chapter 13

780 52 6
                                    

"Apa maksudmu?"mendengar ucapan Sasuke yang terdengar datar dan tajam, ino dan sai hanya bisa diam memperhatikan.

Neji yang berada dihadapannya menghela nafas lelah dan juga sedikit frustasi entah karna apa.

"Ini diluar kendaliku,aku tak tau akan menjadi seperti ini. Aku tak tau mereka mengikuti orang yang ku suruh" Neji berucap pelan, ia tau memang sudah sepantasnya Sasuke marah kepadanya. tapi bukankah berlebihan jika Sasuke terlalu menyalahkan dirinya yang sejak awal tidak terlalu diizinkan membantu?

"Jika saja sakura tidak dibawa oleh orangmu mungkin sakura bisa tidak diketahui oleh orang-orang kepercayaan kakashi, jika saj-"

"Cukup Sasuke, kita tidak bisa menyalahkan semuanya pada Neji. Dia tidak sepenuhnya salah, pikirkan lah jika sakura berada diluaran sana lebih lama tanpa ada yang membantunya tanpa ada yang memberinya makanan. Kau seharusnya sudah tau bukan kalau sakura ditemukan di sekitar daerah hutan pinus, dan daerah itu cukup jauh dari perkotaan. Adapun perdesaan harus menerobos masuk kedalam hutan, kau pikir sakura bisa bertahan?"ino menyela dengan tidak sabaran, dirinya juga sebenarnya mengerti dengan perasaan Sasuke. Tapi menurutnya Sasuke sudah keterlaluan, niat awal Neji adalah untuk menolong sakura jika pada akhirnya seperti ini itu diluar kendalinya.

Tidak seharusnya mereka berdebat hanya karna masalah 'jika saja'. yang seharusnya mereka pikirkan adalah keberadaan sakura saat ini, mereka harus membantu sakura bukan malah berdebat.

"Kita belum terlambat, ayo pergi" Sai menyela, sebelum terjadi perdebatan lebih baik ia mengakhirinya sekarang. Walaupun ia tidak berpihak pada siapapun tapi sai mengerti kalau semuanya tidaklah salah, mereka semua benar jika saja berhenti berdebat sekarang juga.

"Berhenti berdebat, ini sama sekali tidak berguna. Hilangkanlah ego kalian, aku harus cepat pulang. Jadi cepatlah urusi urusan ini"sai berucap malas ia kemudian menatap malas ketiganya yang sepertinya sedang berpikir.

                                ❤

"Apa maksudmu?" Temari mendekatkan ponselnya kearah telinganya, baru saja ia mendarat dan telfon dari ino sudah berhasil membuatnya tidak tenang.

"Kita akan segera kesana, semoga saja belum terlambat. Kau janganlah khawatir aku memberi tahumu karna kurasa kau berhak tau, tapi aku tidak memaksamu untuk kembali kemari. Tetaplah disana, jangan khawatirkan apapun. Percayalah kami bisa mengurusnya disini".

Mendengar ucapan ino di telfon Temari memijat kepalanya sedikit pusing, lagipula tanpa diminta ino dirinya memang tidak bisa kembali kesana. Banyak urusan yang terbengkalai selama ia pergi mengurusi sakura, walau Temari sangat ingin kesana tapi untuk sekarang ia tidak mungkin kembali lagi.

Perjalan ke sini saja sudah cukup melelahkan, jika ia kembali kesana sudah pasti dirinya akan sangat kecapean dan bisa jadi jatuh pingsan.

Bukan maksud tak ingin menolong sakura hanya saja Temari rasa ia perlu sedikit waktu untuk sampai kesana, akan sangat terlambat jika ia kembali sekarang dan menyusul mereka semua. Sudah pasti ia amat sangat terlambat, lagipula Shikamaru tidak mungkin mengizinkan ia pergi sendiri dalam keadaan hamil.

"Maafkan aku sakura, tapi aku hanya bisa mendoakan mu dari sini. Aku pasti akan kesana tapi tidak untuk saat ini" Temari menyatukan tangannya, ia menatap kelangit dan mengucapkan banyak permintaan maaf pada sakura yang berada disana.

Jika saja ia tidak terhalang benua dan negara sudah pasti dirinya akan cepat-cepat kesana, jika dipikir-pikir keadaannya saat ini sama seperti beberapa tahun yang lalu. Dimana ia hanya bisa diam disaat keadaan sakura sangat sulit, tapi semua itu ia lakukan karna ia memiliki alasan bukan hanya sekedar tak peduli dan akhirnya melupakan.

Trauma 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora