Mrs.Regina

51 6 0
                                    

Setelah mengucapkan kata maaf,Eksa tak mendengar suara Regina lagi ia melihat wajah Regina yang tertidur lagi.

Regina kembali menutup mata dan ia di mimpikan oleh kilasan-kilasan kecil yang membuat ia gelisah.

"Hai camelia,kamu sendirian aja disini. Kemana kakak mu yang selalu menemani kamu di taman ?"tanya anak laki-laki itu.

"Maaf mel,papa ga bisa ngurus kamu. Kamu tinggal sama om dan tante kamu ya" ucap lelaki paruh baya itu dengan senyum tipisnya.

"Dia pembunuh!! Aku benci dia pa!! Usir dia dari sini!!"teriak seorang lelaki yang lebih tua darinya dan dia menatap nya dengan tatapan penuh kebencian.

"CAMELIA AWAS!!!!!"teriak seorang wanita yang  lebih dewasa darinya.

Kilasan demi kilasan menghantui Regina dengan cepat,didunia nyata nafas Regina memburu wajahnya penuh dengan ke gelisahan dan peluh.

Eksa berusaha membangunkan Regina tetapi Regina tak kunjung sadar dan membuat Eksa khawatir.

"Regina bangun"ucap Eksa sambil terus mengguncangkan tubuh Regina.

Dimimpi Regina gadis itu di tolong oleh wanita itu sedangkan wanita itu yang menggantikan posisinya,tubuh wanita itu terpental beberapa meter sedangkan gadis yang bernama Camelia itu terdampar di pinggir trotoar jalan,darahnya mengalir deras lewat kepala dan kilasan itu berganti dan ia kembali ke dunia nyatanya.

"Hah hah hah"Regina ngos-ngosan akibat kilasan itu.

Siapa camelia ? Mereka siapa ? Batin Regina.

Regina berusaha mengingat wajah-wajah yang dimimpinya tetapi susah sekali untuk di ingat sampai-sampai kepalanya menjadi sakit.

"Arghh!!"erang Regina membuat Eksa panik.

"Reg lu gapapa ?"tanya Eksa sambil menatap Regina dengan tatapan khawatir.

Regina terus mengerang kesakitan dan akhirnya erangan itu berhenti tetapi berganti dengan Regina menatap keatas dengan pandangan kosong kedepan Regina berucap.
"Camelia ? Kakak ? Papa ? Wanita itu ? Anak kecil laki-laki itu ? Pria yang menatap benci Camelia ? Mereka siapa ? Siapa Camelia ? "tanya Regina yang tak di mengerti Eksa.

"Lu mimpi buruk reg ?"tanya Eksa.

Regina menoleh kearah Eksa dan langsung menangkis tangan Eksa yang berada di bahunya.

"Pergi!!penjahat pergi!!"teriak Regina.

"Reg tenang,gua ga akan ngelakuin lagi,gua minta maaf reg. Please maafin gua "ucap Eksa tulus.

Regina tetap tak mau mendengar ucapan Eksa ia selalu menepis tangan Eksa dengan kasar dan tatapan benci dicampur takut ada di dalam bola mata itu.

"Please jangan gini reg,gua minta maaf. Gua nyesel"sesal Eksa tetapi tetap tidak di hiraukan oleh Regina.

"Pergi!!hisk" jerit Regina di barengi dengan tangisan yang pertama kali Eksa lihat.

Regina menangis karena dia,rasa penyesalan terus menghantam dada Eksa.

Entah mengapa Eksa tak suka jika Regina menangis seperti ini.

"Jangan nangis"lirih Eksa sambil memeluk Regina.

Regina berusaha membrontak sambil terus berucap kata pergi.

Regina teringat oleh sakitnya di cekik,rasa cekikannya masih terasa. Tenggorokan Regina juga merasa kan sakit saat Regina terus berteriak.

Pintu dibuka oleh suster karena ia terus mendengar suara teriakan dari ruang vip.

"Permisi,ada yang perlu saya bantu ?"tanya suster itu dengan raut panik.

Mrs.Regina (TAMAT)Where stories live. Discover now