chapter 19

683 59 5
                                    

"Apa maksudmu?" Sasuke datang dengan wajah cemasnya, sakura yang melihat Sasuke datang langsung menghampirinya dengan wajah yang sebenarnya khawatir juga. Walaupun memang tak bisa ia tutupi kalau dirinya bahagia jika memang benar itachi masih hidup disana, setelah lama menghilang.

"Lihatlah, baca. Kau kenal tulisan ini kan? Dan tanda tangan ini?" Sakura memberikan surat di tangannya pada Sasuke, dan Sasuke yang menerima surat itu langsung membacanya. Ia mengernyitkan dahinya mencoba fokus dan setelah sekian lama terdiam, sasuke akhirnya mengatakan pendapatnya mengenai surat ini.

"Ini memang terlihat seperti tulisan itachi, dan ini juga memang tanda tangannya. Tapi kenapa dia mengirim surat mewah ini? Darimana ia mendapatkannya?" Sakura yang mendapat pertanyaan itu diam, ia juga sebenarnya menanyakan hal yang sama.

Karna pada dasarnya, surat mewah yang itachi kirim terlihat seperti surat yang dikirim oleh orang kaya. Sama sekali tidak terlihat kalau itu surat permintaan tolong untuk keluarganya, oh apa jangan jangan itachi memang senggaja membuat tampilan surat itu mewah? Agar tidak membuat orang lain curiga begitu? Ataukah ada hal lain?

"Memang sedikit membingungkan, tapi tidak ada salahnya kau menyuruh seseorang untuk pergi kesana. Siapa tau itu memang benar kakakmu" Sasuke yang mendengar ucapan Sakura sempat diam, ia kemudian memutuskan mengikuti ucapan Sakura dan menelefon salah satu bawahannya.

Setelah selesai menelefon Sasuke menatap wajah Sakura yang kembali khawatir, padahal sebelumnya yang ia lihat ada sedikit wajah bahagia yang terselip.

"Ada apa? Apa yang kau pikirkan?" Sasuke bertanya serius, sementara Sakura yang mendengarnya menatap wajah Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa inojin sudah ditemukan?" Sakura bertanya pelan, ia mengigit bibir bawahnya gugup. Berharap Sasuke memberikan kabar baik padanya, karna selama beberapa hari belakang ini, ino tidak memberi kabar apapun padannya. Bahkan ponsel ino tidak dapat dihubungi, mungkin  karna terlalu khawatir pada anaknya ino jadi sedikit melupakan ponselnya.

"Untuk saat ini masih belum ada tanda-tanda apapun, kau tenanglah dulu. Aku akan menyuruh ino datang kemari esok, kau bisa berbicara sepuasnya dengannya. Dan kau bisa mencoba menghibur nya sebagai sahabat, sama seperti ino menghiburmu dulu" Sakura yang mendengarnya tersenyum manis, ia kemudian mengangguk dan menuruti saja perkataan Sasuke.

Lagipula itu memang sudah menjadi tugasnya, walau dirinya pun sekarang dalam keadaan yang belum sepenuhnya aman tetap saja ino sahabatnya. Ino adalah sahabatnya yang menemaninya dimasa sulit, sejak dulu hingga saat ini. Sudah seharusnya ia membalas semua perbuatan baik ino padanya, ia harus bisa melakukan tugasnya sebagai sahabat dengan baik.

Tak peduli bagaimana terancamnya keadaanya saat ini, dengan kandungan yang sudah mulai membesar. Lagipula, entah kenapa Sakura memiliki keyakinan kalau hilangnya inojin ada hubungannya dengan kasus dirinya dengan kakashi. Manusia licik itu entah kenapa membuat Sakura selalu curiga.

                               🖤

"Hinata?" Hinata yang melihat wajah bingung ino tersenyum kecil, ia dengan perlahan berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

"Aku akan membantumu mencari anakmu, lagipula kau sudah kuanggap temanku" Hinata mengelus pelan punggung tangan ino, dan ino yang melihatnya tersenyum kecil dan langsung menghapus air matanya.

" Terimakasih " Mendengar ucapan singkat ino yang masih canggung, Hinata tersenyum mengerti. Lagipula memang dirinya dulu yang menutup diri dari Sakura maupun ino, jadi wajar saja jika mereka bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba membuka diri.

"Maafkan aku jika kau merasa sedikit tidak nyaman, lagipula kau pasti sudah mendengar tentang sikapku pada Sakura kemarin-kemarin" Ino yang mendengar ucapan menyesal Hinata diam, ia kemudian tersenyum kecil dan mengelus bahu Hinata pelan.

Trauma 2Where stories live. Discover now