya itu berbohong.
Dia bilang bahwa dirinya bukan orang kaya, tapi kenapa rumahnya semegah ini?

"Kenapa berbohong?" Tanya Rara,

"Hanya untuk sedikit mengetes ketulusan kamu." Jawab wanita itu sambil tersenyum,

"Tapi kan-Bagaimana kalau saya ini orang jahat? Bagaimana bisa ... Anda meminta orang asing apalagi pemulung seperti saya untuk menikahi putra anda?" Tanya Rara tak habis pikir,

"Semua hal pasti ada alasannya. Ayo masuk!" Wanita itu menarik Rara masuk ke dalam rumah megahnya.





































Yehey book terakhir dari silverboys series🎉🎉🎉
Ada beberapa hal yang bakal gw ubah dari cerita ini setelah di publish ulang hehehe
Lanjut gak?
Vote dan komen yaa😉

The Fairy And The Witch || Lee Midam✔Where stories live. Discover now