"Maafkan putra kami. Kami sangat menyesal." Ucap seorang pria yang terlihat seumuran dengan ayah lalisa.
Gurat wajahnya tentu terlihat sangat kecewa, mengingat putri semata wayangnya mengalami kejadian yang tidak di inginkan. Dilihatnya lalisa, yang tengah terduduk sambil menunduk dengan kedua pundak yang bergetar karena sang empu menangis. Tangannya terulur mengusap lembut punggung putrinya . tatapannya teralih menuju pria di sebrang sana, yang terlihat seumuran dengan putrinya. Pria itu menunduk---menyesali perbuatannya.
"Aku hanya ingin putramu bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan pada putri kami." Ujarnya.