[My Little Wife] 15

Mulai dari awal
                                    

"Maaf nona, ini minumannya". Ajjuma itu dengan segera memberikan segelas air putih dan Jiwoo meminumnya hingga tak tersisa sedikit pun.

"Ja-jadi--- ajjushi gila itu yang memakaikan pakaian padaku??". Tanya Jiwoo lagi memastikan dengan tangan menunjuk diri sendiri.

"Iya nona, pasalnya Tuan tidak memanggil saya atau pelayan yang lain". Jawaban jelas itu seketika membuat kepala Jiwoo berdenyut sakit.

"Nona baik-baik saja? Wajah nona pucat sekali". Bagaimana tidak pucat jika tubunya telah dilihat oleh Ajjushi gilanya apalagi saat ia sedang tidak sadar. Bibir Jiwoo melengkung ke bawah dan beranjak dari kursi untuk pergi dari ruang makannya.

"Nona makanannya---".

"Aku sudah kenyang". Jawab Jiwoo kembali berjalan tertatih menuju ke ruangan lain yaitu ruangan santai yang terdapat kolam renang besar.

Jiwoo masuk saat pintu otomatis itu terbuka untuknya. Bisa ia rasakan udara segar dengan angin yang mengelus lembut setiap inci tubuhnya. Menatap ke arah depan dimana disana pemandangan yang begitu menakjubkan. Suasana sore ditambah angin juga pepohonan yang ia lihat dari jarak jauh membuat hatinya sedikit tenang.

"Hmm, andai aku tidak trauma akan kolam renang. Pasti setiap hari aku akan berenang dan itu sangat sejuk di tubuhku". Jiwoo kembali memberengut dengan mendekat ke arah kolam dan menerka-nerka apakah kedalaman kolam renangnya dalam hingga...

"Apa yang kau lakukan disitu". Suara itu hampir saja ia terjatuh ke dalam kolam sebelum sebuah pelukan dari belakang sebagai bentuk penyelamatan.

"Bagaimana ajjushi bisa ada disini?". Pertanyaan Jiwoo sontak membuat Seokjin berpikir lama.

"Karena ini rumahku, tentu saja aku berada disini". Jawab Seokjin lalu bagaimana jawaban Jiwoo...

"Ohhhhh".

Seketika hening tidak ada percakapan lagi. Jiwoo yang entah memikirkan apa dan Seokjin yang memeluk dari belakang memikirkan bagaimana jika istri kecilnya ini nanti memiliki anak darinya.

"Baby wife". Panggil Seokjin dan reaksi Jiwoo hanya bergulir bola mata malas kenapa Ajjushi gilanya senang sekali memanggilnya bayi.

"Apa kau suka bayi?". Tanya Seokjin menyimpan dagunya di pundak Jiwoo menunggu jawaban.

"Suka, apalagi memiliki pipi temben dan mata bulat juga berjenis kelamin perempuan". Jawab Jiwoo dengan anggukan sukanya pada bayi.

"Begitukah? Apa kau ingin memilikinya?".

"Tentu". Jawab Jiwoo langsung dan Seokjin yang mendengarnya mengeratkan pelukannya dengan bibir yang bergerak menyapu leher Jiwoo yang terekspos. Jiwoo geli merasakan deru nafas serta bibir Seokjin yang menciumi pundaknya lalu ke leher.

"Ajjushi, apa yang kau lakukan?". Jiwoo membalikkan tubuhnya agar Seokjin berhenti menciumi lehernya.

"Baby wife". Ucap Seokjin tersenyum dan mengusap pipi Jiwoo lembut. "Kapan aku bisa meminta jatahku?". Jiwoo mengerutkan dahinya bingung apa maksudnya karena sungguh pikiran Jiwoo sangatlah polos.

[My Little Wife]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang