23. Buntelan 2

397 37 1
                                    

Aku mendengar suara perempuan, suara yang kukenal yaitu suara istri Galih. Aku menoleh kearahnya dan ternyata benar, namun dia tidak sendiri , dia bersama seorang Gadis muda yang sangat cantik.

Part 23

"Roni?" ujar gadis itu dengan nada terkejut.

Aku juga merasa terkejut kenapa gadis ini bisa mengenaliku, namun perasaan terkejut itu terjawab ketika aku memperhatikan lebih seksama bahwasannya gadis ini tak lain adalah Popi. Dia terlihat berbeda karena menggunakan pakaian dress one piece dan juga role make up yang natural, aku sampai tidak ngeuh itu adalah Popi.

"Popi? Kamu ngapain disini?"

Popi tidak menjawab, dia malah bersembunyi dibalik badan istri Galih. Wajahnha terlihat tersipu malu saat dia sadar aku mengenalinya.

"Kalian udah saling kenal?" ujar Istri Galih.

Aku tidak menjawab dan Popi masih bersembunyi dibalik badan istri Galih, kami berdua malah menjadi canggung, padahal beberapa hari yang lalu kami sangat dekat ketika ada acara disekolah.

"Eh mbak, iya udah saling kenal.. "

"Kok manggil mbak sih, kan kita seumuran Ron, jangan-jangan kamu lupa nama aku yah?" ujar istri Galih.

"Eh maaf mbak saya lupa" jawabku sambil menggaruk kepalaku.

"Nama saya Ratna, padahal gampang diinget Loh namanya . kaya judul film"

"Oh iya mbak Ratna"

"Ya ampun itu udah pake Mbak Lagi" keluh Ratna sambil menggelengkan kepala.

"Mungkin factor wajah kali mah makanya keliatan tua" celetuk Galih.

"Apa Ayah bilang?" Ratna berkata dengan memasang wajah senyum jahat dan berjalan kearah Galih dengan Popi masih bersembunyi dibalik badannya.

Galih terlihat panic namun tetap berusaha tenang dengan menyeruput teh manisnya, Yana dan Ipin hanya terdiam saja, mungkin mereka merasakan aura kekuatan seorang istri yang sedang marah. Sesekali Popi mengarahkan pandangannya kepadaku dengan tangan masih memagangi baju Ratna.

"Eh enggak kok mah, becanda mah becanda elah masa gitu aja marah" Ujar Galih dengan ekspresi memohon.

Ratna tidak menghiraukan ucapan Galih dan tetap memasang wajah jahatnya dan tak lama menjewer kuping Galih.

"Ampun mah ampun elah baperan amat mamah nih ah"

"Bukan baperan pah, tapi udah kodrat"

Kami semua hanya bisa melihat Galih meringis kesakitan bak seorang anak yang dihukum oleh ibunya, Ratna terus menjewer Galih untuk beberapa belas detik. Aku,Yana dan Ipin mulai bergidik sendiri jika membayangkan kelak memiliki istri yang galaknya seperti istri Galih.

"Ya udah yah para cowok kami para cewek mau masuk kedalem dulu istirahat, yang cowok juga jangan begadang besok kan berangkat Pagi" ujar Ratna mengingatkan.

Kemudian dia masuk kedalam rumah bersama Popi yang masih mengintil dibelakang badan Ratna, aku heran kenapa Popi bisa semalu itu, padahal beberapa hari yang lalu dia terlihat sangat friendly.

"Woy Ron nape lu, ngeliat tuh cewek ampe segitunya. Naksir ya Lu?" Tanya Galih yang sedang memegangi telinganya.

"Iya bang, abang suka ya sama mbak Popi?" Yana ikut menimpali.

"Wajar sih Mbak Popi kan cantik, lembut pula gak kayak Mbak Ratna" Bahkan Ipin yang notabene adik Ratna sependapat jika Popi cantik.

Mereka semua memandangiku dengan mata penuh kecurigaan, dan juga terlihat mereka sepertinya sangat ingin mengetahui ada hubungan apakah antara Aku dan Popi.

Mata Batin They Among UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang