Mayang 01

11.1K 918 63
                                    

Namaku Mayang Anandayu Wiwaha. Yang menurut Mama artinya adalah putri Wiwaha yang penuh dengan kelembutan.

Tidak ada yang istimewa dariku meski namaku memiliki arti yang luar biasa. Aku hanyalah gadis dengan kelebihan berat badan yang sejak masa sekolah selalu saja menjadi korban perundungan teman-teman sekelas.

Dengan tinggi yang hanya mencapai 158 cm, dan berat badan 70 kilogram, apa yang bisa kuharapkan dengan kehidupan percintaan? Rasanya mustahil, kan?

Namun nyatanya, kendati aku memiliki tubuh montok berlebih, statusku bukan lagi jomblo seperti kebanyakan para penderita obesitas sepertiku.

Ceva Algoritma.

Itulah nama kekasihku yang sudah lima tahun menjalin hubungan denganku, meskipun dalam konteks diam-diam.

Aku kekasihnya, namun kekasihku adalah milik bersama. Tahu apa arti ucapanku?

Sebenarnya itu hanyalah kata kiasan saja. Lebih tepatnya, Ceva adalah seorang aktor kenamaan negeri yang wajahnya malang melintang di layar kaca. Mulai dari anak-anak sampai nenek-nenek, kurasa tidak ada yang tidak mencintai Ceva sebagai idola mereka. Mungkin tak sedikit juga yang memfantasikan kekasihku layaknya menjadi milik mereka.

Seperti saat ini. Aku sedang duduk manis di ruang keluarga. Di temani setoples camilan sus kering yang selalu ada di meja dekat televisi. Mama dan Papa memang sangat memanjakanku. Walaupun aku sudah memiliki tubuh sebesar ini, namun mereka tak pernah melarangku untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi cemilan yang selalu ampuh membuat jarum timbangan semakin bergerak ke arah kanan, alias menaikkan bobot tubuh.

Di layar televisi tersebut, aku sedang menatap haru Ceva yang sedang di wawancarai oleh para wartawan tentang sukses nya proyek film layar lebar yang ia bintangi bersama Serena Andramawan, lawan main yang sering sekali dipasangkan dengan Ceva dalam kurun beberapa waktu terakhir.

Sering kali aku merasa rendah diri jika melihat bagaimana sempurna nya Serena yang begitu serasi dan apik ketika berpasangan dengan Ceva, kekasihku. Rasanya, publik pasti akan sangat terpukul kalau tahu idola mereka sudah mempunyai kekasih yang sialnya sangat jauh dari kata sempurna ini.

"Lho, itu Ceva kan sayang?"

Aku menoleh, dan menemukan Mamaku yang sedang duduk sambil membawakan semangkuk soto ayam untuk menu makan siang hari ini. Jangan tanya di mana Papa, karena di jam seperti ini, Papa masih sibuk mengajar di kampus yang sudah berpuluh tahun menjadi tempatnya mencari rezeki bagi keluarga kami.

"Iya, itu Ceva Ma." sahutku pelan sambil meraih mangkuk yang di asongkan Mama.

Mama pasti tahu kalau aku kembali merasa sedih dan minder setiap kali ada Ceva di televisi. Bukannya apa, tapi munculnya Ceva di televisi berarti menandakan adanya kehadiran Serena juga di sisi nya. Mereka kan couple goals nya Indonesia.

Mama mengusap sayang pipiku yang bergerak pelan ketika mengunyah soto ayam lezat kuah bening buatan Mama.

"Jangan sedih dong anak Mama. Hargai diri kamu. Kamu cantik, kamu baik, dan yang penting, kamu yang dipilih Ceva buat jadi pelabuhan hatinya. Kamu pemenangnya sayang, dari sekian banyak gadis yang mungkin mengincar Ceva."

Penghiburan dari Mama memang selalu mampu membuat suasana hatiku membaik seketika. Meskipun tetap ada rasa sesak dalam dada.

Aku lantas melirik Ceva yang ada di layar televisi, lalu kembali melirik ke arah ponselku yang sudah cukup lama sepi karena Ceva hanya bisa menyempatkan memberi kabar di kala break syuting.

Dengan hati yang mantap, segera kuraih ponselku. Mengetikkan beberapa kata yang tulus dari dalam hatiku.

To : My Cev💖

Selamat ya buat sukses nya film kamu🎉🎉 aku tau kamu sangat pantas dapet penghargaan itu. Cevaku hebat!!!

🎇🎇🎇🎇

Yuhuuu, part Mayang udah rilissss. Cek ombak dulu yuk. Nanti kalo responnya baik, aku lanjut lagi.

04 Oktober 2020.

Dear MayangDonde viven las historias. Descúbrelo ahora