Part 5

189 28 0
                                    

Joochan berjalan menuju ke stasiun, Ia tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa kali ini ia akan pergi latihan di opera La Scala. Pasca kejadian malam itu, keesok harinya ia tidak sudah ingat apapun, itu adalah effect obat penenang yang di berikan Eunbi waktu itu, jadi Joochan tidak bisa ingat apapun soal kejadian semalam, yang dia ingat yaitu saat ia akan tidur seperti biasanya.

Sudah hampir dua harian ini, ia tidak melihat Donghyun. Biasanya itu anak sudah nangkring depan resto cuma mau mengikuti Joochan. Tapi kali ini Donghyun tidak menampakan batang hidungnya sama sekali. Sejujurnya ada rasa khawatir dalam diri Joochan, takut terjadi apa-apa dengan Donghyun paska kejadian penyerempetan waktu itu. Mencoba mengahalau segala pikiran buruknya, Joochan berjalan santai, pikirnya pasti Donghyun sudah kapok dengan kejadian kemarin. Setelah turun di peberhentian stasiun bawah tanah dekat dengan jalan menuju kearah Opera La Scala.

Joochan berhenti di depan sebuah banner yang berisikan jadwal digelarnya Roma Orkestra yang akan digelar dalam sebulan lagi. Acara besar yang selalu diadakan setiap 2 tahun sekali oleh pemerintah Roma, Italy. Joochan memandangi lekat banner tersebut. Bisa tampil dalam acara music Orkestra terbesar di dunia ini, merupakan salah satu harapan dan mimpi besar mamanya. Tinggal sedikit lagi, Joochan akan mewujudkan mimpinya ini.

Saat larut dalam lamunannya, tiba-tiba saja muncul sosok yang baru saja kita bicarakan tadi. Iyups siapa lagi kalau bukan Donghyun yang senyum-senyum melihat Joochan. Sedangkan Joochan hanya menghela nafas berat melihat Donghyun berdiri disampingnya, ikut memandangi banner tersebut, Donghyun menatap wajah Joochan yang pandangannya tak lepas dari banner itu.

"Pagi, Joochan" ucapnya dengan senyum lebar "apa kamu mau tampil di acara ini, Chan?" tanyanya yang hanya dibalas anggukan oleh Joochan

"Wah ini merupakan acara yang sangat besar bukan? Aku jadi tau apa alasan kamu yang setiap hari selalu berlatih. Benar, kalau segala kerja keras itu tidak akan mengkhianati hasil. Permainan biola kamu, yang sekeren itu, emang paling pas untuk acara-acara yang luar besar seperti ini. Aku yakin pasti kamu bisa tampil dengan luar biasa dan memukau para penonton, seperti kamu" ucap Donghyun lalu Joochan memalingkan wajahnya menoleh ke Donghyun, lalu ia menulis sesuatu di notenya, membuat Donghyun ikut menoleh, menunggu Joochan selesai menulis.

"Bagaimana keadaan tangan kamu," tulis Joochan. Donghyun membacanya sambil tersenyum girang. Akhirnya Joochan tidak lagi secuek beberapa hari yang lalu.

"Tanganku baik-baik aja kok, nanti juga sembuh sendiri, gak usah khawatir. Seneng deh Joochan gak lagi cuek sama aku,"

"Baguslah kalau begitu, lain kali gak usah membahayakan diri sendiri buat orang lain,"

"Aku tidak membahayakan diri sendiri kok, bukankah kemarin itu kejadian yang tak pernah terduga kan," Joochan tidak membalasnya ia hanya memalingkan wajahnya agar tidak berkontak mata langsung dengan Donghyun

"Tenang saja hari ini aku engga bakal ngikutin kamu kok, tadi juga engga sengaja kita bertemu disini. Hari ini aku mau berkunjung ke Livia Simon Library. Sepertinya itu tempat buat menenangkan diri kan? Jadi hari ini kamu gak perlu risih lagi karena ada aku, hehe" Donghyun melihat ke arah Joochan yang masih enggan melihatnya "ya udah deh, aku kesana duluan deh, bye! Jangan kangen ya sama aku, haha" lanjutnya seraya berjalan menuju gedung perpustakaan yang tepat berada di samping gedung Opera itu. Joochan hanya bisa terdiam melihat kepergian Donghyun.

Donghyun duduk lesu, disalah satu bangku baca yang menghadap kearah jendela. Ia juga sudah mulai bosan sebenarnya, hampir keseluruhan sudut ruangan dalam gedung perpustakaan ini Donghyun jejaki dan sudah beberapa buku juga dibaca, meskipun hanya sedikit ia paham bahasanya, karena sebagian buku bacaan disini menggunakan bahasa romawi. Donghyun menempatkan wajahnya di atas meja, mencoba memejamkan matanya sejenak. Untuk menghilangkan segala beban pikirannya. Kali ini ia ingin merefrehsingkan pikirannya.

ECCEDENTESIAST || DONGCHAN || SHORT STORY || END✔Where stories live. Discover now