Mrs. Regina

57 8 0
                                    

Regina menatap Eksa dengan pandangan tak menyangka.

Dia ngebela gua  batin Regina bertanya.

Eksa menarik Regina agar duduk kembali di sebelahnya sedangkan Frans langsung meninggalkan kelas dengan perasaan kesal.

"Reg lu gapapa?"tanya Regata khawatir.

Regina menoleh kearah Regata dengan wajah pucatnya.

"Gapapa"sahut Regina langsung menelusupkan wajahnya diatas lipatan tangannya.

Kepalanya terasa berat dan sakit ia tak menyangka rasa ini kembali melintas di kepalanya.

"Lu bener gapapa Reg?"tanya Regata.

Regina hanya diam tak menjawab pertanyaan Regata ,Eksa yang disebelahnya pun menoleh kearah Regina.

"Kalo sakit bilang"ujar Eksa .

Tak ada sahutan dari Regina dengan cepat Eksa menarik bahu Regina dan ternyata Regina pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya.

Sekelas terkejut dengan adanya darah dan Regina yang menutup mata,Eksa pun mengangkat Regina ke ruang Uks diikuti Regata dan Aksana si wakil ketua kelas.

"Sa"panggil Billa yang berhasil memberhentikan jalan mereka bertiga.

"Lanjut aja sa ,dia biar gua yang urus"ucap Regata dan langsung di setujui Eksa.

Eksa dan Aksana berjalan cepat sedangkan darah dari hidung Regina terus mengalir.

"Aksa tolong ambil sapu tangan gua di kantong gua"ucap Eksa meminta bantuan.

Aksana pun langsung mengambil dan mengelapkan darah Regina.

Eksa dan Aksana terus berjalan dan bertemu dengan pak Rio yang sedang membawa sweeter berwarna pink.

"Eksa! Itu Regina?"tanya Pak rio dari arah depan yang memang jarak mereka sekitar 5 meter.

"Iya pak".

"Pas"gumam pak rio.

Pak rio pun menghampiri mereka tetapi ia kaget dengan darah yang mengucur dari hidung Regina.

"Dia kenapa sa?"tanya Pak rio panik.

"Nanti saya jelasin ya pak"ucap Eksa dan langsung berjalan mendahului Askana dan Pak rio.

Ruang UKS Antariksa

Plang itu menunjukkan bahwa ruang UKS ada disana.

Eksa menaruh Regina di blankkar dan langsung di tangani oleh dokter sekolah mereka.

Eksa menunggu di sofa bersama pak Rio dan Aksana yang baru saja datang.

Sekitar 10menit Regina di periksa dan di obati ,Akhirnya dokter muncul dari balik tirai yang menutupi tubuh Regina.

"Gimana keadaan anak kelas saya dok?"tanya Pak rio panik dan langsung bangun  diikuti Eksa dan Aksana.

"Sepertinya ada masalah serius dan harus dibawa ke rumah sakit secepatnya pak"ucap Dokter dengan wajah serius.

Mereka bertiga tak menyangka akan menjadi rumit seperti ini.
"Saya akan menelphone orang tuanya dok"ucap Pak rio langsung meninggalkan mereka.

Eksa dan Aksana dipersilahkan melihat keadaan Regina. selang oksigen menutupi lubang hidung Regina dan wajah pucatnya semakin terlihat.

"Sebenernya dia sakit apasih?"tanya Askana.

"Gua gatau,coba deh lu chat Cakra sama Regata suruh mereka kesini"ucap Eksa dan langsung dijalankan oleh Aksana.

Aksana duduk di sofa sedangkan Eksa di blankkar yang berada disebelah Regina ia menatap Regina dengan lekat.

"Mereka otw kesini"ucap Aksana dan langsung bermain game online lagi.

Poni rambut Regina terlihat basah dan Eksa pun langsung mengambil tissue yang berada di lemari kecil samping Regina.

Eksa mengelap keringat Regina dengan telaten dan aksi itu dilihat oleh Cakra,Regata, dan Aksana.

"Kayanya jangan dulu kesana deh"bisik Regata yang didengar Cakra dan Aksana.

Mereka setuju akan ide itu dan mereka menonton aksi Eksa sambil duduk di sofa.

Eksa menjauhkan tangannya ia kembali menatap pahatan wajah Regina dengan dalam ia tak menyangka bahwa yang ia urusi sekarang adalah musuhnya sendiri.

Eksa percaya akan kata-kata Yang jahat tidak sepenuhnya jahat dan yang baik tidak sepenuhnya baik  buktinya sewaktu Eksa meminta tolong dengan Regina ,Regina masih mau menolongnya berbeda dengan Billa yang malah takut dan tak mau menolong dan itu sangat cocok dengan kedua wanita yaitu si jahat Regina dan si baik Billa. Sisi mereka berbeda-beda tetapi entah mengapa yang ada di Regina seolah mengatakan keadaan yang really sedangkan Billa beda ia sedikit mensilverkan keadaan.

"Ampe copot tuh mata ngeliatin kaka gua"celetuk Cakra dan langsung di hadiahi tatapan terkejut dan sinis dari berbagai orang.

Regata dan Aksana terkejut sedangkan Eksa sinis.
"Ngapa lu?"tanya Eksa sinis.

"Ga seneng?"tanya Eksa lagi.

"Engga,nanti lu demen lagi ama kaka gua"ucap Cakra tak kalah sinis.

"Gua ga akan pernah suka sama yang namanya si busuk ini"elak Eksa.

Tanpa mereka sadari Regina sudah bangun dan mendengar itu semua tetapi Regina hanya diam.

"Yang lu bilang busuk. Kaka gua Eksa"ucap Cakra tak suka.

"Serah".

"Lu bisa pergi dari sini sa"ucap Regina dengan suara seraknya.

Semua pasang mata menatap kearah Regina.

"Reg gua ngomong gitu bercanda"ucap Eksa panik.

"Lu tau pintunya kan?"tanya Regina datar.

"Regi!"panggil seseorang dari depan pintu.

B

ersambung...

Ini foto Eksa dan Regina.

Eksa Dimas Jaya

Regina Ragha Oktavian

Mrs.Regina (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang