Chapter 21

30.6K 5.2K 194
                                    

Chapter 21– You know that i can't.

**

"Mau ke mana lo, Nay?"

Mendengar pertanyaan tiba-tiba itu sontak membuat Naya terpelonjak kaget. Naya yang baru saja menutup pintu kamarnya, langsung menatap orang yang melontarkan pertanyaan tadi.

"Se-sejak kapan di situ?" gugup Naya masih mengingat pertemuan terakhir mereka saat itu.

"Baru aja," kata Keano sambil melipat kedua tangannya di dada. "Mau ke mana?" ulangnya bertanya.

Naya memegang erat tali tasnya, lalu berdehem pelan. "Mau jalan sama Yoga." jawab Naya sedikit ragu. Buat apa coba ragu? Bodoh Naya ini!

Keano diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk-anggukkan kepalanya. Cowok itu menggaruk tengkuknya pelan lalu mengucapkan kata yang membuat Naya membeku di tempatnya.

"Oh, berarti yang gue denger beneran salah ya." ujarnya dengan senyum kecil.

Gimana ya, menjelaskannya, Naya merasa tidak enak hati mendengar ucapan Keano barusan. Entah apa yang membuatnya seperti ini, yang jelas Naya ingin sekali menyangkal semua ucapan itu, tetapi di sisi lain dirinya mempertanyakan untuk apa dia melakukan hal itu.

Apa Naya benar-benar suka Keano?

"L-lo apaan sih!" Naya membuang arah pandangnya. "Gue pergi dulu." pamitnya lalu melenggang pergi.

Keano mengangguk, "Hati-hati."

Baru saja beberapa langkah melangkahkan kakinya, Naya berbalik. "Oh, iya gue pulang langsung ke rumah sakit, soalnya mau jemput papa di rumah sakit." ucap Naya, tidak tau kenapa tiba-tiba membicarakan hal itu pada Keano.

"Papa lo balik hari ini?" tanya Keano.

Naya mengangguk sambil tersenyum lebar,"Gue seneng banget tau!"

"Wah, syukur kalau gitu. Gue seneng kalau lo juga seneng."

"Hah?" refleks Naya begitu mendengar ucapan Keano.

"Kenapa emang? Gue gak boleh ikut seneng juga?" tanya Keano.

Naya menggeleng cepat, "Ah...enggak maksud gue bukan gitu, cuman.."

"Cuman apa?"

Naya menggeleng lagi lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi. "Udah, ya, gue pergi dulu."

Keano berjalan ke arah jendela, menatap interaksi Naya dan Yoga yang berbincang-bincang sebentar kemudian pergi dari halaman rumah Naya.

Saat ini, Keano bingung dengan dirinya sendiri. Saat mendengar suara hati Naya yang bilang kalau cewek itu menyukainya, jujur saja membuat Keano senyum-senyum sendiri sepanjang hari. Namun saat melihat Naya barusan pergi dengan Yoga, Keano sedikit merasa.... Cemburu?

Ah, entahlah!

"Inget, No, lo punya tunangan! Lo punya Luisa yang nunggu di sana!" ujar Keano sambil memukul-mukul kepalanya pelan.

**

"Kita mau jalan ke mana, Ga?" tanya Naya sedikit mendekatkan wajahnya ke arah Yoga karena suara angin yang berderu keras saat di atas motor.

IDOL GHOST [SELESAI]Where stories live. Discover now