Part 9

156 25 1
                                    

Setelah bangun tidur pagi ini Donghyun kembali merasa nyeri di kepalanya. Segera ia mengambil obatnya lalu meminumnya. Masih terasa nyeri, Donghyun memutuskan untuk kembali membaringkan tubuhnya, sampai sakitnya itu benar-benar hilang.

Donghyun terbangun dari tidurnya, effect obat yang diminumnya baru saja membuat Donghyun kembali tertidur. Ia segera bergegas bersiap-siap, meskipun kepalanya masih sedikit pening, tapi Donghyun berusaha menahannya, karena hari ini Joochan udah janji kali ini akan mengajaknya ke suatu tempat lagi di Italy. Donghyun keluar dari hotelnya, disana sudah ada Joochan yang berdiri didepan menunggunnya, segera Donghyun berlari kecil menghampirinya.

"Hay, nungguin aku ya?" ucap Donghyun "lama ya nunggunya, maaf aku tadi ketiduran lagi, hehe" lanjutnya

Joochan yang melihat Donghyun lamat, entah kenapa ia merasa ada yang berbeda dengan Donghyun kali ini. Donghyun kembali pucat seperti hari kemarin. Joochan menyentuh kening Donghyun memastikan keadaannya.

"Kenapa sih?" Tanya Donghyun yang melihat tingkah aneh Joochan

"Justru aku yang harus tanya ke kamu, kamu yakin baik-baik saja? Kamu kembali pucat Donghyun"

"Aku baik-baik saja sungguh, gak usah khawatir oke," Donghyun berusaha meyakinkan Joochan, "ayo nanti kita telat loh," Donghyun menarik tangan Joochan untuk segera jalan.

Di pertengahan jalan, lagi Donghyun merasakan kepalanya berdenyut perih, ia berusaha mengabaikan sejak tadi, tapi kali ini ia merasa tidak tahan lagi. Merasa Donghyun tidak ada disampingnya Joochan segera mencari Donghyun, ia menemukan Donghyun yang tengah berjongkok seraya memegangi kepalanya dan wajahnya semakin memucat. Joochan segera menghampiri Donghyun dan memastikan keadaanya.

"Kepala aku sakit banget" rintih Donghyun membuat Joochan kebingungnan, ia ingin meminta tolong ke orang tapi ia tidak bisa berbicara. Akan sangat terlambat kalau ia harus menulis di notenya, ia tidak ingin melihat Donghyun bertambah kesakitan. Dengan sigap Joochan meminta Donghyun untuk segera naik ke punggunngya dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Donghyun telah di tangani di UGD, rasa khawatir menyelimuti diri Joochan. Keringat dingin dan tangannya masih gemetar hebat. Melihat Donghyun yang kesakitan seperti tadi, membuat ia juga teringat bayangan bebrapa tahun lalu. Mengingat Donghyun juga merasa sangat kesakitan ketika harus mengingat kejadian yang tak pernah ia ingat. Dan hari ini kembali terulang Joochan melihat Donghyun kesakitan seperti itu.

Beberapa menit kemudian Kak Eunbi dan Jibeom datang kerumah sakit. Melihat Eunbi, Joochan langsung memeluk erat kakaknya itu. "Jangan khawatir, semoga Donghyun baik-baik saja," ucap Eunbi mencoba menenangkan adiknya yang terlihat sangat terpukul sekali dengan kejadian baru saja.

Donghyun mendapatkan perawatan intesif, dan sudah hampir 5 jam lebih Donghyun masih belum sadarkan diri juga. Joochan tidak mau pergi dari sisi Donghyun sampai Donghyun tersadar. Pintu ruangan kamar Donghyun terbuka, tampaklah sosok yang tingginya hampir sama dengannya dengan pakaian serba branded. Ia segera mendekat ke ranjang Donghyun dengan raut wajah yang tidak kalah khawatirnya dengan Joochan. Iyups, dia Bong Jaehyun, sahabat yang sekaligus merangkap jadi atasannya itu langsung berangkat dari korea ke Italy dengan menggunakan pesawat pribadinya setelah mendapat kabar dari Jibeom kalau Donghyun masuk rumah sakit.

Joochan mengundurkan diri untuk keluar dari kamar Donghyun, ia ingin mencari udara segar sebentar di luar. Jibeom yang datang langsung duduk di samping Joochan yang duduk termenung itu.

"Sejak kapan kamu tau, kalau sebenarnya Donghyun itu sedang sakit? Kenapa selama ini kamu tidak memberitahukan aku" tulis Joochan

"Maafkan aku, Chan. Itu atas permintaan Donghyun sendiri yang tidak ingin kamu tahu"

"Tapi dengan seperti itu, sama saja aku terus membahayakan nyawanya kan? Andai aku tahu, kalau dia sedang sakit, aku juga tidak akan menerima tantangannya untuk menemaninya berkeliling Italy,"

"Maafkan aku, Chan. Sungguh aku minta maaf. Aku sendiri sudah menasehati dia, tapi dia terus menolak," jawab Jibeom dia sungguh merasa sangat bersalah

"Tidak ada yang perlu disalahkan atas kejadian ini," ucap Jaehyun tiba-tiba membuat Jibeom dan Joochan kaget dengan kehadiran Jaehyun. Sebelum melanjutkan pembicaraannya Jaehyun terlebih dahulu memperkenalkan diri ke Joochan. Meskipum Jaehyun sendiri sudah tau siapa Joochan yang merupakan adik dari Eunbi teman bisnisnya dan cerita dari Jibeom tentang Joochan, namun ini baru pertama kalinya ia bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan Joochan.

"Maaf jika aku menyela pembicaraan kalian tadi. Tidak ada yang perlu disalahkan dan jangan pernah merasa bersalah atas kejadian ini. Seberapapun kita berusaha mencegahnya, hal ini pasti akan tetap terjadi pada Donghyun, sama saja mencegah mengulur waktunya," ucap Jaehyun

"Seberapa parah sakitnya Donghyun?"

"Tingkat akhir. Sejak kecil ia sudah menderita penyakit itu. Sudah ribuan cara untuk mengobati penyakitnya ini, tapi masih tetap seperti ini. Lima tahun yang lalu ia melakukan operasi pengangkatan tapi tenyata itu tidak bisa menyembuhkannya, itu hanya sebagian cara untuk mencegahnya agar tidak berkembang dengan cepat. Dengan kata lain itu hanya penundaan segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," jelas Jaehyun

"Tapi kenapa kamu malah mengijinkan dia tetap pergi kesini?"

"Aku sudah berusaha untuk mencegahnya, kalian tahu sendiri kan bagaimana keras kepalanya dan tekadnya seorang Kim Donghyun,"

Mendengar penjelasan dari Jaehyun membuat Joochan semakin merasa sangat bersalah. Dulu saat pertama kali ia bertemu Donghyun di depan taman, ia tidak bermaksud menjauh dari Donghyun, ia hanya syok saja mendapati Donghyun yang secara tiba-tiba saja ada di depannya dengan memori barunya. Paska operasi lima tahun yang Donghyun juga didiagnogsa mengidap Amnesia Retrograde dimana seseorang yang kesulitan untuk memperoleh kembali ingatan masa lalu, hal ini disebabkan dari operasinya. Selama lima tahun terakhir Donghyun masih tetap bertahan dengan memori barunya. Meninggalkan memori-memori lamanya.

Joochan masih setia berada di samping tempat tidur Donghyun, sudah hampir 10 jam Donghyun belum juga sadarkan diri. Di ruangan ini tidak hanya ada Joochan saja yang menjaga Donghyun. Disini juga ada Jibeom dan Jaehyun yang masih setia juga menunggu Donghyun siuman. Saat semuanya tengah tertidur pulas. Joochan tertidur tepat disamping Donghyun seperti merasakan pergerakan dari tubuh Donghyun.

Saat Joochan membuka matanya tak disangka, Donghyun telah siuman, ia lagi duduk bersandar di tempat tidurnya sambil mengelusi rambut Joochan yang tertidur pulas di sampingnya. Sebernarnya Donghyun sudah bangun 25 menit yang lalu. Melihat teman-temannya yang tidur pulas membuat Donghyun tidak tega buat membangunkannya. Pasti mereka kelelahan menunggunya siuman, pikir Donghyun.

"Donghyunie?"

"Ssst jangan berisik, nanti mereka bangun," ucap Donghyun pelan. Tanpa aba-aba Joochan langsung memeluk tubuh kurus Donghyun. Joochan sangat bersyukur bisa melihat Donghyun sudah sadarkan diri.

~¤ECCEDENTESIAST¤~

ECCEDENTESIAST || DONGCHAN || SHORT STORY || END✔Where stories live. Discover now