•• thirty-two

5.5K 840 149
                                    

"adin kamu— ya ampun, sebentar dulu ya adekku."

pusing. pusing banget.

aku enggak menggubris kak lucas yang lagi ribet sama handphonenya. tapi yang aku dengar, kak lucas kayaknya lagi ngehubungin mama deh. soalnya ada suara mama yang cukup kedengaran dari sambungan itu. ya ampun, ini telingaku aja kerasa pegel-pegel banget.

terus ini kenapa badanku jadi kaku gini? tolong, siapapun dipersilahkan jelasin ke aku. aku takut wey.

ada satu dokter dan satu perawat yang menghampiriku. enggak lupa dibelakangnya ada kak doyoung juga. nah, si perawatnya ini dorong troli yang ada obat-obatannya. sedangkan si dokter, beliau lagi meriksain aku segala-galanya. asli. abis itu pak dokternya ini nyuntikin kayak cairan gitu ke air infusan aku.

YA AMPUN. aku gak lagi sakit berat kan? aku tuh sehat, bugar, cerdas, dan ceria tau. hiks.

"adin, bisa mendengar saya?" tanya pak dokter.

aku bales dengan ngangguk. mau ngomong tapi pegel juga bibirku. ya ampun, ini beneran aku gak lagi bercanda.

"bisa melihat saya dan yang ada sekitar saya dengan jelas?"

aku mengerjapkan mata, "sedikit ngeblur." jujurku setelahnya.

pak dokternya senyum.

"baiklah. eum— kamu enggak apa-apa. sebentar lagi kamu akan pulih kok. semangat ya gadis cantik."

pak dokternya ramah ya.

"bapak sama ibunya dimana ya? nanti segera hubungin saya, karena ada beberapa hal yang perlu dibicarakan."

"oh, iya dokter. ayah sama mama saya sekarang lagi dijalan. tadi habis dari rumah sama kantor ayah."

selepas kak lucas jawab gitu, pak dokter sama susternya senyum kemudian pergi keluar dari ruangan ini. oh iya, ruangan apa sih ini?

lho, sebentar,

kalau tadi ada pak dokter sama suster, berarti aku lagi dirumah sakit dong?!

enggak paham.

"sebentar ya, kakak jemput haechan dulu dibawah. katanya dia ketahan disana, jadinya gak bisa jenguk kamu."

lagi-lagi aku cuma ngangguk ke kak lucas.

"sebentar dulu ya kak doy, lucas titip adin." kata kak lucas. tadi dia sempat ngusap kepalaku sebentar, habis itu nepuk bahu kak doyoung dan ikutan keluar dari ruangan ini.

tersisalah aku dan— gak tau kenapa ini kayak bukan kak doyoung yang biasa aku lihat alias beda banget ish, ya ampun jadi gemes.

kak doyoung duduk disisi kiriku, kemudian menarik kursinya lebih dekat. aku sendiri setiap habis ngelihatin dia, langsung beralih ngelihatin langit-langit. enggak berani lama-lama karena ya walaupun sakit, yang namanya malu-malu itu tetep ada cuy.

a b c d e f g h i j kak doyoung kenapa aku jadi malu gini.

aku ngelirik sedikit— nahkan, dianya ngelihatin aku intens banget! huh, ngomong dong. aku lagi belum bisa ngomong nih.

kak doyoung berdeham,

"sekarang apa yang kamu rasain?"

AKHIRNYA NANYA JUGA.

aku noleh ke dia, berkedip dulu baru, "pusing sa—ma bi—ngung." IHHH INI SUARAKU SERET SERET GINI KOK ANEH.

kak doyoung langsung sigap mengambil air yang ada dilemari kecil yang disebelahnya, kemudian menyodorkan ke aku.

me vs you Where stories live. Discover now