Part 30 Mimpi Buruk

17.8K 1.8K 934
                                    

Target: 550 vote baru lanjut

"Kalau nggak bisa ditikung disepertiga malam, tikung aja dipersantet malam."

Hehe bercanda jangan sampai disantet juga orangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hehe bercanda jangan sampai disantet juga orangnya. Cukup berdoa aja.

"Arvin, please jangan tinggalin gue hiks... hikss.... Kenapa lo pergi secepat ini?" tanya Nesya melihat jenazah suaminya tersebut.

"Lo nggak mungkin mati kan Vin?" tanya Nesya masih terisak dalam tangisnya.

"ARVIN," Nesya akhirnya terbangun dari mimpinya.

Nesya melihat sekeliling kamarnya, dia sekarang ini berada di rumah orang tuanya.

Flashback on.

Setelah mengantar Arvin ke bandara, Nesya lalu pergi ke rumah orang tuanya. Dia sekarang ini berada di luar rumah.

"Ehh non Nesya, ayo masuk Non." ucap asisten rumah tangganya itu.

"Iya Bi," ucap Nesya tersenyum.

Nesya kemudian memasuki rumah yang bercat putih tersebut, dia lalu duduk di sofa.

"Non Nesya mau bibi buatin apa?"

"Jus jeruk aja Bi,"

"Oke Non,"

Ibu Nesya lalu datang menghampiri anaknya.

"Ehh kamu disini," ucap Jane.

"Iya Ma,"

"Arvinnya mana?" tanya ibunya.

"Arvin ke Paris ma, 3 hari, Nesya tidur disini ya."

"Iya, Sya. "

"Kamu nanti istirahat aja ya. Mama ada urusan keluar." ucap Jane pamit.

"Iya Ma, hati-hati."

Jane lalu meninggalkan Nesya sendirian.

"Nggak bisa ya nanya kabar," batin Nesya tersenyum hambar.

Nesya tidak dekat dengan ibu dan ayahnya. Kedua orangtuanya selalu sibuk mengurus bisnis. Sehingga tidak ada waktu untuk Nesya.

Nesya merasa dia hanya dijadikan boneka dalam pernikahan kontrak ini. Apakah hidupnya tetap akan menjadi boneka? Nesya tidak tau jawabannya.

Mata Nesya memerah memikirkan itu.

"Sya lo kuat," Nesya menguatkan dirinya.

Mungkin pada kehidupan ini Nesya tidak bisa mendapatkan cinta dari orangtuanya, sahabatnya, laki-laki yang disukainya mungkin dia memang tidak ditakdirkan dicintai oleh siapapun. Tapi Nesya akan berusaha agar orangtuanya bisa melihatnya. Nesya kemudian menghapus air mata yang menetes di pipinya.

Shine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang