8 - Licik

765 90 21
                                    

"HEH"

Semua anak dikelas melirik Theo datar. Mark menatap sinis Theo disebelahnya, menabok pundak Theo gemas, "ga gitu goblok".

"Argh-njrit", Theo menggeram sambil mencibirkan Mark tanpa suara.

"Paan si Yong? Hah heh hah heh, manggil tuh yang agak manis dong", kata Yeri nyolot.

Theo menghela nafas panjang , "Yang lain pada kemana? Panggil gih, gue mau kasih tau sesuatu".

"Kantin semua deh kayanya", jawab Tasya mengira-ngira.

"dikantin tadi gue liat cuma ada Jojo ama Yoshi doang deh kayanya, lagi tp tp ke ade kelas", ucap Jeje yang baru saja dari kantin.

"Raka, Lucas, Jeka, Kenan, sama Daniel lagi kumpul sama anak anak basket juga Yong"

Mark melongo. "Ini ngapa pada pergi semua si? Seret aja semua kekelas anjir", kata Mark bingung, "Yaya lu panggil deh", lanjut Mark.

Yaya yang sedang memakan roti Canu terhenti. Menengok kanan kiri lalu menghadap Mark, "Lo nyuruh gue?".

Mark memutar bola mata gemas, "Ya-".

"Ogah ah", jawabnya memotong Mark yang baru saja mau menjawab.

"YAUDAH GUE AJA GUE AJA YAA", kata Zila menawarkan diri.

"Gue gue! Gue nemenin Zila deh ya Mark?" ucap Tera memelas.

"Yaudah sana. Lu panggil si Lucas ama yang lain aja dulu. Lebih deket"

"GUE IKUT DONG", ucap Yaya yang sudah berdiri.

"Eh apaan, lu tadi ga mau ya ,Ya. Engga engga.", kata Mark sinis.

Yaya mencibir, "Yong....", ucapnya memelas.

Mata Theo membulat, entah kenapa matanya langsung otomatis melihat ke arah Alessa yang memandangnya datar.

Hatinya langsung jedag jedug ngajak berantem. Dia jadi gugup sendiri...

Theo berdehem, "Sa-eh Ya-".

Alessa kaget. Mark, Zila, dan Tera menatap Theo melongo. Jangan lupa dengan anak anak yang dipojok belakang...

"Sa? Siapa Yong?", tanya Yaya bingung. Matanya menatap Alessa yang tersenyum, "AHHHHH IYA IYA", ucap Yaya sambil mengangkat kedua tangannya keatas dan bersiap duduk lagi.

"Alessa?",kata Reza yang daritadi diam dibelakang bersama yang lain.

Theo mengumpat dalam hati. Telinganya panas, jantungnya udah ngga normal lagi kayanya.

"Bebeb gue itu, Ya. Jangan sok imut deh", kata Alessa genit.

Theo mendelik menatap Alessa.

UDAHLAH ILANG AJA THEO KALO BISA.

AMBYAR SUDAH.

"Apaan sih ,Sa", balas Theo masih cuek. Walau kalau dilihat lihat gagal cool juga sih.

Tapi satu hal yang Theo bingung. Alessa tuh kalau lagi genit gini beneran ngga sih? Theo tuh baper... ambyar... tapi Theo selalu ngerasa kalau Alessa cuma main main aja.

Dia kan humble banget ke semua orang. Apalagi sama cowo yang kemarin.

Theo beda. Liat Lucas ngerangkul Alessa aja udah gedegnya level dewa. Padahal Theo tau mereka ga akan sampe saling suka. Iya kan?

Alessa mencibir pelan membalas cuek. Dasar Theo gengsinya segede gaban.

"TELINGA TEYONG MERAH BANGET PLISS HAHAHAHAHAHAH", teriak Yeri dari belakang.

Alessa (HIATUS)Where stories live. Discover now