Part 28 UKS

17.2K 2K 1K
                                    

Karena aku lahir tanggal 290801

Jadi

290 vote dan 801 komen baru lanjut.

Komennya harus tentang cerita nggak boleh nyepam kayak gini
N
E
X
T

K
A
K

atau

Next kak (3x ketik) nggak boleh juga

Contoh komennya kayak gini:
Nesya itu bla bla....

VOTE ➡️ tekan bintang ⭐ di sudut kiri bawah.

"Ada saatnya kita harus berjuang menyukai seseorang dan ada saatnya kita harus berhenti memperjuangkan sesuatu yang sia-sia."

Nesya membuka matanya perlahan, dia merasakan kepalanya berdenyut sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nesya membuka matanya perlahan, dia merasakan kepalanya berdenyut sakit. Dia mengedarkan pandangannya ke arah sekitar, ruangan bercat putih ini seperti familiar di matanya, Nesya menyadari bahwa dirinya berada di UKS.

Nesya melihat seorang pria yang duduk di dekat ranjangnya, pria itu adalah Arvin.

Flashback on.

Di tempat Arvin.
Arvin berada di barisan pendukung kelas 12 IPA 1.

"Kenapa kita harus disini?" tanya Arvin kepada Rafael. Arvin sebenarnya malas berada disini.

"Lo mau dikeluarin dari 12 IPA 1? Seharusnya lo dukung kelas kita."

Arvin melihat Nesya sangat terampil dalam bermain basket, hal itu dilihat dari skor 1-0 yang dicetak oleh Nesya.

Arvin menatap Nesya fokus, gadis itu dipenuhi oleh keringat yang menetes di keningnya. Bukannya terlihat jelek tetapi Nesya malah terlihat cantik. Arvin tidak sadar bibirnya terangkat ke atas menciptakan sebuah senyuman tipis.

Arvin melihat Nesya, gadis itu menatap seorang pria yang dikenalinya siapa lagi kalau bukan Alvaro. Arvin mengerti dengan tatapan itu, tatapan penuh harap. Apakah gadis itu memang sangat mengharapkan Alvaro? Arvin juga tidak tau jawabannya.

Tiba-tiba ada bola yang menuju ke arah kepala Nesya. Arvin mendengarkan suara bola itu sangat keras, dia melihat Nesya sudah tidak sadarkan diri. Dengan langkah cepat, Arvin kemudian berlari ke arah Nesya. Dia langsung menggendong Nesya ala bridal style. Arvin tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang menjadikannya dan Nesya sebagai objek pemandangan.

Shine Where stories live. Discover now