Part 53 ^PENYESALAN^

Start from the beginning
                                        

Fajar langsung melempar ponsel nya begitu saja ke lantai hingga tak berbentuk lagi saat dia mengetahui yang menelpon adalah Bulan.

Teman-teman nya menampilkan wajah kaget, "Ya ampun Jar, itu kalo lo gak mau buat gue aja. Kenapa harus dilempar, kan sayang." ucap Gavin.

"Iya bro, tuh Hp mahal. mending buat gue, Hp gue kan Hp kentang." timpal Rangga.

"Kalo lo mau tinggal pungut."ucap Fajar dengan nada datar.

"Udah remuk gitu baru di tawarin." Gavin mengerucutkan bibirnya.

Rangga menggeplak bibir Gavin yang seperti bebek, "Gak usah monyong gitu deh, gak pantes tau." ledek nya.

"Bilang aja lo nafsu kan, gue tau ko kalo gue seksi." balas Gavin seraya mengedipkan mata nya centil.

"Idihh amit-amit, emang gue cowok apaan hah!? Gue masih waras kali."

"Terserah lah yang gila mah bebas."

"Anjirr ada ya orang gila ngaku gila."

"Diem lo!!"

"Dari tadi gue diem kali, siapa juga yang lagi lari-lari."

Perdebatan Rangga dan Gavin mengganggu indra pendengaran Raina, Bintang dan Fajar.

Raina berdiri sambil berkacak pinggang, "Kalian bisa diem gak sih!! Tuh mulut cerewet terus, lama-lama gue jahit juga." ucap nya garang.

Sedangkan Rangga dan Gavin, mereka berdua hanya cengengesan tak jelas, bukan nya takut ini malah semakin ngelunjak.

"Kenapa ketawa!? Ada yang lucu!!?"

Gavin menunjuk ke arah mulut Raina, "Itu cabe nyangkut di gigi lo, abis makan cabe sekilo ya mbak nya?" ucap nya seraya tertawa puas di ikuti Rangga dan Bintang yang sedari tadi hanya menyimak.

"Diem Rangga!! Lo jangan ketawa, lo kan pacar gue!! Mau lo gue pecat jadi pacar?" ucap nya seraya bersedekap dada.

Rangga membelalakan mata nya lebar atas ancaman Raina, tak mungkin dia menjadi jomblo ngenes kan. "Maaf sayang, jangan putusin aku." Rangga menonyor kepala Gavin, "Lo gak usah ngehina pacar gue!!"

Gavin pun bungkam.

"Yaudah gue mau ke toilet dulu." ucap Raina.

Raina berjalan ke luar namun suara tawaan dari mulut Rangga dan Gavin kembali terdengar, "Hahaha udah galak-galak malah ada cabe nyangkut, kek kak Ros yang di film kartun upin ipin."

"GUE DENGER!!" teriak Raina dan seketika kedua cowok itu langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.

Sedangkan Fajar cowok itu sudah berbaring dengan sedikit dengkuran halus, Rangga berjalan mendekati Fajar yang sudah tertidur pulas sambil menggenggam foto dirinya dan Senja. Rangga juga melihat ada bekas air mata Fajar di pipi nya, seperti nya cowok itu sebelum nya telah menangis.

"Lo boleh marah atas penyesalan lo, tapi jangan sampai lo menyakiti tubuh lo sendiri." gumam Rangga pelan, karena ia tahu Fajar sulit sekali untuk makan dan minum obat, padahal luka nya masih belum pulih.

***

Pagi hari nya Fajar sudah berada di makam almarhumah Bunda nya Senja, ia sengaja pergi kesini untuk meminta maaf atas kesalahannya pada Senja.

Fajar berjalan mendekati gundukan itu dan langsung berjongkok, "Bunda, Maafin Fajar karena telah ingkar janji sama Bunda." ucap nya sendu seraya mengelus nisan itu.

"Fajar udah buat Senja sakit hati sama kelakuan brengsek Fajar." kini air mata nya sudah menggenang dipelupuk matanya.

"Bunda, Fajar minta maaf. Tolong bantu Fajar untuk bisa ketemu lagi sama Senja dan Fajar akan memperbaiki semua kesalahan Fajar." cairan bening itu lolos jatuh dipipi nya.

"Fajar baru menyadari arti kehilangan, saat seseorang yang sangat berharga di hidup Fajar kini sudah pergi." ucap nya lagi seraya menunduk di barengi isakan kecil.

"Sekali lagi maafin Fajar ya Bun."

Setelah mengucapkan kalimat terakhir Fajar langsung membaca do'a, kemudian beranjak pergi meninggalkan makam.

Fajar berjalan menuju parkiran dengan langkah gontai seperti orang mabuk dan tangan nya terus menerus memegangi kepalanya yang terasa amat berat, sampai ada sebuah motor yang hampir menyerempet nya jika seseorang tidak menarik nya ke pinggir.

Orang itu menatap Fajar intens, "Lo gak apa-apa?" tanya nya.
















Jangan lupa vote dan komen nya yaa😊
See you next part🤗

Takdir Senja  ( END )Where stories live. Discover now