~3~

35 7 0
                                    

If you wanna play with me, wanna stay with me
You'd better come, better come here, right now
**

Berdesakan di dalam subway tidak begitu menyebalkan. Hanya saja Jere tidak begitu suka ketika keluar dari subway, sangat ramai dan mungkin bisa saling dorong satu sama lain. Untung saja ia berhasil melarikan diri dan segera berjalan keluar.

Jalanan begitu ramai dengan orang-orang yang berangkat bekerja. Termasuk dengan Jere yang masih harus berjalan selama sepuluh menit untuk sampai. Ia sengaja berangkat dengan subway karena memang belum terbiasa dengan mobil yang diberikan Baekhyun untuknya dan Doyoung.

Lobby tampak tidak terlalu ramai. Kartu akses masuk sudah tergantung manis sejak Jere di depan pintu masuk. Rambut hitam panjangnya sangat serasi dengan tas selempang berukuran besar yang senada. Hoddie tipis berwarna putih ia padukan dengan celana berwarna krem. Terkesan santai karena memang beginilah orang-orang di sini berpakaian.

Lift terbuka menampakkan lantai delapan yang masih sepi. Namun sepertinya Jere tidak berangkat terlalu pagi. Terbukti dengan subway yang penuh saat jam berangkat bekerja.

Meja sebelah Jere sudah terdapat orang yang tengah serius menatap layar komputer. Laki-laki berumur 30 tahun itu bahkan tidak sadar akan kehadiran Jere. Atau mungkin sengaja mengabaikan.

Jere memilih mengeluarkan beberapa barang dan meletakkannya di meja barunya ini. Meja kerja ini tampak rapi dan lengkap dengan segala keperluannya. Dapat dipastikan ada orang yang menata semua ini.

"Henry yang menata atas perintah Manajer Jang," ucap Manajer Kim tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer. Sesekali tangan Manajer Kim membolak-balik kertas dengan cepat. Semoga saja dia tidak membuat kertas-kertas itu sobek.

Tidak ingin memperpanjang sesuatu yang tidak penting, Jere memilih duduk dan membuka tasnya. Ia mengeluarkan sebuah buku musik dan meletakkan buku itu di dalam rak yang tersedia.

"Manajer Kim, apa yang kamu lakukan?" tanya Jere dengan kursi yang ia geser tepat berada di sebelah Manajer Kim, "Jadwal trainee yang akan debut itu?"

"Hmmm," deham Manajer Kim untuk menjawab dengan tangan mendorong Jere untuk kembali ke kubikel miliknya sendiri.

Jere hanya bisa mendengus kasar dengan sikap Manajer Kim yang menyebalkan. Tidak bisa diganggu bila sedang mengerjakan sesuatu. Sangat tidak asik, namun Jere senang berada di tim yang sama dengan Manajer Kim.

"Manajer Kim, ah bukan, Kak Hyungmin, harusnya kamu memperlakukan adikmu ini dengan baik," goda Jere untuk menganggu konsentrasi Manajer Kim.

"Baek Jere, seharusnya kamu diam ketika kakakmu ini tengah bekerja," balas Manajer Kim yang lagi-lagi membuat Jere mendengus kesal.

Untung saja ini masih pagi sehingga Jere masih bisa mengontrol diri untuk tidak mencabik-cabik Manajer Kim ini. Kalau iya sekalipun, Jere pasti merusak hari yang cerah ini hanya untuk marah-marah.

"Lagumu yang dulu pernah kamu kirimkan padaku sudah kuberikan pada executive produser. Kata mereka bagus lalu dijadikan soundtrack drama yang diproduksi Amora Entertainment," ucap Manajer Kim tiba-tiba dan membuat Jere mengernyitkan dahinya saking bingungnya.

A Song Written Easily 🎶Donde viven las historias. Descúbrelo ahora