-

3.9K 570 62
                                    

happy reading

Hyunjin berdiri dibelakang sebuah tirai besar yang mampu menutupi seluruh tubuhnya. Mata tajam nya ia arahkan pada seseorang pria bertubuh gempal yang tengah sibuk bercumbu diatas kasur dengan seorang yang ia yakini adalah pelacur.

Hyunjin merupakan seorang pembunuh bayaran yang tengah melancarkan aksinya. Ia akan mendapatkan banyak uang hanya dengan membunuh pria itu dan ia sangat menyukai pekerjaan ini.

Hyunjin memutar otaknya, satu pertanyaan muncul didalam pikirannya. kapan kah ia harus membunuh pria itu?

Sekarang atau nanti?

Setelah berfikir beberapa saat akhirnya Hyunjin memutuskan untuk membunuh keduanya ketika mereka selesai dengan pergerumulan panas mereka.

Akan sangat tidak sopan bukan jika mereka mati dalam keadaan sedang bersenggama? Haha untung saja Hyunjin memiliki hati yang baik.

Hyunjin sudah menunggu beberapa saat akhirnya setelah mereka selesai Hyunjin langsung mengeksekusi targetnya.

Jangan penasaran bagaimana Hyunjin mengeksekusi targetnya.

Benar-benar menyedihkan padahal Hyunjin dengar pria itu baru saja naik jabatan di pekerjaan nya.

Untuk kali ini Hyunjin hanya membunuh target nya tanpa pusing memikirkan bagaimana cara ia menyembunyikan mayat mereka, intinya semua akan diurus oleh orang yang meminta jasa Hyunjin tadi.

Setelah menghapus semua jejaknya dengan bersih Hyunjin pun langsung bergegas pergi dari rumah megah tersebut.

Tentu ia dapat keluar setelah harus bersusah payah bersembunyi dari beberapa penjaga bodoh yang bahkan tidak tau jika tuan nya sudah tak bernyawa lagi.

Ganggu

Hyunjin menjalankan mobilnya pulang ke kediamannya, setelah sampai ia pun bergegas masuk kedalam dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi dengan cepat.

Beberapa noda darah memang tersampir di pakaian yang ia kenakan, ia menatap pantulan dirinya dari cermin kamar mandi.

Melihat rambutnya hitam nya yang sudah memanjang ia pikir ia harus mengunjungi barber shop sesegera mungkin.

Setelah selesai membersihkan diri Hyunjin pun melangkahkan kaki nya menuju kamar guna menyelesaikan tugas kuliah sialan nya. Tugas yang ia dapatkan benar-benar banyak sekali dan itu membuat seorang Hwang Hyunjin benar-benar sangat marah dan kelelahan.

 Tolong ingatkan Hyunjin untuk menghabisi dosen tersebut jika ia memiliki waktu luang.

Hyunjin hanya terpaksa kuliah agar kehidupan nya terlihat agak normal, bisa dibilang kuliah ibaratkan kerja sampingan baginya.

Hyunjin mendudukkan tubuhnya di atas kursi meja belajar dan mulai membaca materi.

Saat sedang berkutat dengan buku-buku yang ia baca Hyunjin mendengar bunyi ponselnya berdering dari atas kasur.

"Sial! Aku malas sekali." Hyunjin mengumpat sembari berjalan menuju kasur untuk mengambil ponsel nya.

Sebuah nomer tak dikenal menghubungi nya. Hyunjin mengernyit bingung, kenapa ada nomer tak di kenal menghubungi nya?

Pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengangkat panggilan tersebut. Saat Hyunjin berniat kembali menuju meja belajarnya ia dikagetkan oleh suara pintu kamar mandi yang tertutup dengan keras.

dengan tergesa ia berlari menuju kamar mandi guna memeriksa apakah dirumah ini ada seseorang selain dirinya.

Namun saat ia sampai di kamar mandi ia tak menemukan siapapun. ia berjalan perlahan untuk memeriksa setiap sudut apartemen nya dan benar-benar tidak ada siapapun di tempat ini selain dirinya.

Sebenarnya Hyunjin tidak terlalu terkejut dengan kejadian ini, kejadian aneh ini sudah sering ia alami.

Ya walaupun tidak parah, hanya berupa suara dan benda sekitar nya saja yang bergerak atau terjatuh dengan sendirinya. hanya itu, ia tak pernah mendapatkan gangguan fisik dari 'mereka'.

Apa sih yang ia harapkan? Hyunjin seorang pembunuh tentu saja arwah para korbannya mungkin berada di dekatnya.

Hyunjin beralih menatap kalung yang berada di genggaman nya. Sebuah batu berwarna merah kehitaman dengan bentuk abstrak itu telah menemani Hyunjin selama 6 tahun lamanya.

Untung saja nenek nya telah memberikan kalung keramat untuk menjaganya.

Di keluarga nya hanya almarhum nenek nya saja yang tau siapa Hyunjin sebenarnya sedangkan ayah, ibu dan saudari perempuan nya hanya tau perangai Hyunjin yang baik, ramah, penuh kasih sayang dan cerdas.

Saat itu Hyunjin tengah menduduki bangku akhir sekolah menengah atas, ia tinggal bersama nenek nya yang menetap di Korea sedangkan orang tua dan adik nya menetap di Amerika, mereka seperti membuang Hyunjin lebih tepatnya, ia pun tak tau apa alasannya.

Di sekolah dulu Hyunjin merupakan pemuda berandal yang sangat nakal dengan pergaulan nya yang benar-benar mengerikan.

Semua hal bejat sering Hyunjin lakukan di keseharian nya sampai teman se-pergaulan nya mengajak Hyunjin untuk melakukan suatu perbuatan yang lebih buruk, teman itu mengajak Hyunjin untuk menghabisi salah satu orang.

Teman se-pergaulan nya itu mengajak Hyunjin bukan tanpa alasan, Hyunjin itu sangat handal dalam hal bela diri dan setiap kali sekolah turun tawuran pasti pihak Hyunjin lah yang selalu memenangkan tawuran itu. Ini fakta, Hyunjin bahkan puluhan kali hampir membunuh para lawannya.

Hyunjin sebenarnya ingin menolak ajakan sang teman karna ia rasa itu sudah terlalu jauh, walaupun begitu saat itu Hyunjin masih tetap memiliki akal sehat tapi saat Mendengar sang teman memberikan balasan yang fantastis untuk jasa Hyunjin akhirnya Hyunjin setuju untuk bergabung bersama mereka. Itung-itung ia membantu perekonomian nenek nya yang tidak seberapa sebab orangtuanya tidak pernah lagi mengirimi ia uang hanya untuk sekedar makan.

Saat itu Hyunjin hanya berfikir kalau sudah jatuh kedalam lubang kotor kenapa tidak sekalian saja masuk kedalam lubang dosa.

Siapa yang tau Hyunjin malah nyaman dengan pekerjaan barunya sebab Pembunuhan pertamanya bisa dibilang sangat sukses, ia membunuh seorang ketua geng paling ditakuti satu kota padahal ia hanya bocah ingusan.

Semenjak itu banyak sekali yang berminat untuk menggunakan jasa Hyunjin. Merasa bersalah? Hyunjin tak pernah merasa bersalah pada korban, ia hanya merasa bersalah pada nenek nya saking bersalahnya ia sampai memberanikan diri untuk bercerita tentang kelakuannya pada nenek nya. Hyunjin Sangat terbuka pada beliau.

Nenek Hyunjin awalnya sangat terkejut sampai menangis bahkan tidak percaya saat mendengar apa yang Hyunjin katakan, namu namun semua itu benar adanya dan ia hanya bisa pasrah saja akan kelakuan buruk cucu nya. ia bahkan sudah sangat terlalu tua.

Dan semejak membunuh orang Hyunjin sering di ganggu oleh sosok-sosok aneh yang ia yakini adalah arwah dari korbannya, akhirnya nenek Hyunjin memutuskan untuk datang ke salah satu cenayang untuk dimintai jimat perlindungan.

Kalung jimat yang Hyunjin pakai itulah yang sampai sekarang menjaganya dari hantu para arwah.

TBC

maaf untuk keterlambatan update nya

Gatau ini ada yang nungguin apa engga:)

kalian jaga kesehatan Terus yaa❤️❤️



[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Where stories live. Discover now