007

11 3 0
                                    

Hari terus berganti,
Tanpa mereka sadari waktu terus berjalan, tak pernah terhenti.

Aurora terbangun setelah melewati masa kritis dan koma. Ia mendengus, ia kira ia telah sampai di dunia lain. Ternyata tidak. Ia hanya berpindah tempat. Ke rumah sakit.

Ia menekan tombol di dekat brankarnya untuk memanggil dokter. Tangan ingin meraih segelas air, tapi tak sampai.

Kondisinya masih cukup lemah. Tenaga dalamnya serasa lenyap entah kemana.

Dokter dan perawat segera datang keruangan yang ditempati Aurora. Mereka cukup terkejut, pasalnya tak sebentar Aurora mengalami koma. Tapi ternyata ia sendiri yang menekan tombol, bukan orang lain.

Segala pemeriksaan tengah dijalankan. Pemeriksaan tak membutuhkan waktu yang lama.

Setelah menjalankan pemeriksaan terhadap Aurora, dokter dan suster pun segera pamit meninggalkan ruangan itu.

Aurora memejamkan matanya,
"Yah, ternyata gagal." Ucap lirih Aurora.

"70% berhasil menurut saya."

Aurora terkejut, ternyata ada seseorang lain didalam ruangannya.
"Anda?"

"Arae Nivert Bagnaia. Cukup panggil saya Arae." Jawabnya.

"Ada perlu apa anda datang kemari?" Tanya Aurora.

"Saya mempunyai penawaran menarik untuk anda." Jawab Arae.

"Saya tidak tertarik." Jawab Aurora.

"Bahkan anda belum mengetahui apa yang saya tawarkan." Arae tersenyum, "saya bisa membuat J's semakin kuat bahkan mungkin bisa menandingi Diamants. Tapi karena anda tidak tertarik, saya akan undur diri."

Aurora bimbang setelahnya. Ayolah, ia mati-matian membuat J's merajai pasar dagang tapi selalu kalah dengan Diamants.

"Penawaran apa yang anda miliki?" Aurora mencoba peruntungan dengan penawaran ini. Semoga kalo ini ia tak salah langkah.

"Saya akan membuat Diamants dan J's sejajar dipasar dagang. Dengan satu syarat. Lepaskan Maitreya dan J's akan sejajar dengan Diamants atau.." Arae menikmati perubahan mimik wajah Aurora, "tetap pertahankan Maitreya dan J's akan jatuh ke tangan yang tak pernah kau bayangkan."

"Penawaran itu tidak adil untuk saya." Sanggah Aurora cepat. Bagaimana ia bisa melepaskan salah satu dari dua hal yang amat ia cinta?

"Itu pantas sebagai bayaran untuk kejayaan J's. Jika anda menerimanya, Pakai cincin ini saat perayaan nanti. Ayah anda yang akan memberi tahukan lokasinya. Terimakasih dan semoga anda lekas pulih."

Dengan anggunya Arae meninggalkan ruangan Aurora. Setelah lebih dahulu menyerahkan sebuah kotak dengan logo Diamants pada penutup kotak.

Aurora sedikit terkejut, the north ring. Sebuah cincin yang dihiasi berlian dengan potongan yang sempurna. Yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah bintang yang disebut the North.

Aurora merasa bimbang. Ia harus melepas Maitreya atau J's? Keduanya adalah pilihan yang sangat sulit.

•••

Duncan segera menjalankan mobil Lamborghini dengan model aventador ketika melihat Arae berjalan ke arah pintu keluar.

Arae yang melihat mobil itu segera berjalan ke arahnya. Sebelum memasuki mobil yang dikendarai oleh Duncan, Arae menoleh ke arah ruangan Aurora yang tepat berada di lantai 13.

Senyum manis menghiasi wajahnya.

•••

Jangan pernah gegabah dalam
Memutuskan suatu perkara

Pikirkanlah baik-baik
Agar kemudian hari

Engkau tak menyesali keputusan mu

Engkau tak menyesali keputusan mu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

G I R I G A H A N A Where stories live. Discover now