ūnus

1.1K 193 44
                                    

Doyoung menghela nafas seusai menenggak habis sisa air putih di dalam botol minumannya. Dia beranjak dari sofa tempatnya beristirahat dan melangkah menuju panggung.

Tangan Doyoung meremat secarik kertas yang ada di dalam genggamannya. Diingat kembali saat seorang staf memberikan benda halus itu kepadanya sesaat setelah Doyoung sampai di sana.

Dia kembali membuka lipatan kasar dari kertas berwarna biru muda itu dan matanya memandangi tulisan rapih tersebut.

Tulisan yang sama, dengan dua baris kalimat yang membingungkan hati Doyoung.

"Boy, It's you,
Love sprouts, like a bloom,"

Sebenarnya apa maksud barisan kalimat ini? Apa ini seperti halnya teka teki dari salah satu penggemar untuknya? Mungkin salah satu Dobbies?

Doyoung membuang nafas kasar dan memasukkannya ke dalam dompet. Siapa tahu orang itu akan mengiriminya lebih banyak lagi. Lagipula, Doyoung sangat suka dengan tantangan.

Dia beranjak dari sofa tempatnya beristirahat dan melangkah menuju panggung.

Senyuman manisnya segera diperkenalkan kepada seluruh peserta fansign yang hadir dalam acara penandatanganan album pada hari ini. Doyoung duduk di satu - satunya kursi kosong yang berada di antara Junghwan dan Junkyu.

"Kenapa lama sekali sih." Hardik Junkyu dengan wajah masam. Doyoung mengulas senyum bersalah dan memeluk sekilas badan Junkyu dari samping. "Maaf, hyung. Tadi anxiety-ku kambuh lagi."

Junkyu langsung memerhatikan Doyoung, kali ini dengan sinar kekhawatiran dari manik matanya. "Kamu sudah meminum obatmu tadi, Doyoung-ah?" Tanya Junkyu dengan serius.

Doyoung tertawa pelan, merasa lucu ketika melihat ekspresi serius pada wajah Junkyu. Biasanya hyung-nya yang satu itu sangat jarang berbicara dengan serius. "Sudah kok hyung, aku minum satu tadi."

Junkyu mengerutkan dahi bingung, "Ah? Tapi bukannya dokter menyarankan dua atau tiga sekali minum?" Doyoung hanya menyunggingkan senyum tipis dan memalingkan wajah ke depan, mengamati satu per satu wajah penggemar mereka yang berseri - seri hari ini.

Junkyu sedikit kesal pertanyaannya diabaikan namun kemudian membiarkan kebingungannya bersembunyi. Mungkin saja Doyoung sudah tidak terlalu bergantung pada pil tersebut.

Setelah Hyunsuk dan Jihoon sebagai leader membuka acara hari ini, para penggemar segera mengantri sesuai dengan nomor antrian yang sudah diberikan pada mereka di depan pintu masuk tadi.

Doyoung menunggu dengan sabar dan tidak jarang juga berpose ketika melihat kamera yang diarahkan kepada dirinya dari tempat duduk. Dia juga melambaikan tangan ke arah para penggemar yang meneriaki namanya dengan tidak santai.

Fansign Treasure memang segaduh itu. Para penggemar merasa gemas melihat anggota Magnum yang tampan dan imut, apalagi comeback kali ini mengusung tema flower boy, jadi wajar saja banyak penggemar yang membawa barang - barang fluffy, seperti bandana bunga, buket bunga, topi boneka, boneka berukuran sedang, dan lain - lain.

"Wah, kayaknya kita akan menjadi flower boy beneran hari ini..." Bisik Junkyu yang diangguki oleh Doyoung dan Haruto yang berada di sebelah Junkyu. Ketiganya bercengkrama sesaat sebelum bubar karena fans yang mendatangi mereka.

Doyoung menyunggingkan senyum lebar dan mengobrol dengan penggemar - penggemar yang datang ke depan mejanya. Dia bertos ria dengan salah satu penggemar sebelum wanita itu beralih ke Junkyu.

Sampai pada giliran Junghwan berinteraksi dengan penggemar laki - laki. Doyoung memerhatikan gerak - gerik lelaki itu yang sedang dilayani oleh Junghwan. Perlu dia akui kalau laki - laki mungil itu manis.

Doyoung terus melihatnya dengan tangan yang memangku dagu. Para penggemar yang menyadari tatapan lekat Doyoung pada fanboy tersebut berteriak karena terbawa perasaan. Mereka menganggap tatapan Doyoung itu penuh arti.

Tibalah giliran Doyoyng melayani fanboy yang menarik perhatiannya itu. Dia menyunggingkan senyum lembut sambil menyapa laki - laki yang hanya menundukkan kepala, membuat dia bingung dengan sikapnya. Sikapnya ketika berinteraksi dengan Junghwan tadi tidak sekaku saat bersama Doyoung.

"Siapa namamu, sweetheart?" Tanya Doyoung, menahan gemas karena laki - laki yang mengenakan sweater baby blue itu menggigit bibir sembari menunduk.

"Namaku... Yedam..." Jawabnya dengan nada bergetar. Doyoung tertawa pelan, tidak bisa menahan diri untuk menggenggam tangan laki - laki manis tersebut. "Yedam-ssi... Kenapa menunduk? Tidak mau melihat wajahku, hm?"

Yedam mengintip ekspresi Doyoung dari balik bulu matanya. Wajahnya dengan wajah pemuda tampan itu sangat dekat, bahkan ia bisa merasakan hembusan hangat nafas Doyoung di punggung tangannya.

"D-Doyoung-ssi..." Panggil Yedam dengan suara kecil. Doyoung berdeham dengan senyum gemas terpatri di wajahnya. "Maafkan aku, aku sangat malu berhadapan denganmu..." Doyoung kembali tertawa dan mengulurkan tangan untuk menyentuh dagu Yedam, mengangkat wajahnya.

"Manis, jangan malu denganku , ya?" Yedam menarik tangannya dari genggaman Doyoung untuk menutupi wajahnya yang dirasa memanas. Doyoung tertawa puas, laki - laki dihadapannya ini begitu menggemaskan.

"Biar aku tebak, aku ultimate biasmu, kan?" Tebakan Doyoung tepat sasaran. Yedam mengangguk lalu menutupi mulutnya dengan telapak tangan, tidak mempunyai nyali yang tersisa untuk menghadapi Doyoung yang terkenal flirty dan sangat manis.

"Kamu manis, Yedam-ssi. Ayo kita berpacaran."




***




A/N: aku yang buat kok baper sendiri haha

Tacet ; DoDamOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz