Mrs Regina

62 7 1
                                    

Setelah menjalani hukuman lagi dari bu Setyo ,kelas mereka menjadi kelas yang penuh dengan erangan kelelahan dan kepanasan.

"Perasaan dosa gua kaga banyak banget dah,ini kenapa malah panas banget sih?!"Gerutu Silla yang berada di belakang Devan sedangkan Devan didepannya menghalangi kipas angin karena Ac tak cukup untuk menghilangkan rasa panas mereka yang baru saja masuk.

"Geser dong babi!"seru Helgi si cowo berkulit kuning langsat dengan kaos hitamnya karena seragamnya di buka.

Para laki-laki memang kebanyakan membuka seragamnya sedangkan para cewe-cewe mengikat rambut.

"Anying nanti aja lah woi"ucap Devan yang didorong-dorong oleh Helgi.

"Eh Dimas!!"panggil Frans yang berada di atas meja menghadap kearah Ac ia tak sengaja melihat Dimas sang adik kelas melewati kelasnya dengan tampang datarnya.

Dimas yang dipanggil pun menoleh dan bertanya kepada Frans.

"Kenapa bang?"tanya Dimas .

Frans melambaikan tangannya bermaksud menyuruh Dimas masuk tetapi ternyata Dimas masuk tak seorang diri melainkan dengan komplotanya.

"Wah abis pada ngapain nih?!"Tanya Helga kembar tak identik dengan Helgi tetapi beda kelas ia hanya cewek seorang diri di komplotan itu.

"Ga.beliin abang air dong nanti gua bayar ongkirnye"seru Helgi yang melihat Helga baru masuk.

"Mana uangnya?"tanya Helga sambil menghampiri Helgi yang mengibaskan bajunya agar ada angin didadanya.

"Pake uang lu dulu nanti gua kasih pas di rumah,gua lupa bawa uang"ucap Helgi enteng.

Helga menatap abangnya dengan sinis ,kebiasaan nih  monyet batin Helga.

"Kaga ada yang begituan!"Tolak Helga mentah-mentah.

"Gini aja deh. Gua yang bayar tapi lu ama komplotan lu beliin air dingin di bu Edi,ambil semua yang ada di kulkas bu Edi. Air putih jangan yang berwarna"ucap Frans.

Helga memang sekomplotan dengan adik kelasnya karena isi komplotannya juga temen rumahannya.

"Gimana nih?"tanya Helga minta pendapat.

Sekitar 5 orang menganggukkan kepala tanda setuju dengan omongan Frans.

Akhirnya Helga Cs berjalan kearah kantin dengan diam-diam.

"Reg lu gerah kaga sih?"tanya Regata yang mengepakkan kerah seragam sekolahnya.

Wajah datar Regina yang biasanya berwarna putih berganti dengan warna merah muda dan ditambah keringat didahinya.

"Lu liatnye gimane?"tanya Regina sambil menggembungkan pipinya.

Mata Regina melihat aksi Eksa  dan kawan-kawannya,jangan lupakan Billa yang selalu jadi ratu di sisi Eksa dan Frans.

Tetapi dilihat secara detail Eksa sedikit menjauh dari Billa,mungkin karena kejadian tadi pagi.Regina tak mau ambil pusing ia pun mengeluarkan buah pir dua untuk dirinya dan Regata.

"Cuci gih"titah Regina seenaknya.

Regata yang asik mengikat rambut menoleh sinis.

"Enak aje main nyuruh-nyuruh"sungut Regata tetapi buah itu tetap diambil.

Regata keluar dari kelasnya dan pintu kelas kembali tertutup rapat karena saat Regata membuka langsung diteriaki untuk cepat-cepat menutupnya karna angin Ac akan keluar.

Regata asik mencuci buah pir di tempat cuci tangan yang disediakan sekolah persudut di satu lantai.

Regata merasakan angin kencang membuatnya nyaman berada disana sedangkan Regina sudah tak sabar ingin memakan buah pir.

Regina pun segera berjalan keluar tetapi saat membuka pintu angin menerpa wajahnya,membuat ia terlena akan angin tsb.

Buru-buru mendekati Regata yang malah mengusap-usap pir tanpa melihat sudah bersih atau belum.

Nih anak ngenikmatin angin ginian toh batin Regina langsung paham akan itu.

"Udah selesai belum?"tanya Regina yang berhasil membuat Regata terkejut sampai menjatuhkan buah pir kedalam westafel,Regina mengambil dan mencucinya kembali lalu mengelap butiran air yang ada pada luar buah pir.

"Ayo ke atas"ajak Regina langsung mendahului Regata.

Regata pun mengejar langkah Regina tetapi baru saja mereka jalan sekitar 3-5 langkah malah ada suara pak rio dari belakang mereka.

"Mau kemana kalian?"tanya Pak Rio menatap dua anak bandel itu dengan tajam.

"Mau cabut pelajaran bu endah?"tanya Pak rio lagi.

Mereka membalikkan badan dan menatap Pak rio yang ada di hadapan mereka.

"Mentang-mentang bu endah ga masuk cuma ngasih tugas aja tapi kalian harus ngejalanin jangan malah kabur"lanjut Pak rio.

Mereka berdua masih diam tak membuka suara satu kata pun,mata Pak rio melihat rambut biru Regina dengan tajam.

"Bagus,masih anak baru udah bikin ulah terus. Didiemin malah ngelunjak!mau jadi apa kamu?!masuk kedalam kelas,sekarang."ucap Pak rio tak mau di bantah.

Regina dengan santai berjalan masuk dan Regata mengikuti dari belakang.

Semua yang ada dikelas terkejut dengan kehadiran wali kelas mereka,buru-buru memakai baju seragam dan kembali kebangku masing-masing.

"Apa yang terjadi?"tanya Pak rio sambil menatap mereka semua satu persatu.

Frans bangkit dari duduknya dan berucap lantang tanpa rasa takut sedikit pun.

"Kami terkena hukuman pak"sahut Frans .

"Kenapa bisa?"tanya pak rio kurang puas.

"Pertama kami terkena hukuman oleh pak faton saat kami tidak mengerjakan tugas nya dan kedua kami terkena hukuman saat pergantian jam bu endah, saat itu kami sedang mengarak Eksa ketengah lapangan ternyata disana ada bu setyo jadilah kami semua terkena hukuman lagi,setelah itu kami kembali ke kelas untuk mengistirahatkan diri"ucap Frans panjang.

"Kamu kan ketua!kenapa kamu malah ikut-ikutan ,Frans."sentak pak rio.

"Bapak kesini tadinya mau ngasih tugas tapi karna ga sengaja liat Regina sama Regata mau cabut lagi dari sekolah dan rambut Regina malah di warnai!kalian maunya apa ha?!disabarin!malah ngelunjak!"sentak Pak rio lagi.

Semua diam tak berkutik sedangkan Regina hanya menatap pak Rio dengan datar.

Pak rio menatap Regina dengan tajam.
"Besok bapak gamau tau,rambut kamu harus hitam lagi Regina"ucap Pak rio langsung meninggalkan kelasnya dengan perasaan kesal.

Semua pun bernafas lega tetapi Frans merasa kesal dengan Regina yang malah menambah masalah.

"Heh lu bisa kaga sih ga bikin ulah?!"tanya Frans langsung melangkah maju kearah bangku Regina.

Regina pun menatap Frans datar ia merasa ini bukan apa-apa.

"Cuma masalah rambut kok dibikin ribet"ucap Regina sinis.

"Mulut lu ga diajarin ortu lu buat ngomong yang baik?!"tanya Frans masih menggunakan nada tinggi.

"Yang ada masalah gua,kenapa ortu yang di bawa?"tanya Regina datar.

Billa berjalan kearah Frans saat Frans ingin menarik tangan Regina.
"Frans"panggil Billa.

Panggilan itu tak di gubris oleh Frans,keadaan kelas seketika menjadi tegang.

"Mau lu apa?"tanya Frans yang geram.

"Gua?"tanya Regina.

"Lu pergi"lanjut Regina langsung membuat Frans beraksi kasar menarik tangan Regina.

Alhasil Regina keluar dari bangkunya tetapi saat Frans ingin membawa Regina ia langsung dihadang oleh Eksa.

"Ini cara ketua nyelesain masalah?baru gini aja udah ketarik emosi,dia cewe sedangkan lu cowo!kemana Frans yang gua kenal?mati kah?"tanya Eksa membuat Frans langsung terdiam.

Mrs.Regina (TAMAT)Where stories live. Discover now