19

1.2K 176 15
                                    

Hari ini, adalah hari terakhir dimana Renjun di rawat di rumah sakit. Ia sedang memakan sarapan yang diberikan oleh rumah sakit untuk dirinya, sembari menunggu dokter datang memeriksa keadaan nya. Sebenarnya, ia tidak ada mood untuk memakan sarapan. Karena demi Tuhan, makanan rumah sakit itu sungguh hambar.

Pintu kamar rawat Renjun terbuka dan menampilkan seorang dokter diikuti oleh beberapa perawat di belakangnya.

"Selamat pagi, Renjun! Maaf mengganggu sarapan mu, tapi bolehkah dokter memeriksa keadaanmu sebentar?" Ucap dokter itu dengan ramah.

Renjun menganggukan kepala.

Ny. Narendra yang sedang membantu Renjun memakan sarapannya langsung pergi menjauh dari sana. Dokter pun datang menghampiri Renjun.

"Maaf ya, dokter izin menaruh stetoskop di dadamu sebentar." Ucap dokter itu.

Ny. Narendra terlihat sedikit cemas juga penasaran bagaimana keadaan anak bungsu nya itu.

Tak butuh waktu lama, dokter pun telah menyelesaikan pemeriksaannya. Ia langsung melepaskan stetoskop dan membalik ke arah Ny. Narendra.

"Keadaan Renjun sudah jauh lebih baik, Nyonya. Mungkin, sore ini, Renjun sudah bisa pulang dari rumah sakit." Ucap dokter itu.

Ny. Narendra menghembuskan nafas lega. Ia langsung tersenyum mendengar hal yang diucapkan oleh dokter itu. Tak hanya Ny. Narendra, Renjun pun senang mendengar hal itu. Terbukti dari senyum yang ia perlihatkan pada semua orang yang ada disana.

"Mungkin nanti kita tinggal menunggu pemeriksaan dari dokter Jungwoo. Dia belum datang, mungkin nanti sekitar pukul 10 dia akan datang kesini." Ucap dokter itu.

"Baik dok, terima kasih."

Dokter itu pun membungkukan badan dan langsung pergi meninggalkan kamar rawat Renjun diikuti oleh perawat dibelakangnya. Ny. Narendra langsung datang menghampiri Renjun.

"Adek udah bisa pulang nanti sore." Ucap Ny. Narendra.

"Iya, udah dua minggu Renjun dirawat, akhirnya bisa pulang juga!" Ucap Renjun bersemangat.

"Mami mau telfon daddy sama kakak dulu, ya." Ucap Ny. Narendra.

Renjun menganggukan kepala.

*

Di ujung sana, ada Doyoung yang sedang duduk di sofa ruang tamu menunggu ayahnya yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.

Setelah kejadian kemarin, dimana Doyoung yang menangis di pundak Renjun, Doyoung diperintahkan oleh Ny. Narendra untuk pulang dan beristirahat.

Doyoung sempat menolak untuk pulang. Namun, akhirnya ia tetap pulang karena ibunda tercinta nya itu memaksa dirinya untuk pulang dan beristirahat.

"Doyoung, ayo pergi sekarang." Ucap Tn. Narendra.

Doyoung yang sedang melamun, mendengar suara ayahnya yang tiba tiba berhasil membuat dirinya sedikit terkejut. Dada nya terasa sedikit sesak ketika mendengar ayahnya memanggil dirinya dengan hanya sebutan nama dan terdengar sangat dingin.

Mungkin kalian akan mengira Doyoung terlalu bawa perasaan. Tapi, ia tahu betul, jika ayah atau ibu nya sedang marah, mereka akan memanggil anak-anaknya hanya dengan sebutan nama dan akan terdengar dingin.

Ia langsung berdiri dari duduknya, kemudian berjalan mengikuti ayahnya di belakang.

Mereka memasuki mobil, kemudian meninggalkan kediaman besar yang mereka tempati. Sepanjang perjalanan, tidak ada pembicaraan yang dimulai. Suasana canggung pun mendominasi. Doyoung meraih ponsel miliknya, agar ia tidak terlalu begitu merasa canggung.

Me and my illness ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang