Chapter 12

34.4K 5.2K 123
                                    

Buat yang lupa, bisa baca part sebelumnya ya.. Happy reading! 💜

Chapter 12 - Menyita pikiran, perasaan dan waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 12 - Menyita pikiran, perasaan dan waktu.

––––

Makasih udah khawatirin gue.

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di pikiran Naya. Sampai-sampai dia tidak tidur tadi malam.

Satu kejadian lagi terlintas di pikiran Naya, yaitu bagaimana dia dipeluk Keano tadi malam. Astaga Naya sudah gila!!

"Nay, kenapa?" bisik Pica saat melihat Naya terus menggedor-gedorkan kepalanya di atas meja.

Naya menggeleng pelan sambil menenggelamkan kepalanya di atas meja. Merutuki kebodohannya.

Kenapa gue diem aja tadi malem! Kenapa?!!!

Naya menggedor-gedorkan kepalanya lagi.

"Naya?" suara itu berhasil membuat Naya terkesiap dan langsung membuat Naya mengangkat kepalanya.

"I-iya, Bu?" jawab Naya pada Bu Selin yang sudah berdiri di samping mejanya.

"Dari tadi kamu tidak mendengarkan penjelasan saya, ya?" tanya Bu Selin dengan nada mengintimidasinya.

Naya menelan ludahnya. "Denger kok, Bu!" ujarnya sambil melirik papan tulis di depan. Terlihat angka-angka yang memenuhi papan tulis, dan sialnya Naya tidak mengerti sama sekali karena dari tadi dia melamun terus.

"Kalau begitu kerjakan soal di depan,"

Mampus gue!

"Tunggu apa lagi? Cepat ke depan!" seru Bu Selin saat melihat Naya malah diam di tempatnya.

"I-iya, Bu." jawab Naya pasrah lalu berdiri. Dia berjalan dengan jantung berdebar kencang, semua tatapan tertuju padanya. Naya mengambil spidol lalu membaca soal itu. "Carilah nilai maximum..." gumam Naya membaca soal di papan tulis.

Aduh, ini ngerjainnya gimana?!

"Gak bisa ya?"

Naya menoleh ke samping, terlihat Keano tengah berdiri menyender di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia tersenyum manis ke arah Naya. Entah kenapa membuat Naya kembali teringat kejadian semalam.

Pipi Naya memerah. Sial.

"Kayak yang bisa aja," balas Naya kembali menatap soal di papan tulis.

IDOL GHOST [SELESAI]Where stories live. Discover now