"Nona bercadar hijau itu juga tak kalah hebatnya! Apalagi dia memiliki tiga elemen yang indah!"

Niura memperkuat pegangannya pada pedang agar tidak terhempaskan oleh pedang Yi Jian yang sangat kuat. Ia membalikkan serangan, dimana yang sebelumnya pedang Yi Jian berada di atas pedangnya, kini pedangnya lah yang berada di atas pedang Yi Jian untuk menebas dengan keras.

Yi Jian tidak tinggal diam dan menghindari serangan yang diberikan Niura dari arah kanan, saat ia ingin menghindar ke kiri, ia teringat pesan permaisuri untuk membungkuk lalu menghempaskan.

Niura yang sudah mengetahui taktik yang telah disusun baik oleh Yi Jian segera memutarkan pedangnya dengan seringai.

"Lihat! Nona itu membuat taktik tipu daya!"

Saat Yi Jian dan Niura ingin mengeluarkan elemen mereka, tiba-tiba saja permaisuri mengarahkan pedangnya, "Jatuhkan pedang kalian secara perlahan saat di hitungan ketiga!" Bisiknya tanpa diketahui siapapun kecuali Niura dan Yi Jian sendiri.

"Satu ... dua ... tiga!"

Cringgg~~~

Mereka saling menjatuhkan pedang lawan secara bersamaan dalam satu waktu membuat para penonton tidak percaya.

"Mereka ini menang, atau kalah?"

"Jika menang, lalu siapa yang menang? Dan jika kalah, siapa juga yang kalah?"

"Bodoh! Mereka satu sama!"

Permaisuri memberi kode mata untuk Niura dan Yi Jian agar segera menuntaskan acara. Mereka kini beralih senjata mengambil dua panahan beserta anak panahnya.

"Kalian lihatlah ke arah tugu menara yang paling atas itu," ucap sang permaisuri dengan menunjuk ke arah tugu menara yang paling atas, "Disana terdapat energi hansi, jika panah kalian beradu dan menyerang, maka tingkatan kalian akan bertambah, maka dari itu ... kalian ibu tugaskan untuk memanah kotak berwarna ungu di atas tugu menara itu, sekarang!"

Yi Jian dan Niura saling tatap, lalu mengangguk bersamaan. Mereka menarik anak panah mereka dengan mengarahkan titik pusatnya ke sebuah kotak berwarna ungu yang bersinar-sinar di atas tugu menara yang sangat tinggi.

"Kau siap?" tanya Yi Jian yang diangguki oleh Niura. Mereka menarik kembali anak panahnya, lalu mengarahkannya ke atas menara.

"Satu ... dua ... tiga!"

Syattt!

Mereka yang menonton atraksi gratis itu menatap ke lagit, melihat kedua anak panah yang beriringan menuju ke tugu menara yang paling atas. Menara yang tingginya melebihi istana Quon yang memiliki tiga tingkat sekali gus.

"Ayooo!" Teriak mereka bersamaan kala anak panah itu sebentar lagi menancap di kotak hansu itu.

Hyat!

"Apa yang terjadi? Mengapa anak panah itu berbalik arah?"

"Awaaas!"

Mereka semua berlarian menjauh saat kedua anak panah itu entah bagaimana bisa berbalik arah menuju Aula.

Permaisuri segera membuat perisainya dengan cepat, ia mengarahkan perisai tersebut ke tempat dimana anak panah itu akan menancap. Dan, hap! Berhasil, anak panah itu berhenti tepat di perisai yang ia buat.

"Kalian harus fokus! Jangan sampai anak panah kalian bertabrakan! Kotak hansu itu sangat terjaga dan dilindungi langsung oleh Dewi Bulan!" Tukan permaisuri kesal saat perkiraannya gagal.

Yi Jian mengernyitkan kedua alisnya, "Jika dilindungi langsung oleh Dewi bulan, lalu bagaimana anak panah kita bisa sampai di sana?" tanyanya bingung. Ia tak habis pikir dengan perintah yang telah permaisuri siapkan padanya dan Niura.

Niura mengangguk setuju. Permaisuri memutar matanya malas, "Dewi Bulan tidak mengetahui niat baik kita, kotak hansu itu amat berharga baginya karena secuil cahaya yang keluar, akan membuat sang perusaknya menjadi kultivator tingkat dewa, jika disalah gunakan, maka bumi ini akan hancur!"

"Lalu bagaimana cara supaya panahny berhasil mengenai kotak hansu itu? Sungguh aku tidak mengerti dengan konsekuensi semua ini!" Ucap Niura kesal. Ia hampir saja membanting panahnya ke tanah, namun ia tahan.

"Kalian mintalah doa kepada Dewi Bulan terlebih dahulu ... niatkan hati kalian untuk berjanji tidak akan menyalah gunakan kultivasi kalian setelah ini," jelas Permaisuri dengan tegas. Ia menyatukan kedua tangannya untuk berdoa, Niura dan Yi Jian yang melihatnya pun turut melakukan hal yang sama.

Niura memejamkan matanya, 'Aku bersumpah tidak akan menyalah gunakan kultivasiku setelah ini, aku akan menggunakannya untuk kebaikan benua Servia, dan melengserkan Kaisar tak bertanggung jawab seperti kaisar Hongli' batinnya yang di dengar oleh sang Permaisuri.

Permaisuri menggeram, "Xiao'er, Sayang ... sudah ibu katakan, berdoa dan niat yang baik-baik, kau jangan menyelipkan makian dan dendam di dalam doa mu!" Geramnya yang disambut kekehan dari Niura yang kelepasan. Dendamnya pada keluarga kekaisaran Quon sangat besar.

"Baiklah-baiklah ...." Niura kembali menutup kedua matanya, menyatukan kedua tangannya, lalu berdoa 'Demi Neptunus! Gadis lemah yang tak luput dari dosa ini meminta maaf karena kesalahan dalam berdoa, untuk Dewi Bulan ... tolong jangan terbawa perasaan, yang tadi itu hanyalah candaan belaka !' batinnya kemudian.

"Apa kalian sudah siap?" tanya sang permaisuri yang kemudian dingguki oleh Niura dan Yi Jian.

Mereka kembali mengulang kegiatan seperti tadi, mengarahkan titik pusat anak panah ke arah kotak hansu, lalu menariknya secara bersamaan.

Permaisuri mengambil ancang-ancang, "Satu ... dua ... tiga!" Teriaknya. Ia bersyukur karena kali ini tidak ada yang menonton kegiatan mereka karena insiden anak panah tadi, mereka semua ketakutan dan langsung pulang. Bahkan kedai-kedai pun turut tutup secara mendadak.

Niura dan Yi Jian melepaskan panah mereka, membiarkan anak panahnya berjuang dengan sendirinya. Menatap fokus dengan doa yang tak luput dari hati mereka berdua.

Cyattt!

"Yes!" Seru mereka berdua kegirangan saat panahnya menusuk tepat ke kotak hansu.

Saat Niura melihat kembali kotak itu, ia mengernyitkan alisnya, "Tunggu! Cahaya apa itu?" tanyanya saat melihat kotak itu terbuka dan mengeluarkan cahaya berwarna ungu, menampilkan seorang wanita anggun yang sangat cantik dari cahaya itu.

Mereka menatapnya tak percaya, "Siapa dia?" tanya Yi Jiqn bingung, sementara permaisuri sudah menyambut wanita itu dengan baik.

"Selamat datang!"

Wanita itu tersenyum, "Selamat! Kalian berdua adalah gadis pilihan Servia yang memiliki hati selembut kapas. Kalian berhak mendapatkan anugrah dariku, berapa tingkat kultivasi kalian?" tanya wanita itu ramah.

Niura menjawab, "Tiga ratus!"

Yi Jian pun ikut menjawab, "Seratus!"

Wanita itu tersenyum ramah, mengambil bola kristal bercahaya dari kotak hansu, mengarahkan cahaya itu tepat ke arah Niura dan Yi Jian. "Aku akan adil kepada kalian, aku akan menambahkan lima ratus tingkat kepada kalian! Kau ... Xiao Li, tingkatmu sekarang yaitu tingkat delapan ratus! Dan kau ... Yi Jian, tingkatmu sekarang yaitu enam ratus!" Ucap wanita itu, tepat saat ucapannya berhenti, cahaya besar masuk ke dalam kedua mata Niura dan Yi Jian bersamaan.

Classsh

Cahaya itu menghilang bersamaan dengan wanita cantik itu. Niura dan Yi Jian mengerjapkan matanya berulang kali setelah merasakan sakit di daerah matanya berakhir.

"Ibu, siapa dia?" tanya Yi Jian menatap permaisuri yang masih menatap menara itu.

Permaisuri membalikkan badannya menatap Yi Jian, "Dialah Dewi Bulan," jawabnya dengan senyuman. "Dewi yang memihak kebenaran," lanjutnya.



Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now