7-Makasih L E O-

337 174 387
                                    

Prang

"Omongan lo di filter bisa kan?" lirih laki laki dari arah belakang sana yang baru saja melempar bola basket ke arah kaca mobil Amor.

Semua siswa siswi memberikan ia jalan.

"Woi! Kaca mobil gue retak! Berani lo sama gue?!" bentak Amor lalu menarik kerah seragam laki laki itu.

Warganet SMA Victory mulai berbisik bisik atas kedatangan Leo dengan basket nya itu.

"Eh itu kan Leo! Pangeran ganteng saingan Jo!"

"Itu bukannya anak baru di IPA 4 ya?"

"Gila, dia belain si cupu?"

"Demi apazi twingggg?! Dia belain cupu?"

"Laki gue ngapain belain cupu si?!"

"Idih jijik, ngapain pake acara belain Jingga segala si"

"Mata gue gak buta kan?"

"Apa banget jir, dia kesenengan itu di belain Leo"

"Iya anjrit kesenengan itu"

"WOY!" teriak Leo membuat beberapa di antara siswi di sekitarnya terlonjak kaget.

"Volume bacot lo bisa di kecilin gak?" tanya Leo yang mendengar suara bisik bisik dari siswa siswi disini.

"Lo bisik bisik tapi kedengeran di telinga gue" lanjut Leo tengil dengan posisi kerah yang masih di tarik Amor, ia masih bisa menampilkan wajah tampan nan jengkelnya itu.

"Ganti kaca mobil gue cepetan!" bentak Amor.

"Kalau lo gak ganti, mau gue DO dari sekolah?!" ancam Amor.

Leo menepis tangan Amor yang menarik kerah seragamnya.

"Kerah seragam gue terinfeksi virus gara gara di sentuh lo" acuh Leo sambil mengambil bola basketnya.

"Sialan lo! Gue pastiin besok lo udah gak ada di sekolah ini!"

"Leo.." batin Jingga.

"Eh bro, jangan mentang mentang lo yang punya sekolah ini dengan seenak jidat lo, lo bisa nge DO orang orang yang belum tentu salah" sahut Leo sambil men-dribble basketnya.

"TAPI, MENURUT GUE LO ITU SALAH! KARNA LO UDAH RETAKIN KACA MOBIL GUE!" cibir Amor.

"Terus? Apa kabarnya lo yang ngelindes sepeda Jingga? Apa itu bukan sebuah kesalahan?" sahut Leo lalu tertawa miring.

"Intinya gue gak--" ucapan Amor terpotong"

"Eits.. Diem dulu gue belum selesai ngomong. Yang lo lakuin barusan juga masuk ke kategori kejahatan lho, double kill gilaaaa, keren abis.." lanjut Leo.

"Intinya gue gak salah! Orang sepeda Jingga--"

"Sttt.. Gue udah males dengerin omongan lo yang gak ada gunanya" sela Leo.

Ia berjalan dengan gaya tengil nya sambil berkata "Gue heran deh sama guru yang ada di sekolah elite ini. Toleransinya kemana? Perhatiannya kemana?" lanjut Leo.

"Masa ada pembullyan, penindasan, pengucilan kayak gini gak ada yang lerai, gak ada hukumannya untuk orang yang salah. Ini sekolah apaan si? Gue yakin, bentar lagi sekolah ini bakal di cap jelek. Kalo perlu bangkrut" tukas Leo.

"Omongan lo di jaga ya!" sentak Amor.

"Ya elah pake ngajarin omongan gue di jaga, omongan lo yang harusnya di jaga" sahut Leo santai.

"Bangsa*!" cicit Amor geram.

"Idih cewek cewek ngomong nya kasar" Leo berdecih.

"Eh guys terbukti kan omongan siapa yang harusnya di jaga?" pancing Leo agar Amor semakin kesal.

"SEKARANG JUGA LO GANTI KACA MOBIL GUE!" teriak Amor.

"Katanya orang kaya, masa ganti kaca mobil aja gak mampu" acuh Leo sambil tertawa.

"Sok iye lo! Liat aja besok, lo udah gak bakal ada di sekolah ini lagi!" ancam Amor lagi.

"Seriously?" tanya Leo.

"Lo boleh aja DO gue, tapi nanti gue juga boleh kan, ngelapor perundungan di sekolah ini yang katanya elite ke pihak berwenang?" ancam balik Leo, Amor terdiam.

"Mampus, Papah tau gue bakal abis nih gue" batin Amor.

"Takut? Haha, lucu lo. Gue kalo jadi lo langsung oplas, malu sama muka" celetuk Leo.

"Buat kalian yang masih tontonin ini, pergi sekarang. Atau basket gue bakal melayang ke muka lo, gue gak peduli itu cowok atau cewek" perintah Leo, hingga membuat siswa siswi di sekitarnya bergidik takut.

"Geng micin, pergi lo" suruh Leo.

Amor menatap tajam ke arah Leo, "Girls cabut"

"Lo gapapa kan?" tanya Leo.

"G.. Gapapa, makasih L-E-O" eja Jingga, Leo tertawa.

"Mau gue anter pulang?" tawar Leo.

"Gak usah" tolak Jingga.

"Rumah lo pasti jauh, ya kali jalan kaki" pancing Leo agar Jingga menerima tawarannya.

"Gapapa, makasih"

"Jingga! Lo gapapa?!" pekik Jo yang baru saja datang.

Leo yang melihat adanya Jo langsung pamit pulang, "Gue cabut"

"Hati hati," lirih Jingga, Leo tersenyum.

Pandangan Jingga teralih ke arah Jo, "Aku gapapa"

"Bohong" tuding Jo.

Jingga tersenyum, "Aku gapapa"

"Kita beli sepeda baru ya?" tawar Jo yang raut wajahnya masih khawatir seperti ia yang baru datang kesini.

"Gak usah Jo, aku pulang ya"

"Maaf, gue gak dateng pas kejadian tadi" tutur Jo merasa bersalah.

"Gapapa Jo, aku pulang" Jingga melangkahkan kakinya.

•••

gimana puasanya?? lancar?

udh pd persiapin apa ni utk lebaran? soalnya minggu dpn udh lebaran hihihi

ku harap kesehatan kalian selalu baik ya.. ^^♥

btw kalian tim
LEO
atau
JO?

coment yaaa, pgn tau 😹😹

makasii jg buat kalian yg udh doain lewat DM dan coment d board wp tntng kmrn aku kena tifus 💕

doa nya manjurrr 😜❤

I'M TRASH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang