•• 51

3.3K 424 90
                                    

"kak doyoung!!!"

hah? suara siapa—lho nuguseyooo kok kayaknya aku enggak pernah lihat nih?

cewe, tingginya lebih dikit dari aku, pakai dress warna kuning, dan cantik. cantikan aku maksudnya.

ralat lagi, semua cewe didunia ini cantik maksudnya.

bukan. ini bukan teh yeri kok, kan aku bilang aku enggak kenal. TAPI MASALAHNYA SIAPA LAGI SIH INI HADUH ENTENG PISAN GONDANG GANDENG LENGAN KAK DOYOUNG?! cukup terakhir yang aku lihat pas teh yeri aja ya. cemburu is not my style.

kak doyoung is mine ceunah.

"akhirnya pulang juga. aku kangen banget tau."

excuse me? apa-apaan ini. sokap betul sih ih geuleuh. adin cepat siaga empat lima.

aku ngelihat kak doyoung bingung sekaligus nuntut jawaban alias siapa pula ini orang? enggak etis banget kalau udah keburu mikir yang aneh-aneh atau parahnya ngomel gak jelas, eh taunya ini cewe saudara atau bagian dari keluarganya kak doyoung.

positif thinking kan aku? haha.

kak doyoung narik napas terus senyum kayak kepaksa gitu ke aku. habis itu dia berusaha ngelepasin lengannya dari gandengan si cewe ini. hmm hmm.

"lepasin lengan saya."

cewe yang persis ada disebelah kanan kak doyoung itu langsung merengut pas kak doyoung narik lengan kanannya.

"kak doyoung ih, aku kan kangen!"

ini siapa sih anjir? kongan kangen, mancing emosi juga tapi ya.

"saya sudah bilang, jangan pernah temuin saya. kenapa kamu kesini lagi?" kata kak doyoung.

guys, kayaknya mereka berdua...butuh privacy deh... kak doyoung tatapannya kayak galak gitu. serius ini mah lebih galak dari yang aku tau. serem ih.

jujur, cemburu mah ada, tapi aku harus sadar mesti jaga sikap. kak doyoung akhir-akhir ini udah sering ngebuktiin keseriusannya—cieilah, jadinya aku mesti percaya sama dia. iya bener! aku harus berpikir tenang dan positif. kak doyoung, aku yakin gak akan nyimpen rahasia bahkan sampai berbohong apapun ke aku.

"aku permisi ya," pamitku dan mutusin buat pulang.

"adin—"

"—oh jadi namanya adin? ini cewe yang kakak maksud selama ini?"

bentar, gimana?

aku balik badan dan pandanganku langsung tertuju ke si cewe ini—yang kayaknya usianya diatas aku alias teteh-teteh.

"ck, masih kecil."

"sesil!" sentak kak doyoung.

"oh, jadi nama tetehnya sesil? tetehnya mau kenalan sama saya?" sautku sambil senyum—kinda kepancing emosi.

EH TAPI AKU UDAH BENER BELUM NYAUTINNYA?! hahaha.

si sesil-sesil ini matanya gak pusing apa ya, muter-muter mulu ih. khawatir juling aku mah da.

"enggak usah sok cantik deh. kamu sekolah aja yang bener."

sopankah bicara seperti itu kepada orang yang tidak dikenal atau kita perjelas aja ORANG ASING?

aku mendengus, "maaf sebelumnya, ini si tetehnya kenapa ya? kita emangnya pernah kenal sebelumnya?" aku masih cooling down ya anjir.

awas aja nih ya sampai nyipratin bensin lagi, dikata aku jago banget nahan emosi?!

"adin, kamu pulang aja ya, istirahat. nanti saya jelasin semuanya ke kamu. saya harus bicara sama dia—"

"—enggak! kenapa juga perasaanku harus ditutupin demi bocah satu ini?! biarin aja dia tau kalau aku yang duluan suka sama kak doyoung." sentak sesil dan wow, ternyata hawa-hawanya lebih galak dia deh daripada kak doyoung.

me vs you Where stories live. Discover now