PB'14

485 39 31
                                    

Assalamu'alaikum. Ada yang kangen Aa Rafa sama Zeena nggak? Atuhh ini Banana berapa lama sih nggak update kok sampai lupa ceritanya terakhir di mana. Eh🙊

Jangan lupa komen, vote, dan follow yaa🥺👉👈

Happy Reading🌹

14 - Ada Apa?

🐳🐳🐳

Lagi dan lagi kita harus terjebak dalam sebuah tipu muslihat.

_Perfect Brother_

💙💙💙

"Raf," gumaman lirih Rion membuat Rafa dan yang lainnya menoleh menatapnya, kecuali Keenan.

"Andre sahabat lo yang pernah lo ceritain waktu itu?" tanya Rion tanpa basa-basi.

Anggukan pertanda mengiyakan pun dilakukan oleh Rafa. Laki-laki itu memang terkenal irit bicara, kecuali pada keluarganya.

"Gue ngerasa aneh sama itu cowok," ucap Rion lagi.

"Gue setuju sama Rion." Adit yang sedari tadi menyimak, kini ikut menimpali.

Semua mata kini beralih menatap Adit. "Pas lo ke kamar mandi tadi siang, Keen, si Andre juga ke kamar mandi, tapi jedanya agak lama sih."

Keenan yang namanya disebut-sebut lantas melongokkan tubuhnya di sela-sela lingkaran itu. "Ngapa bawa-bawa gue?"

"Lo ketemu nggak sama Andre di kamar mandi?" tanya Adit dengan geram.

"Gue nggak ketemu siapa-siapa pas ke kamar mandi siang tadi."

"Terus si anak itu ke mana?" Rion mulai bertanya-tanya. Rafa yang sudah diam kini semakin diam, hanyut dalam pikirannya sendiri.

"Kalian pada ngapain bikin lingkaran kaya gitu? Mau main lingkaran setan?"

Keenam laki-laki itu menoleh terkejut ketika mendapati kepala Nayya yang tiba-tiba muncul di sela lingkaran yang kosong.

"Kepo amat anak kecil. Udah dari kamar Zeena?" cetus Rion.

"Udah. Nayya mau pamit pulang, udah dijemput papa di luar."

"Oke, hati-hati. Salam buat Pak Dokter Azzam yang tampan," ucap Adit genit. Nayya hanya menimpali dengan kekehan.

"Kalian kan nginap di sini, tolong jagain Zeena baik-baik." Nayya ingin sekali mengucapkan apa yang dia lihat di kamar Zeena tadi. Namun sayangnya, Zeena sangat tidak ingin orang lain terlalu kepikiran dengan hal itu.

"Muka lo kusut amat. Abis ngapain sama Zeena? Liat hantu?"

"Lebih dari hantu," ucap Nayya tanpa sadar.

"Maksudnya?" Rafa akhirnya mengeluarkan suara setelah terdiam cukup lama.

"Ah, enggak ada. Jagain Zeena pokoknya. Nayya pamit, assalamu'alaikum."

Tidak hanya Nayya, kedua teman laki-laki Zeena juga ikut berpamitan pulang. Sekarang, tinggallah Rafa dan ketiga teman-temannya dengan posisi yang masih belum berubah dari sebelumnya. Mereka memilih untuk melanjutkan pembahasan yang tadi.

"Lo suka sama adek gue?" tanya Rafa langsung pada Adit.

Pertanyaan Rafa tentu saja membuat temannya yang lain merasa terkejut. Bagaimana bisa Adit menyukai adik dari Rafa?

"Lo ngomong apaan sih, Raf?" tanya Adit yang sama sekali tidak tahu.

Rafa mengeluarkan ponselnya, membuka galeri dan mencari foto yang sudah dikirim dari ponsel adiknya. Ya, dia menscreenshoot percakapan di aplikasi WhatsApp itu, tentu saja tanpa sepengetahuan adiknya.

Perfect Brother || HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang