tdwftd #8

111 20 0
                                    

|| Now Playing : When The Wind Blows, by Yoona ||

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

|| Now Playing : When The Wind Blows, by Yoona ||

•••

Suara ketukan pintu kamar kos Kyuhyun terdengar. Kyuhyun yang sedang terbaring dengan kepala yang cukup pusing pun dengan susah payah bangkit dari posisinya dan segera membuka pintu kamar. Setelah melihat sosok yang datang itu, Kyuhyun langsung terkesiap. "Jisoo? Ada apa kau ke sini?"

Jisoo menatap Kyuhyun dengan datar. "Aku ingin berbicara denganmu."

"Silahkan." Kyuhyun pun membuka pintunya lebar-lebar untuk membiarkan Jisoo masuk, tetapi gadis itu hanya bergeming dan terus menatap Kyuhyun dengan datar. "Kenapa?"

"Aku akan berbicara di sini." ucap Jisoo yang hanya ditanggapi dengan tatapan bingung dari Kyuhyun. "Aku sudah mendengar semuanya dari Sojin."

Kyuhyun pun menganga. Jadi karena itu Jisoo datang ke sini? "Ah, begitu... Sebenarnya masalahnya seperti ini; dia sengaja menyenggol Yoona yang sedang sibuk praktikum hingga Yoona menjatuhkan tabung erlenmeyer. Jadi wajar saja kalau aku marah padanya."

"Dia tak sengaja melakukannya, Kyuhyun." Jisoo menghembuskan napas kasar. "Dan kurasa kau tak perlu marah, itu urusan gadis itu dengan Sojin. Aku dengar gadis itu malah diam saja, tapi kenapa justru kau yang marah dan menyudutkan Sojin?"

"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Sojin sengaja melakukannya. Aku tak tahu bagaimana cara ia meracunimu, tapi--"

"Kau pikir aku orang yang gampang dipengaruhi?"

Kyuhyun menghela napas mendengar pertanyaan Jisoo. Tampaknya dia tak bisa membicarakan tentang hal ini lagi dengan gadis itu. Tak ada gunanya berbicara dengan gadis yang sedang cemburu. "Baiklah, terserah kau saja." ucap Kyuhyun mengalah.

"Apanya yang terserah? Aku ingin kau meminta maaf pada Sojin."

Kyuhyun memutar bola matanya. "Aku tak ingin berbicara dengannya lagi."

"Cho Kyuhyun!"

Kyuhyun menatap Jisoo dengan tajam. "Aku tak ingin meminta maaf pada orang yang salah."

"Jadi kau segitunya membela sahabatmu itu? Memangnya kalau sahabat harus sampai seperti itu? Kau yakin kau tak memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat dengannya?"

"Jisoo, jika kau tak bodoh kau seharusnya bisa menilai sikapmu saat ini sama dengan sikapku. Kau segitunya membela Sojin yang bahkan kau sendiri tak melihat sendiri kejadiannya. Aku pun sama, aku membela Yoona karena aku melihatnya dengan kedua mataku kalau Sojin sengaja menyenggolnya." Kyuhyun pun menatap Jisoo dengan lembut, lalu meletakkan kedua tangannya di bahu Jisoo. "Percayalah padaku. Jauhi Sojin. Dia bukan sahabat yang baik untukmu."

Jisoo pun melepas tangan Kyuhyun dari bahunya. "Aku tak akan percaya sampai melihatnya sendiri. Kau membela Yoona karena melihatnya kan? Sekarang biarkan aku yang mencari bukti kalau ucapanmu benar." Setelah mengatakan itu, Jisoo pergi tanpa pamit.

the day we felt the distanceOnde as histórias ganham vida. Descobre agora