Chapter 2

4 0 0
                                    

Photo diatas Keenan yang ada diotak aku

------

Mobil SUV yang dikendarai Keenan tengah memasuki halaman sebuah rumah megah bergaya minimalis bernuansa putih, abu-abu, dan coklat. Si pengendara turun dari mobilnya dan berjalan memasuki rumah dan menemukan Keira sedang duduk diruang keluarga sambil mengganti acara TV. Keira masih menggunakan seragam sekolahnya hari itu. Keenan duduk disebelah Keira dalam diam.

Keira melirik jam dinding dirumahnya yang menunjukkan jam 4 sore dan menoleh ke Keenan.

"Abis darimana?"

Keenan menatap balik Keira. Ada raut lelah di wajah Keenan. "Biasa."

Biasa dalam kamus Keenan adalah abis pacaran dan mengantar pulang pacar dia yang entah keberapa dalam waktu beberapa bulan mereka mulai sekolah di SMA ini. Pilihan lainnya yaitu latihan basket sekolah. Keenan merupakan kapten basket SMA nya yang terkenal karena sering menang kejuaraan antar SMA di Jakarta dan tak jarang juga Keenan menang sebagai MVP atau Most Valuable Playeri dari SMP. Tapi untuk kali ini 'biasa' yang mana nih yang Keenan maksud?

"Yang mana nih? Pacar atau basket?" Goda Keira.

Keenan melirik dan terkekeh melihat ekspresi wajah Keira. Ditangkapnya leher Keira dan diusek-useknya kepala Keira yang langsung meninju lengan Keenan keras, yang diiringi rintihan dari laki-laki bersuara dalam itu. Bercandaan keduanya memang seperti itu dari dulu. Keira tak akan segan-segan memukul Keenan kalo Keenan iseng atau mengacak-acak rambut panjangnya itu sampai berantakan. Dimata Keenan, Keira cewek tomboy walau keliatannya feminin dari rambutnya yang panjang.

"Makin lama pukulan lo makin kenceng aja sih Kei. Sakit tau." Rintihnya. "Basket lah, Kei. Gak ada yang ngalahin pentingnya latihan basket. Sorry yah lo jadi balik sendiri tadi." Ucapnya sambal mencengkeram leher Keira lagi.

Keira tertawa dan melepaskan cengkeraman tangan Keenan dari lehernya yang diganti ke bahunya. Keira mencium aroma wangi tubuh Keenan yang sangat wangi. Aroma khas Keenan, aroma white musk dan vanila.

Ngomong-ngomong soal wangi favorit, Keira sangat suka wangi perpaduan aqua dan mint. Wangi itu mengingatkannya pada wangi lelaki pertama yang dia kenal di perumahan ini yang waktu itu menolongnya ketika dirinya jatuh dari sepeda dan menangis saat usia nya 5 tahun. Anak laki-laki itu menolongnya dan menggendong dirinya di punggungnya. Keira masih sangat ingat perawakan anak laki-laki itu, berbadan berisi, tinggi, rambut pendek berantakan tertiup angin serta lesung pipi di kiri wajah dan sepertinya mereka seumuran. Wangi anak laki-laki itu akan selalu dia ingat, anak laki-laki yang ternyata adalah Keenan.

Namun seiring berjalannya waktu, aroma tubuh Keenan berubah dan beranjak dewasa lesung pipi Keenan juga menghilang. Digantikan oleh tatapan mata jenaka dan senyum jahil.

"Gw juga bingung kenapa basket sepenting itu buat lo." Ucapnya. "Tapi abis itu pacarannn kan? Nanda sayang pasti nungguin." Ledek Keira yang dituai tawa oleh Keenan.

Keira mengambil bantal dan memukul Keenan. "Lo kalo udah pacaran lupa pasti sama gw!"

Keenan melebarkan matanya kaget sambal memegang dadanya, lebay. "Mana ada sih yang lupa sama lo Kei." Ucapnya dramatis yang diiringi tawa olehnya. Mendengarnya Keira cuma bisa mencibir tak percaya. "Makanya pacarana juga dong kayak gw."

Tiba-tiba Keenan merengkuh bahu Keira dari samping dengan wajah serius. "Gw kan udah janji sama lo. Sejak hari itu, gw akan selalu ada buat lo." Ucapnya serius menatap Keira.

Keira sontak langsung memalingkan wajahnya dan menatap TV dengan tatapan kosong. Dirinya tahu maksud perkataan Keenan. Sejak umur 10 tahun dirinya ditinggal kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil yang terjadi disaat hujan deras di tol. Orangtuanya saat itu sedang menuju ke Bandung dari Jakarta karena ayahnya ada urusan bisnis disana dan sang ibu ikut menemani. Saat itu hujan deras, dan mobil orangtuanya tergelincir namun karena licinnya jalanan membuatnya menubruk truk yang berhenti di pinggir tol karena mogok. Ketika mendengarnya Keira otomatis merasakan rasa sakit yang amat sangat diulu hatinya merambat hingga kedadanya. Keira mendadak susah bernapas. Seolah seluruh dunianya runtuh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our Love StoryWhere stories live. Discover now