2. second meet

1.1K 139 55
                                    

Jungkook POV

Hari ini seperti biasa, meja kerjaku dipenuhi oleh kertas - kertas yang menagihi tanda tangan. Kadang aku merasa seperti selebriti saja, hahaha. Tapi tidak, ini semua berkas yang perlu pengecekan dan evaluasi. Kuharap semuanya masih di bawah kendali.

Satu per satu map kubuka dan kutanda tangani yang perlu saja. Tak ada yang salah sejauh ini.

Bekerja itu bukan lagi hobiku, tapi separuh jiwaku. Tolong garis bawahi, itu bukan majas hiperbola. Karena memang, tak kerja maka tak makan, 'kan? Hehe.

Ya, setidaknya untuk menjamin kehidupan Kim Taehyung, dia sama - sama terlantar sepertiku.

Tok tok tok

Aku menoleh ke pintu, sebelum menghela napas lalu menyuruh siapa pun itu untuk masuk. Kuhentikan sejenak penandatanganan berkas di hadapanku ketika pintu terbuka, memunculkan seorang pria berjas hitam sepertiku.

Chanyeol.

Dia membungkuk sopan di depan mejaku, menatapku takut. Ia selalu seperti itu, tapi aku menikmatinya.

"Selamat pagi, sajangnim."

"Nde, selamat pagi."

Lihatlah, dia semakin gugup. Aku sangat suka mengerjainya. Membuat tampang semengerikan mungkin dengan harapan dia akan mengompol! Tapi sudahlah.

"M-maaf mengganggu waktu anda, Tuan. Saya mau meminta izin sesuatu," ucapnya gugup.

Sebelah alisku naik, memberi tatapan tanya. Dia pun dengan takut melanjutkan, "ad-adikku sakit di sekolahnya, Tuan. Bolehkah dia kemari? Dia tidak suka dirawat oleh dokter sekolah, dan di rumah tidak ada siapa pun, orang tua kami sedang pergi ke Busan."

Author POV

Jungkook berdiri, melangkah mendekati jendela ruangannya dan mematung disitu. Menatap datar ke arah perkotaan. Kemacetan di sana selalu membuat dirinya merinding.

Di otak Jungkook kini tertera dua poin. Pertama, siapa pun yang bermarga Park itu ribet, dan menyusahkan. Kedua, apa ia harus mengizinkan itu? Bukankah adik Chanyeol akan merepotkan seisi kantor nanti?

Chanyeol yang mematung di tempatnya memperhatikan punggung tegap Jungkook. Menanti jawaban si bos muda itu selalu seperti menunggu hasil ujian. Salivanya ia telan susah - susah.

Tiba - tiba deheman terdengar, Jungkook merapikan dasinya dan berbalik menghadap Chanyeol. "Hanya sekali ini saja, dan kuharap ia tidak mengganggu kerjamu," tegas Jungkook dengan nada datar. 


Seketika Chanyeol tersenyum lalu membungkuk dan berterima kasih berkali - kali.

"Ya sudah, kau bisa keluar."

•••

10.03 a.m.

Pria dengan mata doe dan bibir tipis itu masih larut dalam konsentrasi di depan meja kerjanya. Tangannya tampak mengetikkan sesuatu di laptop dengan cepat.

Ahjussi | Kookmin [KEEP]Where stories live. Discover now