Selepas kau pergi

27 14 3
                                    

Selepas kau pergi, memang hariku terasa sepi. Aku berdiam diri, duduk sendiri meratapi hari sambil menyalakan tuhan, kenapa dia yang kucintai kini telah pergi.

Berhari-hari merenungi semua kenangan atas kisah kita berdua,
Namun aku tersadar, tidak baik rasanya terlalu berkabung dalam hujan deras yang mendalam.

Mulaila aku berpikir, kenapa selalu menghujani diri, menyakiti hati, mencederai jiwa, bukankah orang-orang yang pergi itu bukan terbaik buat kita. Dan aku mulai berpikir lagi, apakah dengan kita meratapi semua itu bakal kembali seperti dulu kala, seperti dimana kita bisa tertawa bersama. Menikmati indahnya kala surya sedang tenggelam menuju lembayung, menikmati rembulan yang sedang manis-manisnya dihamparan rumput ilalang, atau menikmati aksara ditemani suara ayam berkokok dikala fajar.

Tidak, semua hal yang kita lewati tidak akan kembali, dia akan jadi memori di otak, sebagai saksi sejarah bahwa pernah ada manusia yang membuat hidup kita awalnya penuh dengan kesenangan dan diakhir dengan kesedihan. Dan aku pun mulai menyadari, bahwa selepas dia pergi, tuhan menyadarkanku bahwa dia bukan terbaik dari beribu-ribu yang terbaik.

Lalu buat apa aku mengenang duka dengan air mata, atau mensileti tangan dengan atas nama cinta atau lebih buruknya harus membunuh diri terjun dari tower tinggi dan mati.
Yang aku perlu hanya tertawa dan tersenyum, berharap seperti sebelumnya, sebelum aku mengenal sesosok wanita itu.

Note= Fhoto diatas adalah saya

Vote and komen

............               

-----------------------------------------

Mentari pagi masih dari timur
Senja nan indah masih dari barat
Dan kebahagian masih bisa dinanti.

-----------------------------------------

Kasih tak sampaiWhere stories live. Discover now