-

3.1K 550 129
                                    

Kalau lupa baca ulang chap sebelumnya ya:)

Happy reading 

"Dia milikku, jangan berani-berani menyentuhnya." Bisikan itu terdengar samar-samar, bahkan Hyunjin tak tau itu benar-benar suara atau sekedar perasaannya saja.

Hyunjin langsung saja berbalik untuk melihat siapa orang yang ada di belakangnya namun ia tak menemukan siapa pun disana.

Seketika semua barang-barang yang berada di dapur mulai terjatuh dengan sendirinya, Hyunjin mengerutkan keningnya mencoba memahami situasi.

Benar dugaannya jika rumah ini ternyata 'berpenghuni'. Baik Felix maupun Hyunjin kini hanya terdiam. Sialan lebih baik ia cepat-cepat menghabisi nyawa pria ini.

Felix memejamkan matanya ketakutan saat Hyunjin kembali meraih pisau yang tadi terjatuh di lantai. Pisau itu jatuh tepat di sisi meja makan.

Belum sempat Hyunjin menyentuh pisau itu sebuah tangan muncul dari bawah meja langsung mencuri pisau itu.

Tangan putih pucat yang di penuhi oleh luka-luka yang mulai membusuk itu mampu membuat hyunjin berjengit kaget.

Sosok ini... Hyunjin merasakan hawa yang sangat jahat dan kuat. Hyunjin tahu karena ia memang sedikit 'peka'.
Sebenarnya apa yang pria manis itu perbuat sehingga sosok tersebut marah kepadanya.

Ah masa bodoh!

Intinya ia harus segera menyelesaikan pekerjaan nya dan pulang dengan tenang. Ketakutan yang tadi ia rasakan rupanya sedikit memudar karena teringat akan kewajiban nya.

Langsung saja Hyunjin berjalan mundur, matanya menelisik ke segala arah guna mencari suatu benda yang kiranya tajam untuk membunuh pria itu.

Ia menemukan pisau dapur, langsung saja ia meraih pisau itu kemudian berjalan menuju Felix.

Melihat Hyunjin memegangi pisau dapur Felix berusaha menjatuhkan dirinya dari atas kursi sebisa mungkin untuk mengulur waktu.

Hyunjin ragu mengarahkan pisau tajam itu ke leher Felix, namun ketika sisi tajam pisau menyentuh kulit lehernya Felix langsung terjatuh dari atas kursi.

Felix memekik kesakitan ketika merasakan rasa perih di lehernya, untungnya kursi yang ia duduki berhasil jatuh membuat sayatan pisau itu tidak terlalu dalam diatas lehernya.

Felix ingin sekali menutup luka itu menggunakan sesuatu namun ikatan ditangan nya membuat Felix mengurungkan niatnya.

"Sialan! Jangan bermain-main dengan ku!" Geram Hyunjin kepada Felix. Tangan Hyunjin kini sudah bertengger di kerah Felix, mengabaikan pekikan kesakitan dan nafas tersengal yang ia dengar.

"AWAS!"

Hyunjin langsung saja melihat kearah suara teriakan seorang anak kecil yang berada dibelakang nya.

Anak itu berada diambang pintu dengan menggandeng boneka sementara sebelah tangan nya menunjuk ke suatu arah tepat nya disebelah Hyunjin.

"Daehyun! Pergi nak!" Teriak Felix ketika melihat Daehyun bergetar ketakutan.

Felix tidak tahu anak itu takut karena melihat keadaan Felix atau takut dengan 'sesuatu'.

Hyunjin mengikuti arah yang anak itu tunjuk. Tak akan pernah ia lupa seumur hidup, hari dimana untuk pertama kalinya ia benar-benar melihat makhluk halus secara nyata dengan kedua bola penglihatannya.

Disana ia melihat sosok wanita dengan rambut panjang terlungkup, tangan sosok itu digunakan untuk menyeret tubuhnya sendiri.

Kaki Hyunjin melemas namun eratan pada kerah Felix makin ia kencangkan.

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang