ūndecim

712 141 12
                                    

Yedam berjalan pelan dengan kedua pasang mata yang menatap lurus ke bawah. Di salah satu tangannya terisi minuman kesukaannya, Moccacino Frappe yang sudah ludes setengahnya.

Tidak disangka Doyoung yang mau menemaninya berbelanja ke kafe. Tidak ia sangka juga Doyoung akan menggenggam tangan, lalu menyatakan perasaannya mengenai Yedam, dan bahkan bersedia membawa kedua plastik berisi minuman pesanan para anggota Treasure.

Yedam mendongak sedikit dan bertemu dengan punggung Doyoung yang lebar. Tidak disangka pula laki - laki tampan bersurai merah ini akan berjalan beriringan bersamanya di tengah udara malam yang menusuk. Yedam tidak mau berharap lebih lagi selain ini.

Perasaan ini, biarlah hanya Yedam saja yang tahu.

Keduanya memasuki gedung YG kembali dan berjalan menuju lift yang membawa mereka ke lantai tujuh, tempat latihan para artis YG. Mereka memasuki salah satu ruangan dengan pintu kaca buram yang berlabel 'TREASURE'.

"Hai, ini minuman kalian. Ayo ambil sendiri saja!" Seru Doyoung meletakkan dua kantung plastik yang ditentengnya sedari tadi di tengah ruangan dan mengambil salah satunya lalu berlari ke ujung.

Laki - laki itu membuka ponselnya dengan kaki yang dibuka, membuatnya terlihat semakin mengesankan di mata Yedam yang menyorotnya tanpa diketahui. Yedam terkaget ketika mendapat sikuan di pinggangnya, menyadarkan dia dari lamunan kelam bertajuk Kim Doyoung.

"Bagaimana tadi bersama Doyoung hyung, hyung? Jangan bilang kalian seperti orang asing, tadi." Tanya Haruto penasaran sambil menarik pinggang Yedam agar memepet padanya. Dia melirik ke arah Doyoung yang kini sudah memusatkan perhatiannya kedua insan tersebut.

Haruto tertawa pelan dan kembali menatap sosok manis yang ada di sisinya ini. Yedam sedang berceloteh tentang momennya bersama Doyoung tadi. "Tadi dia tidak dingin padaku, Haru-ya! Tak kusangka ternyata dia bingung dengan perasaannya, entah membenciku atau tidak. Aku tahu sebenarnya Doyoung itu sosok yang hangat dan perhatian, tapi melihat dari sisinya yang ini ternyata cukup menegangkan juga." Jawab Yedam dengan senyum tertahan.

Yedam menoleh dan menemukan Haruto yang menatapnya dengan pandangan kasih sayang, sementara jika yang lain melihatnya begitu pasti akan salah sangka. Padahal Haruto ini benaran sayang dengan hyung-nya yang satu ini.

Dia hanya ingin membuat Doyoung berakhir terjatuh dalam pesona Yedam juga setelah tahu bahwa Doyoung tidak yakin dengan ketulusan Yedam dalam menjadi seorang manajer.

"Baguslah kalau begitu, hyung. Aku senang mendengarnya. Tidakkah menurutmu Doyoung sebenarnya menyukaimu?" Tanya Haruto secara random.

Yedam yang kaget spontan melingkarkan lengan di leher Haruto hingga membuatnya otomatis menghadap ke arahnya. "APA KATAMU, HARU?! TIDAK, TIDAK MUNGKIN BEGITU!" Teriaknya kemudian menenggelamkan kepala di cerukan leher Haruto. Laki - laki bermarga Watanabe itu tertawa dan balas memeluk hyung-nya tersebut dan mengacak surainya dengan pelan.

"Hyung, jangan histeris seperti itu. Kau membuatku kaget saja!" Seru Haruto gemas dengan tingkah manja dan penuh afeksi dari Yedam. Laki - laki manis di pelukan Haruto itu tidak berani mengangkat wajahnya yang memerah karena perkataan Haruto.

Tidak tahu saja kalau pihak dari seberang ruangan kini menatap keduanya dengan rasa kesal yang menggebu - gebu. Apa itu?! Berani sekali si Naruto Shipudden merengkuh dan mengusap kepala Yedam.

Dan lagi kenapa Yedam hanya diam saja?! Kenapa pula tadi tiba - tiba Yedam berteriak dan memeluk laki - laki jangkung itu secara tiba - tiba?

Doyoung benar - benar kesal, huh.

Surai merah Doyoung sudah berantakan karena diacak berulang kali. Laki - laki itu makin mengepalkan tangan ketika melihat seringai Haruto yang diarahkan ke tempatnya. Oh, rupanya Haruto ingin bermain - main dengannya. Dia pikir Doyoung akan mengalah dengan mudah?! Tidak, dia pasti akan bisa menjadikan Yedam miliknya dan melakukan hal yang lebih dari itu kepada Yedam nanti.

Tunggu saja.





Huh?





Eits, sepertinya ada yang aneh?


Doyoung membulatkan mata saat sadar dengan pikirannya. Kenapa dia malah memikirkan akan memiliki Yedam?! Oh Tuhan, sepertinya Doyoung sudah benar - benar tertular dengan virus kegilaan alami dari Junkyu dan Jihoon, oh jangan lupakan Jeongwoo juga.


Sebaiknya dia mendinginkan diri ke luar sebentar sebelum waktu pulang tiba.








***








A/N: seperti komen salah satu reader di chapter sebelumnya,

Hareudang hareudang hareudang~

Tacet ; DoDamNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ