Chapter 10

1.3K 235 76
                                    

"Eh? Kau sendiri?" tanya Kaiyo setelah sampai di pintu gymnasium. Ia sedikit terkejut melihat Kisa berdiri sendirian di sana. Kemana yang lain?

"Ah, kau sudah kembali. Cukup cepat, ya?" ujar Kisa. Kaiyo mengangguk, "aku balik laginya pakai sepeda. Jadi cepat." jawabnya.

"Oh begitu. Ya, Aku sendiri. Sebenarnya teman-teman yang lain ingin menunggumu juga. Tapi mereka baru saja pulang. Benar-benar barusan. Dicari orang tuanya." jawab Kisa kemudian.

Mendengar kata orang tua membuat wajah Kaiyo sedikit meredup. Apalagi barusan dia mendapatkan kabar kalau ibunya masih belum pulang.

"Eh, Kaiyo? Ada apa denganmu?" tanya Kisa khawatir melihat perubahan wajah gadis itu, yang sebenarnya sulit tertebak. Kaiyo menggeleng. "Tidak apa-apa. Ayo kembalikan." jawab Kaiyo sambil menenteng paper bag cokelat berisi jaket Tsukishima.

***

"Oke. Sampai disini saja latihan kita. Jangan lupa bersih-bersih sebelum pulang!"

"Baik!"

Mendengar itu, Tsukishima Kei mulai menyusuri gymnasium untuk mengambil bola-bola voli yang berceceran akibat latihan mereka tadi. Mengambilnya dan mengembalikannya ke dalam keranjang bola. Saat tengah asyik dengan pekerjaannya, tiba-tiba ada yang mengintrupsinya.

"WOAAHHH SEORANG GADIS!" pekik Nishinoya, membuat atensi seluruh lapangan mengarah kepada dua orang gadis yang tiba-tiba masuk ke dalam gymnasium. "Bukan seorang, bodoh! Dua orang!" sahut Kageyama ketika menyadari yang memakai beanie juga seorang perempuan.

"AAAHHH MIMPI APA AKU? DUA ORANG GADIS MENGHAMPIRIKU!" ujar Tanaka mulai kambuh. Membuat Sugawara menggetok kepalanya agar kembali normal.

Daiichi maju. "Ano, kalian kemari mencari siapa?" tanyanya kepada gadis berambut cokelat. "Gomen. Maaf tiba-tiba masuk ke sini, namaku Takeuchi Kisa dari kelas 1-4. Dia Shimazaki Kaiyo, teman sekelas sekaligus sahabatku. Kami mencari Tsukishima Kei." jawab Kisa sopan. Sedangkan Kaiyo di belakangnya hanya menunduk.

Tanaka dan Noya yang mendengar itu kemudian menatap Kei sinis.

"Mengapa di antara semua orang disini, kau yang dicari dua gadis ini, huh?" ujar mereka bersamaan dengan aura yang kelam. Daichi dan Suga lantas menggetok kepala mereka berdua.

"Wahhh Takeuchi! Kau kan dari Klub Musik itu? Band Putri?" tanya Hinata antusias. Kisa mengangguk mengiyakan. "Haaahhh! Apa di Klub Musik ada drummer baru?" tanya Hinata lagi. Kisa mengarahkan jempolnya ke arah Kaiyo di belakangnya.

"Iya, ada. Nih orangnya."

Sedetik kemudian, Kaiyo langsung menjadi pusat perhatian.

"Kau bermain drum? Keren!"

"Permainanmu sangat keren! Bahkan dari mendengarnya saja aku sudah tahu!"

"Kapan-kapan ajari aku, ya! Aku ingin bermain drum seperti dung tak tak tsss dan memutar stick-nya seperti wush! wush!" ujar Hinata dan Kageyama bersamaan, yang anehnya di mengerti oleh Kaiyo. "Oh, maksudmu pukulan duruduk duruduk csss?" sahutnya. Disusul anggukkan antusias Hinata dan Kageyama.

Semua orang yang ada di sana mendadak sweatdrop.

Suatu keajaiban ada orang yang mengerti bahasa Hinata dan Kageyama.

"Kau tadi mencari Tsukki?" tanya Yamaguchi sambil memegang tongkat pel. Kisa mengangguk, sedangkan Hinata dan Kageyama masih sibuk berbincang dengan Kaiyo. "Tsukki, sini dong!" panggil Yamaguchi kepada Kei yang masih bolak-balik mengembalikan bola. Tsukishima menoleh, kemudian berjalan ke arah mereka dengan wajah datar.

Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz