Delapan Belas

64.9K 6.6K 1.2K
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Budayakan tekan bintang sebelum membaca, karena jejak kalian penyemangat penulis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bengbeng coming 💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ketika kelopak matanya terbuka dan menampilkan gambaran kamarnya. Kelopak matanya dibuat mengerjap.

Gibran sedikit termenung.

Tangannya terjulur meraba tempat di sebelahnya yang jelas kosong. Bahkan permukaannya terasa dingin, menandakan jika keberadaan orang lain telah tiada begitu lama.

Dan meninggalkan Gibran yang terbaring di atas ranjang sendirian.

Menatap pada langit-langit kamarnya yang berwarna gelap.

Segelap pancaran matanya.

.
.
.
.
.
.
.

"Hey!"

Sang pendengar menoleh, menatap seorang gadis sebayanya yang datang menghampiri.

"Maaf ya Mar, gue agak telat dari janji. Tadi ada masalah sedikit di jalan."

"Iya, nggak papa. Ayo duduk dulu."

Maria tetap tersenyum ramah, sembari mempersilahkan sang gadis yang baru datang tersebut untuk duduk dihadapannya.

"Lo udah nunggu lama ya?"

"Yah, lumayan sih."

"Sekali lagi sorry ya, udah bikin lo nunggu."

"Nggak masalah Jess, santai aja kali. Lagian gue nggak ada kegiatan juga."

"Okelah kalo gitu."

Maria hanya kembali tersenyum menunjukkan respon biasa.

Jessica yang baru saja datang, membenarkan posisi duduknya dan memposisikan dirinya untuk menatap Maria.

"Jadi gini Mar, soal masalah Lo yang waktu itu. Gue udah punya sedikit informasi."

"Tentang Barata?"

"Iya. Gue udah suruh orang buat ngikutin Barata dan ngeliat gerak-geriknya."

Walaupun terlihat santai, sebenarnya Maria benar-benar merasa gugup. Ketika seseorang sedang berusaha mengungkap sebuah kebenaran dari pasangannya entah itu karena perselingkuhan atau apapun. Pasti rasa gelisah dan sebuah dorongan ketidak percayaan selalu terisi dibenaknya.

Tapi, cepat atau lambat. Mau tidak mau ia harus menerima faktanya atas apa yang telah ia temukan. Walaupun rasanya tidak mungkin, dan juga tidak percaya.

"Jadi........gimana?"

Jessica membuka tas yang ia bawa, meraih ponsel dan menunjukkan sesuatu kepada Maria.

NERD BOYWhere stories live. Discover now