Railfanning X Decode Love -Season 1| By Okan Fikri Ramadhan

Bagian 2 : Hunting Penyakit

Citra langsung membuang muka saat Edhie Oleng karena menatapnya. Iapun mengalihkan suasana Citra meminta sesuatu kepada Edhie.

"Oiya Dhie. Nanti hari Minggu tanggal 20 Maret nanti kamu hadir ya ke acara ulang tahun aku yang ke 14. Disemarang." Ajak Citra

" Wah kebetulan Sabtu nya aku ada acara hunting bareng Railfans se-Indonesia. Yaudah kita berangkat nya Jumat sore." Jawab Edhie menyepakati.

Citra tahu jika Edhie adalah seorang Railfans yang selalu mencoba mencari Kereta Api. Tapi Citra tidak peduli dengan Apa yang menjadi Hobi Edhie. Yang penting, Citra sudah membuat nyaman dirinya. Tapi Citra juga tahu bila ia memiliki hati yang halus untuk seseorang. Citra selalu mencoba mencintainya. Nama lengkap Citra adalah "Citra Fitri Iriana Elizabeth Triasna Cahaya Nurani Putri." Ia adalah salah satu dari teman dan tetangga Edhie. Ia dan Edhie memang berteman dekat.

Jumat, 18 Maret. 2019

Merekapun berangkat bersama teman temannya menuju Stasiun Semarang. Mereka pun saling berbincang bincang santai, Bercanda, dan berdiskusi Mau berkunjung kemana setelah menghadiri Pesta Ulang Tahun Citra. Tapi Edhie tidak ikut program berkunjung ke beberapa tempat, Edhie memang sudah ada acara sendiri. Edhie sebenarnya adalah orang yang Jarang makan. Ia sering Mengundurkan waktunya hanya untuk Belajar mendalami Potensi kesuksesannya dan tentu saja Hunting. Sehingga ia pun nampak agak pucat dan lesu.

Dito : Hahahaha awokawokawok.... Lah Dhie... Lu ngapa sih dari awal berangkat kok lu pucet ??

Asyifa : Ya Dhie, lu ngapa dah... Sakit  ??

Edhie : emmhh kagak kok... Paling gw cuma lagi kagak mood dikit. Santuy aja .

Mendengar percakapan itu, Citra yang baru saja dari Kereta Restorasi langsung bertanya kepada Edhie.

Citra : Kamu sakit Dhie ??...

Edhie : nggak kok. Lagi kagak mood aja.

Citra : Ini aku beliin kamu teh anget. Diminum yakk...

Edhie : lah... Kagak usah... Lah wong aku Lagi kgk mood aja kok.

Edhie seketika hilang raut muka lesu nya. Karena ia tau, pasti ia akan disoraki teman nya karena perhatian Citra ke Dirinya.

Dito : kagak Dhie... Kita katak mikir macem macem kok. Kita emang udah tau kalo Citra suka sama lu.

Tiba-tiba Edhie jatuh pingsan.  Citra , Dito dan Asyifa panik bukan main. Saat mencoba dibangunkan, seluruh tubuh Edhie panas. Melihat hal ini, Citra menangis mengadiani diri Edhie. Ahirnya Edhie dilarikan kerumah sakit di Semarang. Mengingat mereka sudah tiba di Semarang. Dito dan Asyifa tidak bisa menemani Edhie dan Citra karena Mereka Harus kembali ke Jakarta.

Tangis Citra tidak berhenti. Ia menunggu Edhie tersadar. Setelah diagnosis oleh dokter. Ternyata Edhie mengidap penyakit Tifus yang cukup parah. Sontak saja Citra makin deras tangisannya dan terus menggenggam erat tangan Edhie yang panas itu.

Sabtu, 19 Maret 2019

Ahirnya Edhie pun sadar. Saat Citra sedang Sholat Tahajud. Edhie mencoba membuka matanya. Dan mencoba memanggil Citra.

"Cit.... Citra....cit.." kata Edhie Lemas.

Sontak saja Citra yang sedang merenung mendoakan Edhie, langsung bangkit dan menghampiri serta menggenggam tangan Edhie.

"Iya Dhe. Kenapa. Kamu haus ? Ini aku udah siapin airnya." Respon Citra.

"Cit maafin aku ya. Soalnya aku udah ngerusak hari ulang tahun kamu." Tutur Edhie sambil mengumpulkan nyawanya.

"Lah minta maaf kenapa Dhie ?. Kamu nggak salah kok." Jawab Citra dengan suara kasihan.

"Aku minta kalo aku udah ngerepotin kamu. Maaf. Aku juga udah ngacauin hari ulang tahun kamu. Maaf, maaf banget." Kata Edhie menyesal.

"Kamu nggak salah Edhie. Sakit itu nggak ada yang tau. Ini udah kehendak Allah, ya mau apa kalo udah diuji. Sekarang kamu makan ya." Pinta Citra.

Ahirnya Edhie pun mau makan. Dengan cara disuapi oleh Citra. Edhie merasa sangat nyaman ketika dihadapan Citra. Citra dengan lembut menyuapi Edhie. Rasa cintanya makin mendalam ketika Citra secara tiba-tiba menitikan air matanya. Edhie terus menghapus air mata Citra yang makin deras tangisannya.Setelah makan ia minum obat dan kembali beristirahat. Citra selalu berada disampingnya.

Lima jam kemudian, kesehatan Edhie terus membaik. Ahirnya Edhie dikeluarkan dari rumah sakit. Ia dan Citra segera kerumah sepupu nya. Karena yang menggelar pesta ulang tahun Citra adalah sepupunya. Setibanya disana mereka disambut baik oleh keluarga. Mereka mungkin beranggapan bahwa mereka berdua hanya berteman biasa. Ahirnya Edhie izin pamit dan memilih tinggal dirumah temannya yang kebetulan juga seorang Railfans. Citra tidak dapat mencegahnya. Karena ia tahu jika keluarganya pasti berpikir macam-macam tentang dirinya dan Edhie.

Disisi lain, Edhie bertemu dengan teman temannya distasiun Semarang. Mereka sudah siap dengan peralatan mereka, yaitu Kamera, Tripod, Lensa, dan lain lain. Bagi Edhie dan teman temannya itu. Railfans adalah hobi yang menarik. Karena dapat bertemu dengan berbagai teman. Mengetahui tentang informasi perkeretaapian dan lain lain. Edhie bercita cita menjadi seorang Karyawan Kereta Api Indonesia, apapun bagiannya.

Minggu, 20 Maret, 2019

Edhie hadir keacara ulang tahun Citra. Ia menghadiri hingga acara selesai. Saat pesta selesai, Citra dan Edhie pamit dan beranjak pulang kembali ke Jakarta. Saat mereka tiba distasiun , dan menunggu kedatangan kereta yang mereka nantikan. Edhie berkata kepada Citra.

"Cit. Cuma aku kan yang belum ngasih kamu hadiah ?" Tanya Edhie sambil menyembunyikan sesuatu ditangan kirinya.

"Ah.. kamu. Kamu ngasih ucapan selamat aja aku udah seneng. Ngapain harus ngasih hadiah segala ?" Jawab Citra.

"Ah... Masa sih. Aku mau nanya sama kamu." Kata Edhie sambil mengubah posisi nya menjadi dihadapan pan Citra dan tangan kanan dan kiri nya menggenggam tangan Citra bersama benda yang ada ditangan kirinya.

"Kamu mau nggak jadi pacar aku ?" Kata Edhie.

Citra bagaikan dibangunkan oleh 10 lokomotif CC 206 yang terkenal paling berisik klaksonnya. Citra kaget bukan main. Seketika pipinya memerah, ia terdiam seribu bahasa. Tampa ia sadari bawah kereta api yang mengantarnya ke Jakarta telah tersedia di depan mata.

" Cit.. kenapa melamun ?. Kereta nya udah dateng. Ayo naik." Kata Edhie membuyarkan lamunan Citra.

Citra langsung berdiri dan mengikuti langkah Edhie untuk menuju kedalam sang ular besi itu.